Bab 39

19.5K 1.1K 21
                                    

Indah terkejut saat baru membuka pintu rumahnya. "Lo ngapain?"

"Jemputin ayangbeb lah" jawab Riko sambil tersenyum genit dari atas motornya.

"Waras bang?" Tanya Indah.

"Udah gila nih neng. Gila cinta eneng sih" goda Riko yang membuat Indah melempar sepatu yang baru mau dipakainya.

"Mati aja lo sana!"

"Kalo gua mati entar lo sendiri lagi. Gak mau ahh"

"Apaansih Rik gaje banget lo. Lo ngapain disini? Gua mau berangkat nih"

"Yaudah yuk bareng"

Indah menggeleng. "Gua bareng Rasya kali"

"Rasya gak jemput lo"

"Sotoy lo"

"Gua serius. Karna mulai sekarang gua yang berangkat dan pulang sekolah bareng lo"

Indah mengernyitkan dahinya. "Maksud lo?"

"Ya gua yang sekarang bareng lo bukan dia lagi. Kan dia udah sama Angel" jawab Riko yang membuat Indah melotot tak percaya.

"Lo tau Angel?"

Riko mengangguk. "Pacar Rasya yang beneran"

Indah mendengus. "Si Rasya gak bisa akting nih"

"Haha. Udahlah gapapa. Yang penting sekarang gua tau kalo lo juga ada rasa sama gua"

"Dih pd banget sih lo. Udah sana pergi. Gua gak mau ya berangkat bareng lo" kata Indah sambil merampas salah satu sepatu sekolahnya yang tadi dilemparnya ke Riko. Setelah memasang sepatunya Indah berjalan cepat keluar dari pagar rumahnya.

Riko menyalakan motornya lalu mengikuti Indah yang berjalan kaki. "Gak capek tuh kaki jalan sampe sekolah?"

"Enggak"

"Masa?"

"Hm"

"Ini ada cogan kok gak dilirik sih? Syukur-syukur mau diboncengin"

"Yang minta dibonceng lo siapa?"

"Gak ada, cuma gua maunya gitu"

"Udah sana lo duluan aja!"

Riko menggeleng. "Gua maunya bareng lo. Buruan naik mbem sebelum kita terlambat" ia melirik jam di tangannya. "Bentar lagi kita upacara loh"

"Ck dibilang duluan aja"

Riko mematikan motornya lalu turun dari motor dan langsung membopong Indah layaknya karung beras. Bukan hanya itu Riko berjalan menjauhi motornya dengan Indah digendongannya membuat Indah berteriak histeris.

"RIKO TURUNIN GUA. INI DIJALAN RAYA DILIATIN BANYAK ORANG. GUA MALU RIKOOOO"

Riko terkekeh saat mendengar teriakan Indah. "Makanya nurut. Gua turunin asal lo mau bareng gua ke sekolahnya"

"IYA-IYA GUA MAU. BURUAN TURUNIN"

Riko tak langsung menurunkan Indah. Dia membalikkan badannya dan berjalan dengan Indah yang masih digendongannya menuju motornya yang diparkirnya ditepi jalan yang sebenarnya macet ini. Emang bener ya kata orang kalo jatuh cinta itu dunia berasa milik berdua.

Riko menurunkan Indah lalu menaiki motornya dengan satu tangan yang memegang pergelangan tangan Indah agar gadisnya itu tak kabur lagi. "Naik yank"

Indah tak menjawab. Dia hanya berdehem lalu naik diboncengan Riko lalu kedua tangannya memegang bahu Riko.

"Masih aja kaku. Gua gak suka ya dipegangnya dibahu"

"Lah terus gua harus megang lo dimana?" Tanya Indah menurunkan tangannya yang bertengger dibahu Riko.

Bendahara Kelas [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang