Selesai pelajaran seni budaya. XI ips 1 kembali dibuat pusing karna tugas selanjutnya yang diberikan oleh bu Diana adalah tugas kelompok drama.
"Kelompok 1 again" lirih Indah menopang dagunya.
Karna bu Mita sedang sakit jadi kelas XI ips 1 yang seharusnya melakukan proses pembelajaran bahasa Indonesia hanya mendapat tugas tanpa adanya guru. Alhasil bukannya mengerjakan mereka malah berunding dengan kelompok seni budaya masing-masing.
"Drama apa jadinya?" Tanya Naga yang duduk ditempat duduknya. Disampingnya sudah ada Cinta. Mereka duduk menghadap belakang karna dibelakang mereka tempat duduk Evan dan Indah. Jangan tanya Riko duduk dimana. Anak itu gak mau disuruh temannya untuk menyeret kursinya jadilah dia duduk dimeja Indah dengan kaki yang diselonjorkan dan tubuh bersandar dijendela.
"Turun napa Rik? Lo keliatan guru di cctv" kata Indah membuat Riko terkekeh.
"Biarin. Paling masuk bk"
"Duh masnya mba'nya masalah rumah tangga dibahasnya belakangan aja ya, sekarang pikirin ni kita mau drama apa?" Kata Evan membuat Indah mau protes tapi mulutnya langsung dibungkam dengan tangan Riko yang menutupi mulutnya.
"Bawang merah bawang putih gimana?" Usul Cinta yang mendapat gelengan dari teman-temannya.
"Kenapa?" Tanya Cinta polos.
"Lo pikir aja. Dikelompok kita ceweknya cuma 2. Terus ntar kalo lo sama Indah jadi bawabg merah bawang putih lah yang jadi mama tirinya siapa? Masa Naga? Masa Evan?" Jelas Riko yang langsung mendapat jitakan Evan dan Naga.
"Kita bedua yang di masa-masain. Lo sendiri enggak" sahut Naga.
"Lah gua mah gampang. Tinggal jadi pangerannya"
"Idihhh sok iye lo" cibir Indah membuat Riko mengacak rambutnya.
"Rikooo" rengek Indah sambil merapikan rambutnya tapi Riko malah mengacak rambutnya lagi membuat Indah membuka ikat rambutnya dan membiarkan rambutnya tergerai.
"Yaampun ada bidadari masa" pekik Riko saat Indah mengibaskan rambutnya.
"Lebayyyy" sahut Evan dan Naga bersamaan membuat Indah terkekeh.
"Itu mah bukan bidadari. Itu mah Indahnya lagi iklan shampo" celetuk Cinta.
"Udah-udah kok bahas shampo sih? Ayo pikirin mau drama apa?" Tanya Indah membuat mereka kembali fokus masalah drama.
"Malin kundang gimana?" Usul Evan.
"Bisa sih" kata Naga manggut-manggut.
"Harus yang begitu ya dramanya?" Tanya Riko.
"Apa maksud?" Tanya Cinta.
"ya gua sih ada pemikiran begini. Gua pengen kelompok kita itu beda. Biarin lah kelompok lain kalo mau drama semacam malin kundang cinderella pokoknya yang sering-sering gitu. Gua pengen kelompok kita itu gak ngambil drama dari cerita legenda begitu" jelas Riko yang membuat teman-temannya pusing.
"Bertele-tele. To the point bisa kan?" Tanya Indah sarkastik.
"Sabar sayang" kata Riko yang gemas dengan Indah.
"Duhhh fokus again fokus again. Dibilang urusan rumah tangga sisihin dulu" kata Cinta membuat Riko dan Indah kembali ke diskusi.
"Gua pengen kelompok kita dramanya buat sendiri atau paling gak jangan cerita legenda. You know lah kelompok lain udah itu-itu aja dramanya. Kita buat perubahan dong. Inovasi baru gitu. Gimana? Pada setuju?" Tanya Riko yang mendapat anggukan dari teman-temannya kecuali Indah yang diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara Kelas [Completed]
Ficção Adolescente"Kalian pikir jadi bendahara itu gampang?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut seorang gadis yang baru duduk di kelas XI Sma Harapan. Indah namanya. Saat ini, ia sedang menasihati teman-temannya yang selalu menunggak membayar uang kas. Kelas XI Ip...