Indah sudah siap dengan dress navynya. Ia bahkan sedikit memoleskan make up diwajahnya. Saat melihat kejam didinding kamarnya jam 7 kurang 15 menit. Sebentar lagi Riko datang, ia langsung memakai flatshoes serta slingbagnya. Lalu ia keluar kamar dan menunggu Riko dengan duduk diruang tamu.
"Mau kemana Ndah?" tanya Mamanya yang heran melihat Indah sangat menawan malam ini.
"Mau nonton sama Riko Mah." jawab Indah menatap Mamanya lalu tersenyum.
"Anak Mamah cantik banget ya, dandan pasti buat Riko kan?"
"Ihh Mamah apasih. Indah malu tau." katanya lalu menutupi mukanya.
Mamahnya terkekeh lalu menyandarkan kepala Indah kebahunya, "Mamah bahagia kalau kamu bahagia sayang. Riko, udah masuk kriteria menantu idaman Mamah Papah."
Indah mendongak lalu mendengus, "Mamah ihh jauh banget sih mikirnya."
"Ya gapapa dong, kan Mamah liat dia sayang banget sama kamu. Dia prioritasin kamu. Mamah yakin kalo kamu nikah sama dia, kamu bahagia."
"Mamah." rengeknya, "Udah ah apaan sih? Indah masih sekolah juga."
Mamahnya kembali terkekeh lalu mengusap pipi Indah, "Jam berapa janjiannya?"
"Jam 7 Mah, bentar lagi Riko kesini."
Mamah mengangguk, "Mamah juga mau pergi."
"Mau kemana Mah?"
"Mamah mau nemenin Papah kamu ke resepsi pernikahan temennya."
"Malam ini?"
Mamahnya mengangguk, "Jam 8 nanti Papah jemput. Mamah mau siap-siap dulu ya."
Indah mengangguk lalu membiarkan Mamahnya pergi menuju kamar untuk bersiap-siap. Sementara itu ia menengok kejam dinding yang sudah menunjukkan jam 7 lewat 5 menit. Riko telat 5 menit, bukan itu yang dipikirkannya hanya saja selama ini Riko selalu datang ontime bahkan kadang ia datang jauh sebelum jam yang ia janjikan.
Line yang masuk ia pikir dari Riko hingga ia tak membukanya dan langsung keluar rumah, "Mana ya?"
Linenya berbunyi lagi membuat ia langsung membukanya lalu memejamkan matanya sebentar. Memang benar dari Riko tapi isinya
AlvarezRiko : Yank, maafin yaa
AlvarezRiko : Aku ada urusan, jadi malam ini kita gak jadi nonton. Next time ya yank?
Indah mengetikkan balasannya.
Indahhh : iya Rik gapapa next time aja.
Indah memutar tubuhnya dan kembali masuk kedalam rumahnya. Ia melihat Mamahnya yang sudah siap dengan long dress berwarna peachnya menuruni tangga dan menatap Indah heran, "Loh kamu katanya mau nonton."
Indah menggeleng lalu tersenyum tipis, "Gak jadi Mah, Riko tiba-tiba pusing."
Mamahnya mengangguk mengiyakan walau ia sedikit ragu dengan alasan Indah, "Gimana kalo kamu ikut Mamah aja? Daripada udah siap gini eh gak jadi jalan."
Indah menatap Mamahnya lalu berpikir sejenak, benar juga. Kalau ia ikut Mamahnya ia bisa sedikit melupakan tentang kekecewaannya pada Riko.
"Gimana? Mau ikut Mamah?" tanya Mamahnya yang sekarang duduk disofa ruang tamu.
"Gak lama kan Mah?" tanya Indah yang menghampiri Mamahnya lalu duduk disampingnya.
"Paling sampe acaranya selesai." jawab Mamahnya membuat ia mengerucutkan bibirnya kesal.
Mamahnya terkekeh, "Ya kita liat Papah kamu, kalo dia bentar aja ya bentar kalo dia mau lama ya bakalan lama. Soalnya ini temennya zaman SMA. Jadi resepsinya ini juga sebagai acara reunian gitu buat mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara Kelas [Completed]
Novela Juvenil"Kalian pikir jadi bendahara itu gampang?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut seorang gadis yang baru duduk di kelas XI Sma Harapan. Indah namanya. Saat ini, ia sedang menasihati teman-temannya yang selalu menunggak membayar uang kas. Kelas XI Ip...