Sesampainya dirumah Fazza terkejut karena ada mobil sedan berwarna putih yang terparkir dihalaman depan rumahnya. Kalian tahu? Mobil sedan berwarna putih itu adalah mobil milik laki-laki yang telah membuat luka dihatinya. Feryl Orlanda Dirgantara.
"Ngapain lo disini?Mau bikin gue sakit hati lagi?Mending sek-" ucapan Fazza dipotong oleh Feryl
"Plis Za, lo dengerin penjelasan gue dulu plis,"
"Sorry ya lantai rumah gue gak sudi kalo diinjek sama cowok berengsek kayak lo!" jawab Fazza dengan ketus, lalu menutup pintunya dengan keras.
Ya Tuhan kenapa perasaan gue jadi makin keinget gini sama dia batin Fazza. Ya begitulah semakin kita ingin melupakan seorang justru perasaan itu makin menjadi bukannya melupakan. Tetesan air mata yang entah sudah berapa tetes air mata keluar dari mata Fazza. Ia pergi ke kamarnya lalu duduk dilantai yang beralaskan karpet lembut yang berwarna biru. Lagi-lagi ia menangis didalam sunyinya malam. Hanya terdengar beberapa suara jangkrik yang terdengar samar-samar.
Matahari sudah dulu bangun dan bersinar cerah pada pagi itu. Sinarnya masuk ke dalam kamar Fazza melalui ventilasi-ventilasi jendela. Fazza mulai membuka matanya perlahan. Ia masih memakai seragam putih abu-abu saat itu. Untungnya itu adalah hari Minggu, jadi Fazza tidak akan mendengar ocehan ibu nya.
Terdengar lagu Faded yang dipopularkan oleh Alan Walker terdengar dari dalam tas ranselnya. Itu adalah nada dering ponsel Fazza. Dilihatnya nomor tak dikenal menelepon ke nomor Fazza. Karena ini masih pagi, dan Fazza tidak mengenal itu nomor siapa.. Fazza menolak panggilan itu dan mematikan ponselnya. Hari Minggu adalah hari yang Fazza tunggu-tunggu, karena ia tidak akan melihat Feryl di sekolah.
Ia tertidur kembali. Tertidur pulas. Saat ini tidur adalah aktivitas favoritnya. Karena dengan tidur, Fazza bisa melupakan semuanya. Melupakan kepedihannya, kelelahannya, dan ia bisa melupakan Feryl. Tetapi, itu hanya sementara. Sampai-sampai ia berandai kalau bisa ia ingin untuk tidur selamanya.
Langit tampak gelap. Tanda hujan akan turun. Tiba-tiba guntur menyapa. Gadis itu terbangun dari tidur nya yang lelap. Ia memijit pelan tulang hidungnya sambil memejamkan matanya. Ia merapikan kasurnya, lalu setelah selesai ia berjalan ke arah kamar mandi untuk mandi.
Kini Fazza sudah tidak memakai seragam putih abu-abu nya lagi. Ia memakai kaos berwarna biru polos dengan celana pendek nya yang berwarna hitam. Rambutnya yang berwarna hitam kecokelat-cokelatan nya itu ia ikat seperti ekor kuda. Di depan kaca rias nya ia memperhatikan wajah nya yang lusuh. Disekitar matanya terlihat lingkaran hitam akibat tidur tidak teratur belakangan ini. Fazza tersenyum kecil sambil mengelap pipinya dari air mata yang jatuh begitu saja.
Suhu udara dikamar nya saat itu semakin membuat tubuh nya kedinginan. Segera ia menurunkan suhu AC kamarnya agar tubuhnya tak menggigil. Matanya melihat ke arah jam dinding, sekarang sudah pukul 16.15 P.M. Tak sadar ia tidur dengan waktu yang sangat lama. Terdengar suara dari perutnya tanda lapar. Fazza membuka pintu kamar nya lalu ia segera menuju dapur.
Di dapur sudah ada ibunya yang sedang merapikan piring-piring bersih yang habis dicuci olehnya.
"Udah keliling dunia sampe mana nih neng? Jam segini baru keluar kamar," tegur Ibunya
"Apa sih ma, aku kan tidur bukan keliling dunia jadi gak usah lebay."
"Ih anak mama kok jadi baperan gini sih?"
"Aku laper bukan baper."
"Oh jadi kamu keluar kamar cuma gara-gara kelaperan doang? Kalo gak laper kamu gak bakalan keluar kamar kan? Bagus deh ka-"
"Ma plis aku lagi laper, dan yang aku butuhin sekarang itu makanan bukan ocehan mama,"
Ibunya menyengir. Lalu tak lama dari itu ibunya memberi piring biru yang berisi terong balado yang dibasahi oleh kuah sop ayam. Fazza tersenyum lebar.Ibunya memang tahu apa yang dapat membuat mood Fazza naik. Terong balado dan sop ayam.
Setelah kenyang ia kembali lagi ke kamar nya. Ia membuka ponsel dan ternyata ada 20 panggilan tak terjawab dari Feryl. Ah mengapa harus ada nama Feryl saat ia membuka ponsel batinnya. Karena panggilan tak terjawab itu Fazza jadi teringat masa itu. Saat Feryl menelepon Fazza setiap jam untuk memastikan keadaan Fazza baik-baik saja.
BERGABUTTT RIAAA
Pesan buat temen gue Aisha/Icha/Tahu bulat : kalo gabut kyk gini dah bikin cerita jan spam bbm
Baterai laptop w tinggal 7% omegooos
SELAMAT MALAM! 19.58 12Des
√

KAMU SEDANG MEMBACA
Enough.
Подростковая литератураPerkenalan itu kini hanya menjadi kenangan. Karena perkenalan itu kita menjadi dekat. Dekat menjadi rasa. Rasa menjadi Cinta. Cinta menjadi kecewa. Kecewa memang selalu hadir di akhir cerita. Aku hanya lah benang yang lemah lembut dan kau adalah ja...