Kehidupan berlangsung seperti biasanya. Ada kelahiran, ada juga kematian. Ada tawa bahagia, ada pula tangis kesedihan. Dari setiap kejadian itu, ada orang-orang yang memperhatikan setiap kejadian dengan awas. Menanti apa yang terjadi di dunia bawah sana...***************
Setiap manusia layak untuk mendapatkan kebahagiaan, begitulah yang di rasakan seorang gadis cantik bernama Nabilah. Kemarin adalah hari yang membahagiakan karena kemarin dia telah menjadi sarjana ekonomi dan siang ini keluarga mereka mengadakan acara di salah satu hotel berbintang 5. Hanya tamu² tertentu yang di undang pada acara itu termasuk rekan kerja ayahnya itu."Udah jam begini tapi belum mulai² acaranya." Ucap Melody sambil menatap jam tangannya.
Seharusnya acara mulai jam 11.00 tapi sekarang sudah jam 11.20. Melody menatap adiknya yang daritadi hanya diam saja di sebelahnya.
"Kenapa diam aja daritadi?." Tanya Melody. Nabilah menoleh kearah Melody.
"Bosan kak, acaranya belum mulai²." Ucap Nabilah sambil menunjukkan wajah bosan.
Beberapa menit kemudian akhirnya acaranya di mulai, Nabilah dan Melody bisa bernafas legah
"Akhirnya mulai juga, ini pasti mc nya yang telat datang." Nabilah tertawa pelan saat mendengarkan Melody marah² sendiri.
"Kamu kenapa ketawa?." Tanya Melody, seketika itu juga tawa Nabilah ternhenti.
"Mama sama papa mana?." Tanya Nabilah sambil melihat sekelilingnya.
"Tuh lagi duduk bareng sama rekan kerja mereka." Jawab Melody sambil menunjukkan kearah kedua orang tuanya yang duduk bersama rekan kerja mereka.
Nabilah tampak merasa gelisah, sudah 1,5 jam tapi acaranya belum selesai juga. Melody memperhatikan Nabilah yang berada di sampingnya, dia melihat Nabilah mencubiti jarinya itu.
"Kamu gugup? Atau gelisah?." Tanya Melody sambil menatap wajah Nabilah.
Nabilah langsung menatap Melody. "Aku gelisah kak." Terlihat jelas wajahnya menunjukkan kegelisahan.
Melody tahu saat ini adiknya sedang gelisah karena Nabilah mencubiti jarinya sendiri, Nabilah sering melakukan hal tersebut ketika dia sedang merasa gugup, gelisah atau pum takut.
"Kamu kenapa takut?." Tanya Melody.
"Hari ini aku harus ke pesta ulang tahun Shania kak, pestanya mulai jam 1 dan sekarang udah jam 12.40." Jawab Nabilah.
"Kenapa memangnya? Pergi terlambat juga gak apa² kok." Melody tampak sangat santai sedangkan Nabilah semakin gelisah.
"Kakak kan tau sifat Shania kayak gimana, aku terlambat 5 menit saja pasti dia mengatakan bahwa aku tidak menyayanginya, bahkan dia akan memarahiku kak." Melody hanya bisa menghela nafas. Benar kata Nabilah, Shania itu egois.
"Aku bilang ke mama sama papa dulu ya dek." Ucap Melody lalu berdiri dari tempat duduknya.
Melody menghampiri kedua orang tuanya dan mengatakan sesuatu, kedua orang tuanya menatap Nabilah lalu menghampirinya.
"Kamu beneran mau kesana? Ini acaranya belum selesai lho nak." Ucap bu Nancy(Mama Nabilah dan Melody).
"Iya mah, aku gak mau mereka memarahiku." Ucap Nabilah.
"Ya sudah kalo begitu, kamu pergi kesana pake mobil papa aja." Ucap pak Donny(papa Nabilah dan Melody) sambil memberikan kunci mobil pada Nabilah.
"Kalo gitu aku pergi dulu ya." Pamit Nabilah.
KAMU SEDANG MEMBACA
49 Days
FanfictionTerinspirasi dari drama korea 49 Days Alur ceritanya sengaja di buat berbeda dengan drama aslinya Cast: -Melody Laksani -Nabilah Ayu -Jessica Veranda -Devi Kinal Putri