Roku POV
Sinar matahari dari cela jendela membangunkanku dari tidur yang nyenyak.
"Hoamm...." aku sambil mengucek mata.
"Pagi Roku, kamu sudah bangun," ucap Yuri yang sudah duduk di ranjangnya. Aku kemudian melipat selimut dan menghampiri Yuri.
"Pagi, kamu sudah bangun dari tadi," ucapku sambil duduk di bangku dekat ranjang Yuri.
"Aku tidak bisa tidur dari semalam,"
"Kamu harus beristirahat Yuri, kalau tidak konsimu akan-" belum selesai aku berbicara, Yuri sudah memotongnya.
"Bagaimana aku bisa tidur dengan nyenyak, kalau aku tahu hidupku tidak lama lagi," aku yang mendengar itu hanya melebarkan kedua mataku.
"Da..ri mana kamu tahu?"
"Roku aku bukan orang bodoh yang bisa kalian bohongi begitu saja, aku kemarin mendengar apa yang kalain bicarakan. Apalagi tentang kondisi ku saat ini..hiks..hikss.hikss.." ucap Yuri sambil menangis.
"Yuri kami membohongimu itu demi kebaikanmu,"
"DEMI KEBAIKAN KU!!! KALIAN SEMUA MEMBOHONGKIKU TENTANG KONDISIKU SAAT INI..KALIAN BILANG ITU DEMI KEBAIKANKU!!!!!!! ...hikss..hikss" ucap Yuri berteriak. Aku kemudian memeluk Yuri untuk menenangkannya.
Rayen dan Kiran yang mendengar suara itu akhirnya terbangun dan melihat Roku dan Yuri sedang berpelukan.
"Aku..aku ingin hidup lebih lama lagi Roku..hikss.hikss.."
"Kamu akan tetap hidup, kamu pasti bisa melewati operasi itu,"
"Aku takut.. hikss.hikss" ucap Yuri sambil memperkuat pelukanya. Rayen dan Kiran yang sedih melihat itu kemudian menghampiri dan memeluk Yuri.
"Ada kami di sini..jangan takut Yuri," ucap Kiran sambil memeluk Yuri.
"Kami akan selalu ada untukmu," ucap Rayen memeluk Yuri.
"Teri..ma Kasih....hiks..hiks"
Sekitar 2 menit mereka berpelukan, mereka akhirnya melepas pelukannya.
"Yuri apa kamu ingin sesuatu?" tawar Rayen.
"Tidak usah,"
"Ayolah Yuri...ini sebagai ucapan minta maaf kita," ucap Kiran.
"Aku ingin martabak,"
"Baiklah aku dan Rayen akan membelikan mu, dan Roku kamu cari cara sendiri ya untuk meminta maaf." ucap Kiran sambil menahan tawa lalu pergi.
Sekarang di rungan itu hening beberapa saat. Sampai akhirnya Roku memulai pembicaraan.
"Ano Yuri...aku minta maaf karena telah membohongimu. Apa kamu mau memaafkan ku? " ucap Roku.
"Tidak,"
"Lalu apa yang harus aku perbuat bisa mendapatkan maaf darimu?" ucapku, sedangkan Yuri masih berfikir.
"Kamu harus menuruti 3 permintaan ku,"
"Iya..baik. Apa permintaanmu?"
"1. Hari ini aku ingin pergi ke tempat pertama kali kita bertemu,2. Besok aku ingin bernyanyi bersamamu,"
"Lalu permintaan ke 3 apa?"
"Hemm aku belum memikirkanya...jadi ayo sekarang kita pergi ke pantai itu," ucap Yuri girang.
"Tunggu, aku harus berbicara pada dokter,"
"Oke cepat kembali." Tapi pada saat aku ingin pergi, datang bibi Yuri dan dokter yang memasuki ruangan.
"Aku sudah memberikan izin untuk Yuri pergi, tapi ada syaratnya," ucap dokter itu.
"Apa itu?"
"Jangan biarkan Yuri kelelahan,"
"Iya aku akan menjaganya,"
"Iya sudah kalian segera pergi," Aku kemudian menghampiri Yuri dan menggedongnya agar lebih mudah duduk di kursi roda.
"Kamu siap?" ucapku tersenyum.
"Ya, ayo berangkat," ucap Yuri bersemangat.
Mereka kemudian pergi menuju pantai pertama kali mereka bertemu. Kebetulan pantai itu cukup dekat dengan rumah sakit Akasi.
-
-
-
Hembusan angin pantai mengenai wajah Yuri yang terlihat sangat senang. Pohon-pohon yang bergesekan menambah suasana lebih tenang."Bagaimana perasaanmu Yuri?"
"Entahlah, tapi aku merasa seperti hidup kembali bila berada di sini," ucap Yuri sambil menutup matanya.
"Yuri,"
"Ya,"
"Apa permintaan ke dua mu tidak bisa diubah?"
"Ada apa memang?" ucap Yuri sambil membuka matanya.
"Aku khawatir dengan kondisimu,"
"Hahaha....Roku kamu tenang saja aku akan baik-baik saja," ucap Yuri tersenyum.
"Di saat seperti ini kamu masih bisa tersenyum, kamu hebat Yuri," batinku sambil membalas senyumannya.
Mereka berdua pun menikmati suasana pantai yang tenang ini.
Author POV
Malam telah tiba, Yuri dan teman-temanya sedang berada di kamar rumah sakit.
"Yuri apa kamu yakin dengan permintaan ke dua mu itu?" ucap Kiran.
"Nyam..nyam...tentu saja," ucap Yuri sambi memakan martabak yang sudah dingin.
"Baiklah kalau keputusanmu sudah bulat," ucap Kiran mendesah dalam.
"Ya sudah, ini sudah larut malam kami pergi dulu. Besok setelah pulang sekolah kami akan menjemputmu," ucap Roku.
"Sampai jumpa besok." ucap Rayen. Mereka kemudian meninggalkan Yuri bersama bibinya.
Yuri lalu menarik selimut dan menutup matanya.
-
-
-
-

KAMU SEDANG MEMBACA
Only 31 Days (COMPLETED)
Historia CortaRoku mempunyai kenangan buruk tentang musik dia bahkan berfikir akan meninggalkan dunia musik selamanya,tapi apa jadinya bila seorang anak baru di sekolahnya malah menariknya kembali pada dunia musik,bahkan mengajaknya untuk mengikuti CMJ (Competiti...