FD'3

46 12 16
                                    


Undangan diterima : Feryl

Saat itu juga Fazza membelalakan matanya lalu mengucek-ngucek matanya memastikan apakah yang baru saja ia lihat benar-benar nyata.

"We si goblin ngapain nginvite gue?," ucap nya heran. "Siapa sih yang ngasih pin gue? Rese banget,"

Fazza tidak memperdulikan lagi. Ia membuang pelan ponselnya ke kasur empuk miliknya. Ia menjentikan jari di dagu nya, ia penasaran ada apa sebenarnya sampai-sampai Feryl menginvite nya?.

Ia kembali mengambil ponsel nya lalu membuka aplikasi bbm. "Ishhh mau apa sih dia? Ini mesti gue accept apa kagak nih ?," saking frustasinya Fazza pun membiarkan otaknya berpikir sejenak.

Fazza lebih memilih untuk mendiamkan undangan permintaan pertemanan itu. Ia sudah memikirkan baik-baik karena ia tidak ingin sampai salah jalan untuk ke depannya.

Fado : Oy Feryl invite lo ya?

Dengan sekuat tenaga ia berteriak. "FADOOOOOOO SIALAN," ia mengedip-ngedipkan mata.

Fazza : Kerumah gue skrng!
Fado   : Mager!

Fazza hanya bisa mendengus dengan tangan yang diletakkan di dahi nya.

Hari pun semakin larut, Fazza memutuskan untuk tidur karena ia sangat lelah hari ini.

Keesokan hari nya, Fazza menghampiri Fado dengan tangan siap menghantam tubuh Fado. "WOI!," tegur Fazza dengan suara lantang.

Fado yang sedang berbincang-bincang dengan temannya pun berbalik menuju arah suara lantang itu berasal. Dilihat nya Fazza sedang mendekat dengan wajah yang mengerikan.

"Haduu Fadoo, lo kan pasti yang ngasih pin gue ke Feryl? Ha? Yakan?!,"

"Dia maksa sih,"

"Ihh jahat lo do! Lo kan tau gue gak mau berurusan dan berhubungan sama cowok gak jelas kayak dia," Fazza memejamkan matanya.

"Kantin yuk?" ajak Fado yang mengalihkan pembicaraan.

Fazza pun membelalakan matanya tidak menyangka kalau dia sangat tidak peduli dengan apa yang sedang dibahas olehnya. Sebelum Fazza menjawab, Fado sudah menaruh tangannya dipundak Fazza lalu mengajaknya berjalan ke kantin.

Fazza mendengus pasrah sambil menepuk dahi nya pelan.

Sesampainya di kantin, Fado sedang memesan siomay, sedangkan Fazza duduk di depan tukang siomay langganan nya. Saat Fado menghampiri ada segerombolan anak cowok yang menghampiri Fazza, Fado pun terdiam karena segerombolan anak cowok itu sudah duluan menghampiri Fazza, sehingga Fado tidak bisa melanjutkan langkahnya.

Salah satu dari gerombolan anak cowok itu adalah Feryl. Ya, Feryl. Cowok yang statusnya dibenci oleh Fazza. Sangat dibenci.

Feryl duduk disamping Fazza tanpa dosa. "Eh lo sendirian aja, gue temenin ya?" ucap Feryl.

Sebentar saja Fazza sudah risih dengan keberadaan Feryl didekatnya, apalagi lama?. Bisikan-bisikan kecil dari sekitar sudah terdengar jelas dikuping Fazza.

"Pasti dia bakal jadi korban selanjutnya tuh."

"Gue pengen liat selama apasih Feryl dapetin Fazza?"

Beberapa bisikan dari orang-orang disekitarnya.

Karena Fazza tidak tahan, ia berdiri dari duduknya lalu menjatuhkan telapak tangan nya keras-keras ke permukaan meja kantin. "BRAAAK!" . Suara pukulan meja terdengar amat sangat keras sampai ke penjuru kantin.

"Lo bisa gak sih gak usah ganggu gue?! Gak usah deket-deket gue?! Lo itu cowok brengsek! Inget! Brengsek!" ketus Fazza di hadapan Feryl yang disaksikan oleh banyak pasang mata dikantin. Lalu, Fazza pergi dengan cepat meninggalkan kantin.

Enough.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang