Baekhyun dan Chanyeol kini sedang menikmati churros yang tadi Chanyeol beli. Namun, bukannya tersenyum, wajah Chanhyeol nampak menggambarkan rasa marah dan terganggu.
Sementara, di seberang Chanyeol duduklah Baekhyun dengan kepala menunduknya -jangan lupakan Yeonhee yang duduk di samping Baekhyun-.
Chanyeol nampak menghabiskan churrosnya dengan cepat, dan hampir saja tersedak saat Yeonhee bertanya,
"Chanyeol-ssi, aku harus memanggilmu apa?"
Chanyeol lalu meminum minuman kalengnya, lalu menatap heran ke arah Yeonhee.
"Apa maksudmu? Kita tidak dekat, panggil saja Chanyeol-ssi," jawabnya dengan formal.
"Dia lebih tua darimu, panggil saja dia oppa," ucap Baekhyun.
Chanyeol langsung menaruh minuman kaleng yang sedang ia minum lalu menatap ke arah Baekhyun seolah bertanya, "apa yang kau katakan?" lewat pandangan matanya.
Tapi sayangnya, Baekhyun tidak melihatnya. Karena lagi, kepala Baekhyun tertunduk ke bawah.
"Yah, na michigesseo. Habiskanlah waktu kalian berdua disini. Aku akan pulang," ucap Chanyeol.
"Yeol, tunggu aku."
Baekhyun menoleh ke arah Yeonhee, "Yah, Yeonhee-ya. Pulanglah, aku akan pulang bersama Chanyeol."
"Wae? Biarkan saja Chan-oppa pulang sendiri, kau bisa pulang bersamaku nanti," jawab Yeonhee.
"Aniya, Chanyeol tadi kemari bersamaki, dengan skuterku. Aku yang mengajaknya kemari. Jadi sudah jadi tugasku untuk mengantarnya pulang, bukan?"
Yeonhee masih belum menjawab, Baekhyun sesekali menolehkan kepalanya ke arah Chanyeol yang sudah berjalan semakin menjauh.
"Baiklah, tapi beri aku nomormu."
Baekhyun langsung tersenyum, ia memberi nomor teleponnya pada Yeonhee, lalu pergi dan berlari mengejar Chanyeol seceoat yang ia bisa.
Yeonhee menghembuskan napasnya.
"Aku iri pada Baekhyun oppa. Aku harap aku juga punya sahabat yang baik seperti Chanyeol," ujarnya lalu bangkit dari kursi tempat ia duduk dan berjalan ke arah gerbang keluar.
°°°°°
"Chanyeol," Baekhyun langsung memegang lengan Chanyeol, dengan napasnya yang masih tersengal sengal, ia berucap "Kajja, kita pulang."
Chanyeol tidak menjawab.
Ia tidak menolak ataupun menerima tawaran yang dilontarkan Baekhyun.
"Jika kau tidak bicara, maka aku anggap itu sebagai iya."
Baekhyun lalu menarik tangan Chanyeol, berjalan menuju skuter pink miliknya yang diparkirkan di ujung paling utara slot parkir.
Chanyeol tidak tinggal diam. Ia menarik tangannya yang dipegang oleh Baekhyun.
Plak.
Baekhyun menamparnya.
"Yak, bisakah kau dengar aku dulu?" teriak Baekhyun.
Otomatis, mereka langsung menjadi pusat perhatian orang orang, tapi nampaknya mereka tak perduli.
"Heol, daebak. Kau yang salah kau yang menamparku?" mata Chanyeol melebar, mukanya memerah. Nampaknya ia sudah tak sanggup lagi menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[discontinued] Hyung | pcy x bbh
FanfictionByun Baekhyun, seseorang yang kehilangan dongsaengnya. Serta Park Chanyeol, yang kehilangan ingatan tentang masa lalunya. Mereka pernah saling jatuh cinta, jauh sebelum sebuah fakta tentang suatu ikatan menhancurkan keduanya. °°° Warning : yaoi, boy...