Chanyeol baru berhenti setelah kurang lebih 3 menit berlari nonstop dari kejaran seorang Byun Baekhyun.
"Hosh, hosh," napasnya tersengal sengal, begitu pula dengan Baekhyun yang berdiri di samping Chanyeol.
"Kajja, hah.. kita bel...i, ram hah.., yeon," ucap Baekhyun yang masih berdiri dengan memangku kedua tangannya pada lutut.
Chanyeol yang terlebih dulu bangun, ia menepuk pelan pundak Baekhyun yang sedang menunduk, lalu berjalan masuk ke minimarket.
Baekhyun mengikutinya dari belakang. Chanyeol langsung berjalan mengambil 4 bungkus ramyeon serta sekaleng minuman soda.
Sampai di kasir, mereka langsung membayar -tentu dengan uang Kris- dan pergi keluar dari minimarket itu.
Belum ada semenit mereka berjalan, Chanyeol menepuk lengan Baekhyun, "Baek, tunggu aku disini sebentar. Aku ingin ke toilet,"
"Toilet dimana?"
"Uh, ke toilet di minimarket tadi saja ya, haha," Setelah tertawa dengan canggung, Chanyeol langsung berlari dan masuk ke minimarket tadi.
"Ada apa dengannya?" Baekhyun menggelengkan kepalanya heran.
Baekhyun berjalan ke kursi yang ada di sepanjang jalan. Ia menjatuhkan bokongnya disitu, kemudian tersenyum mengingat kenangannya saat terakhir kali ia pergi bersama Chanyeol ke taman, dan Chanyeol berkata ia ingin ke toilet juga.
"Saat itu si pabbo berkata ingin ke toilet juga, dan ia malah membawakanku flower crown. Kali ini haruskah aku berharap dia akan membawakanku sesuatu juga? Hahaha."
Tiba tiba saja, Baekhyun merasa dahinya dingin.
"Apa yang kau pikirkan? Kali ini aku benar benar ke toilet untuk kencing," ucap Chanyeol dengan satu tangannya menempelkan kaleng minuman soda di dahi Baekhyun.
"Ani, aku tak memikirkan apa apa," ucap Baekhyun. "Igemwoya?" lanjutnya sambil menunjuk kaleng soda di dahinya.
"Aku hanya beli satu. Minumlah,"
Baekhyun mengangguk lalu meminum soda itu. Jujur saja, ia lelah dan haus sehabis berlari mengejar Chanyeol tadi.
"Tapi jangan dihabiskan, sudah kubilang aku hanya beli satu. Aku juga mau, pabbo,"
Baekhyun terdiam, kemudian memberikan kaleng itu -yang sudah ia minum setengahnya- pada Chanyeol.
"Bukankah itu artinya aku dan Chanyeol berciuman secara tak langsung?" batin Baekhyun. Seketika ia langsung menampar pipinya dan menggelengkan kepalanya. "Yah, apa yang kau pikirkan, pabbo Byun?"
Chanyeol yang sedang meminum minumannya seketika memegang tangan Baekhyun, menghalangi Baekhyun dari kegiatan-menampar-dirinya-sendiri.
"Yah, tenanglah. Baek, baek, apa yang kau lakukan? Yah, Byun Baek," teriak Chanyeol.
"Kajja, kita pulang," ucap Baekhyun sambil bangun dari duduknya dan menenteng plastik berisi ramyeon.
"Apa yang kau pikirkan? Pipimu benar-benar merah,"
Baekhyun menghentikan langkahnya, ia berbalik untuk melihat Chanyeol yang berdiri dibelakangnya dengan wajah kebingungan.
"Kita pulang. Sekarang," ucap Baekhyun dengan penekanan.
"Ah, nde. Mianhae."
"Mianhae? Kenapa dia minta maaf? Apa aku terlihat marah? Aniya, aku hanya malu, itu saja. Iya, itu saja. Ah, tunggu, kenapa aku malu? Igemwoya?" batin Baekhyun.
Lalu, mereka berdua pulang berjalan kaki dengan hening.
✖✖✖
Lanjut ke part berikutnya, kuy. Gue double update nih.
ara
31.01.17
KAMU SEDANG MEMBACA
[discontinued] Hyung | pcy x bbh
FanfictionByun Baekhyun, seseorang yang kehilangan dongsaengnya. Serta Park Chanyeol, yang kehilangan ingatan tentang masa lalunya. Mereka pernah saling jatuh cinta, jauh sebelum sebuah fakta tentang suatu ikatan menhancurkan keduanya. °°° Warning : yaoi, boy...