Author POV
Kring...kring...
Suara bel pulang sekolah. Semua murid yang mendengar itu kemudian membereskan barang-barangnya dan beranjak pergi dari kelas.
"Ya sudah ayo kita berangkat ke gedung kesenian?" ajak Yuri.
"Yosh." jawab mereka bersamaan.
-
-
-
Setelah beberapa menit berlari mereka sudah sampai di gedung kesenian yang terlihat sudah cukup ramai."hah..hah..hah..Jam berapa sekarang?" ucap Roku sambil mengatur nafasnya.
"Jam...jam 01:26!!" jawab Kiran sambil melihat jam tanganya.
"Kurang 4 menit lagi,sebaiknya kita segera menuju ke belakang panggung Roku," ucap Yuri sambil menarik tangan Roku.
"Berjuanglah kami akan menunggu di bangku penonton!!" teriak Kiran.
Roku dan Yuri saat ini sudah berada di belakang panggung. Yuri dengan gaun panjang berwarna biru dan rambut yang sengaja dia urai, sedangkan Roku dengan kaos berwarna putih dipadupadankan dengan jaket berwarna hitam pekat.
Peserta selanjutnya dengan suara emas ditambah lagi dengan lantunan piano yang dapat menghangatkan jiwa.
Kita sambut Roku dan Yuri."Kamu siap," tanya Roku.
"Ya."
Mereka berdua kemudian naik ke atas panggung dengan disambut tepuk tangan dari para penonton.Saat Roku ingin menekan pianonya dia melihat wajah Yuri yang tidak seperti biasanya.
"kamu baik-baik saja?" bisik Roku.
"Iya.." sambil tersenyum.
"Maaf Roku aku harus membohongimu, tapi entah kenapa tanganku tidak menuruti perintahku untuk bermain gitar?" batin Yuri sambil melihat tanganya yang gemetar.
"Yuri ayo,"
"Aku harus bisa," ucap Yuri lirih sambil memaksa tanganya untuk menuruti perintahnya.
Here with you now I am good, still miss you
I don't know what I can do, we can't be true
Mitasareru koto naku futari no kyori
Chijimatte iku tabi setsunai
Afure dashita omoi tsunoru da ke de
Ouuh It's hard for me to say....
(Lagu yang dinyanyikan Yuri)
(One ok rock pierce)
"Ada apa dengan Yuri kenapa permainan gitarnya tidak terlihat jelas?" batin Roku sambil tetap bermain.
"Kenapa dengan tanganku? Kenapa tidak menuruti perintahku?" batin Yuri sambil tetap bernyanyi dan memainkan gitarnya dengan tidak begitu jelas.
Skip Roku dan Yuri main.........
Setelah permainan Roku dan Yuri selesai penonton sedang bertanya-tanya karena permanina Roku dan Yuri tidak terlihat jelas, tapi penonton tetap memberi tepuk tangan dengan meriah.
Prok...prok...
"Yuri kamu terlihat pucat, apa kamu baik-baik saja?" bisik Roku.
"I.ya....iya aku baik-baik saja." jawab Yuri tersenyum dengan muka pucatnya. Roku dan Yuri pun meninggalkan panggung setelah memberi hormat kepada juri dan penonton.
Tapi pada saat Yuri berada di belakang panggung keseimbangan Yuri hilang dan kemudian dia terjatuh. Untung saja Roku yang ada di belakangnya segera menangkap yuri sehingga kepala Yuri tidak sampai terbentur.
"Yuri...Yuri hai bangun!!" ucap Roku khawatir.
"Roku ada apa dengan Yuri?" tanya Kiran yang tiba-tiba datang bersama Rayen.
"Sudah Kiran nanti saja aku jelaskan, sekarang kamu telefon ambulance cepat!!!!"
Kiran langsung menelefon ambulance. Tidak menunggu beberapa lama ambulanc datang dan segera membawa Yuri ke rumah sakit.
-
-
-
Roku POVDi rumah sakit Yuri langsung dibawa ke UGD agar diperiksa lebih lanjut.
"Yuri..hiks..hiks.." tangis Kiran.
"Apa dia akan baik-baik saja?" ucapku sambil melihat keadaan Yuri dari jendela.
"Sudahlah Kiran, Roku kalian harus tenang, kita berdoa saja," ucap Rayen menenangkan ke dua sahabatnya.
"Aku harus memberi tahu bibi Yuri," kiran lalu menghubungi bibi Yuri.
"Hallo bibi, ini Kiran.....iya temanya Yuri. Sekarang Kiran sedang berada di rumah sakit Akasi karena tiba-tiba dia tadi pingsan...iya baiklah." ucap Kiran yang menghubungi bibi Yuri
"Bagaimana Kiran?" ucapku.
"Bibi Yuri akan segera kemari." jawab Kiran.
Tak menunggu beberapa lama ada seorang wanita yang berlari menuju ke arah mereka.
"Bagaiman kondisi Yuri? Apa dia baik-baik saja?..hikss..hikss..hikss" tanya wanita itu sambil menangis.
"Bibi, bibinya Yuri?"
"Iya,"
"Nama saya Roku...sebaiknya bibi tenang dulu....Kiran beri bibi minum," ucapku. Kiran kemudian memberikan bibi Yuri minum agar sedikit tenang.
"Bibi apa bibi tahu apa yang sedang terjadi kepada Yuri?" tanya Kiran yang duduk di samping bibi Yuri.
"Apa Yuri tidak pernah menceritakan tentang penyakitnya?"
"Tidak,"
"Yuri memiliki penyakit dari kecil yang menyerang otak kecil dan tulang belakang yang menyebabkan gangguan pada syaraf motorik. Puncaknya 1 tahun yang lalu kejadiannya sama persisi seperti ini?"
"Tunggu satu tahun yang lalu?" tanyaku bingung.
"Iya apa yang kalian pikirkan benar. Yuri di Amerika itu bukan sekolah tapi dia melakukan pengobatan disana selama 1 tahun, tapi hasilnya nihil dokter malah mefonis dia hanya bisa hidup 31 hari saja. Setelah dia mendengar vonis itu, Yuri lebih semangat menjalani hidupnya sebagai seorang pemusik dan ingin pulang ke Jepang...hiks..hikss"
Semua yang mendengar ucapan bibi Yuri kaget dan menahan tangisnya.
"Apa ini yang dimaksud dengan kamu pernah mengalami rasa putus asa itu Yuri?" batinku.
"Lalu dengan tugas kita..apa Yuri menceritakannya?" ucap Rayen.
"Iya dia setiap hari menghafalkan kata dasar dalam bhs.Inggris untuk membantu kalian mengerjakan tugas."
Aku dan teman-temanku yang mendengar itu tidak kuat menahan air mata lagi dan akhirnya pun kami menangis.
"Yuri..kenapa kamu senekad itu, kamu bisa... hiks.hiks..bercerita kepada kita kan...hiks..hikss!!" ucap Kiran sambil menangis.
"Kamu gadis yang baik bertahanlah Yuri...hiks hiks" ucap Rayen sambil mengusap air matanya.
"Jadi semua senyuman mu itu palsu..kamu menyembunyikan itu dari kami Yuri?" ucap Roku sambil terduduk lemas di lantai.
-
-
-
-
-Vote dan Comment ya 😃😀😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Only 31 Days (COMPLETED)
Historia CortaRoku mempunyai kenangan buruk tentang musik dia bahkan berfikir akan meninggalkan dunia musik selamanya,tapi apa jadinya bila seorang anak baru di sekolahnya malah menariknya kembali pada dunia musik,bahkan mengajaknya untuk mengikuti CMJ (Competiti...