Bab 48

17.6K 1.2K 109
                                    

"Gak istirahat lo Ndah?" tanya Naga yang heran melihat Indah hanya duduk sambil melamun padahal ini jam istirahat. Tadinya ia juga berniat kekantin tapi hal itu ia urungkan, Ia segera duduk disamping Indah.

"Ndah, Evan ninggalin lo ya? Hm mau sama gua aja kekantinnya?" tanya Naga yang lagi-lagi tak mendapat jawaban.

"Atau lo mau titip gua aja? Gua mau kekantin nih." kata Naga yang untuk ketigakalinya tidak dijawab Indah.

"Naga." sapa seseorang sambil memasuki kelas XI Ips 1.

Naga menoleh dan melemparkan senyumnya, "Arum, kekantin sekarang?"

Arum tersenyum lalu melangkah mendekat.

"Dia kenapa?" tanya Arum sambil melirik Indah yang menatap kosong kedepan.

Naga menggeleng, "Aku juga gak tau."

"Kamu minggir dulu." kata Arum yang diangguki Naga. Ia segera berdiri dan melangkah keluar meja Indah sementara Arum duduk dibangku Evan.

Arum mengelus bahu Indah membuat Indah tersadar lalu menatapnya sebelum kembali melamun.

"Kenapa Ndah?"

"Riko." jawab Indah yang membuat Arum dan Naga terdiam.

"Katanya dia pergi bentar tapi sampe sekarang belum balik-balik. Ini udah 4 hari setelah dia pamit 'pergi bentar' itu." jelasnya yang membuat Naga berpikir sementara Arum kembali mengelus bahunya.

"Gua takut Riko kenapa-kenapa." gumamnya lalu menitikan air mata.

"Udah coba lo hubungin?" tanya Arum yang mendapat anggukan Indah.

"Udah gua line, wa, tele, sms sampe telpon tapi gak direspon. Hpnya gak aktif. Gua kerumahnya gak ada siapa-siapa. Gua gak tau harus gimana lagi." jelas Indah yang mulai sesenggukan.

"Lo udah tanya temen-temennya?" tanya Naga ketika teringat Deni dan Wisnu.

Indah mengangguk pelan, "Gak direspon juga. Deni, Wisnu juga gak turun sampe sekarang. Mereka ilangnya kompakan."

"3 hari lagi kita UKK. Gua gak mau Riko menghilang begini disaat kita mau ujian. Gua gak mau dia ikut ujian susulan." tambahnya lalu memijat kepalanya dengan kedua tangannya.

"Assalamu'alaikum." kata Yana saat memasuki kelas XI Ips 1 bersama Evan yang membawa semangkok bakso.

Mereka melangkah menuju Indah lalu menghela nafas saat melihat Indah yang kembali menangis seperti hari-hari kemarin.

"Lo bedua gak kekantin?" tanya Evan memecah keheningan.

"Tadi nemenin Indah dulu. Sekarang kan udah ada kalian jadi kita pamit kekantin oke?" kata Naga yang diangguki Yana dan Evan.

Arum berdiri lalu mengelus bahu Indah, "Lo yang sabar Ndah. Gua kekantin dulu ya?"

Indah mengangguk. Setelah itu Evan duduk dibangkunya sementara Yana duduk dibangku depan meja Indah.

"Makan dulu Ndah. Gua sama Evan udah makan dikantin tadi." kata Yana yang meletakkan semangkuk bakso dihadapan Indah.

Indah menggeleng, "Gak nafsu."

"Lo tuh jangan gini Ndah. Lebay tau gak." gumam Yana yang membuat Indah menatapnya tajam.

"Gua sedih karena Riko gak ada kabar sampe sekarang. Itu lo bilang lebay?"

"Iya lo lebay. Cuma karena Riko lo jadi pendiam gini. Karena Riko lo jadi lebih banyak ngabisin waktu cuma untuk melamun melamun melamun ujung-ujungnya nangis. Drama banget." kata Yana lalu terkekeh.

Bendahara Kelas [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang