Riko berubah Indah tau itu
Dia merasa mungkin Riko sudah sangat sakit hati dengannya
Tapi nasi tlah menjadi bubur mau bagaimana lagi? Mereka bercakap hanya sebatas soal tugas saja. Belum lagi soal kelompok menyanyi Indah bingung harus berbuat apa. Tidak mungkin kan kalo dia pindah kelompok sementara setiap kelompok anggotanya juga sudah pas. Mau tidak mau dia tetap sekelompok dengan Riko. Kalo boleh jujur Indah juga merasa sepi sekarang begini. Biasanya juga Riko deketin, kerjain, baperin tapi sekarang? Ah sudahlah itu artinya mereka memang tidak cocok. Dan disaat Riko menjauh Rasya kembali mendekat.Semenjak insiden bertemu Sandi dkk sebenarnya Riko memang sudah putus asa mendapatkan Indah tapi saat diberi tau oleh Sandi dia semangat lagi dia ingin mendekati Indah terus tapi.. disaat dia ingin mendekati Indah. Ada Rasya yang membuat Riko menyerah. Kalo sudah ada yang bisa membuat Indah bahagia Riko harus apa? Menyerah? Hanya itu pilihannya.
"Ndah pulangan latihan ditempat pak boss" kata Evan saat mencatat latihan soal dipapan tulis.
"Emm iya Van" jawab Indah seperti ragu.
Evan juga sebenarnya merasa ada yang aneh dengan Riko dan Indah. Tak biasanya mereka berdua tak berbincang dan berjauhan seperti sekarang. Biasanya kan Evan diajak Riko tukar tempat biar bisa sebangku sama Indah. Tapi ya Evan gak mau ikut campur. Dia cukup merhatiin tanpa tanya pada Indah juga Riko. Yang dia tau jelas dimatanya. Rasya kembali mendekati Indah secara terang-terangan.
"Ndah lo deket lagi sama Rasya?"
Indah berdehem mengiyakan.
"Php banget sih jadi cewek. Udah tau ada yang merjuangin tetep aja dicuekin eh malah deket sama mantan" sindir Evan yang menohok Indah.
"Gua gak php-in Riko" elak Indah.
"Gua gak bilang itu Riko dan gua gak bilang lo php. Kalo lo merasa ya bagus" kata Evan.
"Lo lebih mihak dia daripada gua? Okee sana ke boss lo. Gua gak suka punya teman muna kaya lo" usir Indah tapi Evan tetap diam.
"Ndah maaf. Oke iya gua emang nyindir lo biar lo tau rasanya jadi Riko. Gak enak Ndah. Tapi please jangan bilang gua munafik seolah-olah gua jahat banget sama lo" kata Evan yang tak dihiraukan Indah.
"Minggir" kata Indah yang berdiri.
"Gak, lo mau kemana?"
"Bukan urusan lo" kata Indah lalu mendorong Evan agar memberinya jalan.
Indah lalu izin ke wc pada pak Budi, guru yang sedang mengajar.
Riko yang melihat hal itu pun beranjak dari bangkunya dan mendatangi Evan.
"Sanaan lo" kata Riko sambil membawa buku tulisnya. Evan mengangguk lalu duduk dibangku Indah sementara Riko duduk dibangkunya.
"Indah kenapa?"
"Marah habis gua sindir tadi" kata Evan yang melanjutkan menulis.
"Hm dia kemana?"
"Ke wc" jawab Evan membuat Riko mengangguk.
"Dia kayanya nempel lagi deh sama Rasya Van. Apa gua nyerah aja?"
"Jangan. Gua dukung lo kok pak boss. Masa cuma karna Rasya lo berhenti berjuang. Semangat dong. Itu curut harus dibasmi bukan dibiarkan"
"Tapi kayanya Indah happy-happy aja deh bareng Rasya. Gua cukup ngejaga dia dari jauh"
"Oh ayolah c'mon boy cinta itu butuh perjuangan. Gua setuju Indah sama lo bukan Rasya. Jadi selagi mereka belum pacaran lo masih ada kesempatan" kata Evan sambil menepuk bahu Riko. Riko mengangguk lalu langsung keluar kelas tak peduli bahwa guru yang mengajar sedang meneriakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara Kelas [Completed]
Teen Fiction"Kalian pikir jadi bendahara itu gampang?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut seorang gadis yang baru duduk di kelas XI Sma Harapan. Indah namanya. Saat ini, ia sedang menasihati teman-temannya yang selalu menunggak membayar uang kas. Kelas XI Ip...