FD'4

45 5 12
                                    

Fazza menjatuhkan tubuhnya dikasur empuk nya tanpa melepas seragam sekolah kebanggaannya. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Za, lo bego banget udah ngasih jalan buat cowok brengsek kayak dia Za!" Fazza mengeluh pada dirinya sendiri.

Ia bangkit dari kasur nya lalu ke arah kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Lalu, ia membasuh wajahnya di depan kaca kamar mandi itu. Wajah nya kini lesu, tidak seperti Fazza biasanya. Entah mengapa ia jadi selalu memikirkan Feryl. Bukan karena ia mulai menyukainya, tetapi karena Fazza pikir ia sudah kelewat batas.

Setelah Fazza selesai membersihkan tubuhnya, ia membuka ponsel nya. Berniat membuka instagram saja untuk sekedar tahu apa yang teman-temannya upload.  Tetapi sayangnya, jarinya sudah hilang kendali, justru ia mengetik nama lengkap Feryl dikolom pencarian.

FerylOrlando

Tanpa sadar, Fazza menekan profil instagram itu. Tanpa sadar juga ia berniat untuk mengestalk instagram Feryl. TAP! Ternyata akun nya Feryl diprivate

Jari jemari nya sudah semakin nakal. Tanpa sadar iya menyentuh tombol biru yang tengahnya bertuliskan "Follow".

Fazza sudah benar-benar kelewat batas. Dengan cara begitu, Feryl akan tahu kalau dirinya sudah mulai luluh.
"Ngefollow aja gak kenapa kenapa lah ya?" gumam Fazza yang sedang menatap layar ponselnya asal.

Selang beberapa menit, ponsel Fazza berbunyi. Ya, itu tanda notif masuk.

FerylOrlando telah menerima permintaan pertemanan anda.

FerylOrlando telah meminta untuk mengikuti anda.

Fazza membelalakan matanya, tetapi tak selebar biasanya ketika ia sedang terkejut. "Bagus deh sadar diri langsung di follback, jadi gue gak usah repot-repot buat nge dm dia buat follback."

Semakin lama ia semakin suntuk. Sampai akhirnya ia mengambil IPod nya dan memutar lagu favorit nya Bruno Mars - That's What I Like

I got a condo in Manhattan

Baby girl, what's hatnin'?

You and your a*s invited

So gon' and get to clapping'

So pop it for a pimp

Pop, pop it for me

Turn around and drop it for a pimp

Lagu itu terus diputar nya berulang-ulang bahkan sampai Fazza pun sudah benar-benar hafal.

Tak sadar, langit sudah mulai gelap, cahaya matahari sudah tidak ada sedikit pun. Fazza menutup jendela kamar nya rapat-rapat agar angin malam nakal tidak masuk ke kamarnya.

Biyaa : Hoyyy

Biyaaa : P

Biyaa : p

Biyaa : p

Biyaa : Eh babi rebusss!

Biyaa : Heh!

Biyaa : Bulu ketek nya mimi peri!

Biyaa : Kutang fir'aun!

Biyaa : Kancut tirek!

Biyaa : Wehehehe tirek aja make kancut ya masa gua kagak 😂

Dia memang begitu. Wajar saja. Mungkin otaknya sudah mulai menciut karena kebanyakan makan mecin Sasa. Sampai-sampai dia pikir dinosaurus pun memakai 'kancut'.

Enough.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang