Part 11

536 70 21
                                    

Nabilah terkejut, dia sangat senang karena ada yang mau menangisinya tetapi siapa yang mau menangisinya

"Ya Tuhan, ternyata masih ada yang mau menangisiku. Siapa pun dia pasti dia sangat menyayangiku." Nabilah sangat bersyukur ternyata masih ada keajaiban untuknya.

Nabilah segera menelfon Veranda dan tak lama kemudian Veranda mengangkat telfonnya itu

"Ada apa kau menelfonku? Aku sedang sibuk." Ucap Veranda dari seberang.

"Kau tau aku sangat bahagia, aku mendapat setetes airmata. Aku tak menyangka ada yang menangisiku, rasanya aku ingin menangis bahagia." Nabilah mulai menangis.

"Dasar cengeng." Veranda mematikan telfonnya.

"Yang benar saja dia menutup telfonnya secara sepihak saja, dasar wanita menyebalkan." Nabilah terlihat kesal dengan perilaku Veranda.

"Benarkah aku menyebalkan?." Ucap Veranda yang tiba-tiba saja muncul.

"Kau bisa tidak jangan muncul secara tiba-tiba seperti ini, kau ingin aku jantungan?." Omel Nabilah.

"Mengapa kau mengomeliku? Lagian sudah sering aku muncul seperti ini, kau memang bodoh yang tidak pernah terbiasa dengan hal ini." Veranda balik mengomeli Nabilah.

"Iya maafkan aku, kau tau siapa yang menangisiku?."Tanya Nabilah.

"Kau masih bertanya? Aku ini scheduler, aku tau segalanya." Ucap Veranda dengan bangganya.

"Yayaya aku tau itu, sekarang katakan siapa yang memberi airmata murninya untukku?." Ucap Nabilah.

Veranda menatap lekat-lekat wajah Nabilah. "Kau benar-benar ingin tau?."

Nabilah memukul bahu Veranda. "Kau benar-benar menyebalkan. Kau tau, kau orang yang paling menyebalkan yang pernah kutemui." ucapnya.

"Aku scheduler, ingat itu." Ucap Veranda. "Jadi yang menangisimu adalah..... "

***********



Melody pergi ke rs untuk menjenguk Nabilah, Dia tersenyum kecil lalu menatap wajah adiknya itu.

"Aku sangat merindukanmu dan kau kembali padaku." Ucap Melody.

Flashback on

Melody tampak sangat bingung, siapa yang menaruh stempel itu di pot bunga miliknya. Yang tau dimana tempat stempel itu disimpan hanya Nabilah saja.

"Siapa saja yang datang ke ruanganmu ini dan siapa yang memasukan stempel itu?." Tanya paman Dyo.

Melody berpikir sejenak kemudian dia teringat sesuatu. "Aku ingat, terakhir yang masuk ke ruanganku adalah Kinal." Ucapnya.

Melody terdiam sejenak, tiba-tiba dia sadar akan sesuatu. "Nabilah, yang menaruh stempel itu Nabilah." Ucapnya lalu menatap Dyo.

"Yang benar saja Melody." Ucap paman Dyo.

"Aku yakin itu, mereka memiliki banyak kesamaan dan bahkan hanya sedikit perbedaan diantara mereka." Ucap Melody lalu berlari keluar

Flashback off


Melody menangis, dia tak menyangka bisa bertemu dengan adiknya walaupun adiknya itu menggunakan tubuh orang lain. Tiba-tiba setetes airmata keluar dari kelopak mata indah milik Nabilah. Melody menghapusnya lalu menggenggam erat tangan Nabilah.

"Perasaanku benar, itu benar-benar kamu sayang. Kau merasuki tubuh Kinal, aku senang ternyata yang selama ini bersamaku adalah kamu bukan Kinal." Melody mencium punggung tangan Nabilah.



49 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang