Chanyeol berjalan menuju kelas Baekhyun sambil membawa tumpukan-tumpukan kertas hasil ulangan di dekapannya.
Tepat saat ia memasuki kelas Baekhyun, beberapa siswi langsung berteriak tertahan sembari merapikan rambut mereka, merubah posisi duduk, dan memasang senyun termanis -yang sebenarnya berlebihan- guna menggoda seorang Park Chanyeol.
Sementara itu, para siswa laki laki hanya menatap Chanyeol dengan tatapan yang seolah olah berkata 'ini yang namanya Chanyeol? Ia memang tampan'.
"Annyeong, aku Chanyeol. Aku ditugaskan Satan- ah ani, aku ditugaskan Kyungsoo-ssaem untuk membawa hasil ulangan sejarah kalian," ucapnya sambil menaruh tumpukan kertas itu di atas meja.
Sontak saja, mereka langsung menerubungi kertas kertas itu,
"Woahh, nilaiku lumayan,"
"Kurasa aku harus mengulang pelajaran lagi,"
"Nilaiku terlalu sedikit,"
"Yak, apa Satansoo itu sudah memeriksa dengan benar? Padahal aku yakin nilaiku akan tinggi kali ini,"
Chanyeol hanya menghiraukan jeritan kesenangan serta helaan napas kerumuman 'kami-ingin-nilai-bagus' itu.
Ia berjalan menuju pojok kelas, tepat dimana Baekhyun sedang tertidur dengan nyaman di mejanya.
"Yak, Byun Baek. Bangunlah, yak," Chanyeol mencoba membangunkan Baekhyun dan untungnya berhasil.
"Ada apa Yeol? Kau menggangguku,"
Langsung saja Chanyeol menjatuhkan hasil ulangan Baekhyun itu keatas mejanya. "Bagaimana bisa kau dapat nilai setinggi itu uh?"
"Belajar,"
"Aku juga belajar tapi aku tidak mendapat nilai setinggi itu. Ini tidak adil,"
"Itu karena kau bodoh,"
"Oleh karena, itu Byun Baekhyun. Kau tau-"
"Tidak, aku tak tau,"
Baekhyun kembali meletakkan kepalanya di atas meja, mencoba untuk kembali tidur.
"Yak, aku belum selesai bicara. Irreona, dasar pemalas," (bangunlah)
"Ah ne ne, aku menyerah. Aku akan mendengarkanmu,"
"Jadi begini, tadi aku dipanggil Satansoo dan ia berka-"
Kring.
"Bel pelajaran sudah berbunyi, kau harus segera masuk kelas, Yeol. Sana, pergilah. Ppali." kata Baekhyun sambil mengusir Chanyeol. (cepat)
"Yak, apa-apaan ini. Aish, tunggu aku di jam istirahat. Aku akan mencarimu, Baek,"
"Ne ne, terserah kau saja,"
Lalu Chanyeol meninggalkan ruangan kelas itu disertai dengan gumaman kagum para fangirlnya.
"Aish, si pabbo itu memiliki banyak fangirl ternyata," gumam Baekhyun sembari mengeluarkan buku pelajarannya dari dalam tas.
"Tunggu, dimana Tao? Aish, ia bolos lagi..." ucap Baekhyun.
°°°°°
Tao's POV
Aku berdiam di rooftop sekolah. Lagi.
Barusan, eomma ku menelpon. Seperti biasa, ia menyuruhku kembali ke China dan melupakan Kris.
Tapi aku tak ambil pusing, toh juga saat aku pulang, mereka akan kembali sibuk dengan urusannya, kantor, uang, serta investasi.
Aku masih ingat saat aku kabur dari rumah dan memutuskan pergi ke Korea, mencari Kris. Bahkan saat itupun, sekolah, tempat tinggal, segala hal tentang kepindahanku diurus oleh Bibi Kim, pembantu rumahku yang sudah kuanggap bagai eomma sendiri.
Aku muak.
Tes.
Tes.
Dan disinilah aku, di rooftop sekolah, menangis. Lagi.
°°°°°
Author's POV
"Yak, palli, kau berjalan sangat lambat, Yeol," ucap Sehun yang sedang duduk di salah satu meja kantin.
"Ani, aku hanya sedang menunggu Baekhyun,"
"Untuk apa?" sontak saja, Kris langsung berbicara saat nama Baekhyun disebut.
"Ani, geunyang, aku dipanggil Satansoo tadi, katanya nilai sejarahku terlalu rendah. Jadi, aku berencana menjadikan Baekhyun guru les ku," (tidak, hanya saja)
"Kenapa harus Baekhyun? Apakah dia pintar?" tanya Luhan.
"Iya, dia pintar. Tapi, yang paling penting, kalau aku menjadikannya guruku, maka aku tidak perlu membayarnya bukan? Daripada mencari guru les, lebih baik aku menyuruhnya. Lumayan, penghematan," sahut Chanyeol sambil tertawa.
"Kau ini memang jenius, Yeol,"
Brak.
"Yak, kenapa kalian berisik sekali?" ucap Baekhyun sambil menaruh nampan berisi makanan di atas meja.
"Eoh, kau mau makan disini juga?"
"Apa maksudmu? Tentu aku akan makan disini. Apakah tidak boleh? Aku juga teman kalian, bukan?" Baekhyun mempout kan bibirnya diiringi gelak tawa yang lain.
Tiba tiba saja, Baekhyun berteriak "Yak, disebelah sini, Tao-ya," sambil melambai-lambai kan tangannya pada seseorang yang nampaknya sedang kebingungan mencari tempat untuk makan.
"Tao? Ah ani, tidak mungkin," ucap Kris dalam hati.
Chanyeol langsung menyentuh tangan Kris, seolah-olah berkata "Tao? Tao yang 'itu'? Tidak mungkin, kan?,"
Kris mengendikkan bahunya, tanda ia tak tau.
"Annyeong, Tao imnida," ucap seseorang membuat Sehun, Luhan, Chanyeol, dan Kris langsung terfokus ke arah orang itu.
Dan tepat saat itu pula, Kris menjatuhkan sendoknya.
Chanyeol benar, ini adalah Tao yang 'itu'.
Tao, mantan kekasih seorang Kris.
Tao, yang hubungannya dengan Kris tidak direstui orang tuanya.
Tao, yang selama ini meninggalkan Kris.
Tao, yang dulu sempat menjadi orang yang paling Kris sayang.
Tao, yang kini Kris benci.
✖✖✖
Asdfghjkl Tao ketemu ama Kris nahloh.
Gatau ini feel-nya dapet apa enggak :( tapi semoga dapet deh y :v
Oh ya, kemungkinan hari ini double update, jadi stay tuned /cem acara tv/ ya.
ara,
17.12.16
KAMU SEDANG MEMBACA
[discontinued] Hyung | pcy x bbh
FanfictionByun Baekhyun, seseorang yang kehilangan dongsaengnya. Serta Park Chanyeol, yang kehilangan ingatan tentang masa lalunya. Mereka pernah saling jatuh cinta, jauh sebelum sebuah fakta tentang suatu ikatan menhancurkan keduanya. °°° Warning : yaoi, boy...