XIX

2K 183 14
                                    

"Untuk apa kau menelponku, eomma? Ah tunggu, aniya, maksudku bukan eomma. Haruskah aku memanggil anda....Nyonya Byun?"

"........."

"Tidak, aku tidak mau. Kau pikir mudah untukku melupakan itu?"

"........."

"KAU MENGUSIRKU. DAN KAU SURUH AKU KEMBALI SEKARANG? MICHEOSEO?" teriak Baekhyun.

Tangannya bergetar memegang ponsel itu, air mata mulai membasahi wajahnya.

"........."

"Mianhae, aku tak bisa."

"........."

"Nde."

Baekhyun memutus panggilannya. Ia menenggelamkan wajahnya di bantal lalu menangis. Tangan kanannya mengambil remote, menaikkan volume televisi.

"Aku membenci kalian. Eomma ap- aniya, Nyonya Byun dan Tuan Byun. Aku membenci kalian. Aku benar benar membenci kalian," tangis Baekhyun.

Pada akhirnya, Baekhyun hanyalah seorang remaja biasa. Ia menangis ketika disakiti, ia tertawa ketika bahagia.

Terkadang, sebuah perilaku dari seseorang yang menyakitimu bisa membuatmu melupakan hal hal baik yang selama ini telah orang itu lakukan untukmu.

Namun terkadang juga, jauh dalam lubuk hatimu, kau tidak benar benar membenci orang itu.

Tapi, bukankah kau tau sendiri? Jika terkadang, gengsi mengalahkan segalanya?

°°°°°

Pagi ini, Baekhyun bangun dari tidurnya sedikit terlambat. Ia harus mandi secara kilat dan berlari menuju halte bus tanpa sempat sarapan.

Tepat saat ia sampai di halte dan naik ke atas bus, bus itu berjalan.

"Telat 10 detik saja maka habislah aku," batin Baekhyun.

Butuh waktu sekitar 10 menit bagi bus yang ditumpangi Baekhyun untuk sampai ke halte dekat sekolahnya.

"Terimakasih, ahjussi,", teriak Baekhyun pada supir bus sambil tersenyum.

"Nde. Belajarlah yang rajin, yeppeun namja," ucap ahjussi itu sambil tertawa. (cowok cantik)

Baekhyun memang sudah akrab dengan ahjussi supir bus itu. Ia tiap hari berangkat dan pulang sekolah naik bus, karena sekolahnya tak mengijinkan siswa mengendarai motor ke sekolah.

Bahkan terkadang, jika bus sedang sepi, Baekhyun akan duduk di depan, guna berbincang bincang dengan supir bus itu selama perjalanan.

Hari ini sekolah berjalan seperti biasa, Baekhyun menjawab pertanyaan yang bisa ia jawab, menjadi guru bagi teman temannya saat pelajaran sejarah, lalu tertidur di kelas saat jam matematika.

Ia pulang ke rumahnya -dengan menaiki bus tentu saja- dan berdiam diri di halaman depan. Ini masih siang, jadi Bibi Jeon masih ada di dalam rumah dan Baekhyun tidak merasa sendirian.

[discontinued] Hyung | pcy x bbhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang