Ujian Semester Genap telah usai. Saat ini, murid-murid datang kesekolah hanya untuk melaksanakan remedi bagi yang nilai ujiannya dibawah kkm atau hanya sekedar berkumpul dengan yang lainnya sebelum pembagian rapot. Karena setelah itu mereka akan libur panjang.
Indah sendiri, sebenarnya tidak niat kesekolah karena dia hanya kena remedi di pelajaran sejarah dan remedi sejarahpun baru besok tapi karena Evan serta teman-teman sekelasnya yang kena banyak remedi memohon bantuannya untuk mengerjakan tugas remedi, akhirnya ia turun kesekolah.
Ada satu hal yang membuatnya tak bersemangat kesekolah. Selain karena ia tak remedi, ini juga karena ia belum bertemu Riko hingga sekarang. Ia merasa bahwa ia dan Riko masih berpacaran tapi ketika ia teringat obrolan mereka pada saat vc an, ia jadi down kembali.
"Ndah yang ini gimana?" tanya Evan untuk kesekian kalinya.
Ia dan Evan duduk dipojok belakang. Itu dikarenakan guru yang mengawas adalah guru matematika yang galak. Yang sebenarnya tidak memperbolehkan murid yang tidak remedi berada didalam ruangan. Oleh karena itu, Evan mengajaknya duduk dipojok belakang, agar guru tersebut tidak terlalu menyadari keberadaan Indah.
"Ini pangkatnya lo kali dulu."
"Kok dikali? Tadi yang nomor satu lo bilang dikurang. Yang mana sih yang bener?" kata Evan frustasi membuat Indah ingin menyakar wajahnya.
"Makanya dihafalin rumusnya. Kalo bilangannya didalam kurung terus ada pangkatnya, ya pangkatnya dikali sama pangkat yang diluar kurung. Nah yang nomor satu itu kan, bilangannya itu per, jadi pangkatnya dikurang. Ngerti gak?"
Evan terkekeh lalu mengangguk, "Oh gitu? Yaya gua ngerti."
Evan kembali melanjutkan mengerjakan tugasnya.
"Ndah, Evan udah nomor berapa?" tanya Digo tanpa suara, ia duduk dimeja nomor 3 dari belakang.
"Udah nomor delapan. Sisa dua lagi." jawab Indah pelan mengangkat tangan kanannya dengan 2 jarinya teracung.
"Nomor satu apa?" tanya Digo bersuara pelan.
Indah menyenggol Evan lalu memberi kode untuk melihat Digo. Evan menatap Digo lalu memberi jawaban dengan kode-kode tangannya.
Indah tertawa geli melihat teman-temannya yang saling mencontek dengan diam-diam. Ada yang membuka cerpean, mikroan, ada yang membuka buku diam-diam dan banyak yang menatap Indah dengan puppy eyes.
Indah memoto jawaban Evan yang sudah dikerjakan dengan bantuannya. Lalu mengirim ke grup kelas.
"Cek grup." kata Indah pelan membuat teman-temannya membuka hp dengan pelan dan diam-diam.
XI Ips 1
(35)Angga : Makasih Indahhhku 😚
DigoSyakieb : Makasih Indahhhku 😚 (2)
Ranti : Makasih Indahhhku 😚 (3)
NagaDirgantara : Makasih Indahhhku 😚 (4)
CintaTa : Makasih Indahhhku 😚 (5)
Tia : Makasih Indahhhku 😚 (6)
Annisa : Makasih Indahhhku 😚 (7)
Tama : Eh kalian kok nyontek sih?
Evan mengeluarkan Tama dari grup.
"Kenapa lo keluarin Van?" tanya Indah sambil menahan tawanya.
"Tama mulut ember. Mentang-mentang gak remedi, dia sok-sokan gitu. Najis." kata Evan lalu berdiri membuat Indah menahannya.
"Lo mau kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara Kelas [Completed]
Novela Juvenil"Kalian pikir jadi bendahara itu gampang?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut seorang gadis yang baru duduk di kelas XI Sma Harapan. Indah namanya. Saat ini, ia sedang menasihati teman-temannya yang selalu menunggak membayar uang kas. Kelas XI Ip...