"Saat itu kau menangis dengan sangat histeris, kan? Itu dimulai saat aku menyinggung soal eomma dan appa. Jadi, yang mau kutanya dan harus kau jawab dengan jujur adalah," Chanyeol memberi jeda pada kalimatnya.
Baekhyun langsung menunduk, ia sudah tau apa yang akan ditanyakan Chanyeol.
"Apa terjadi sesuatu, diantara kau, eommamu, dan appamu?"
°°°°°
Baekhyun kini sedang menangis tersedu sedu di pelukan Tao. Ia baru saja menceritakan semuanya -mulai ia yang kehilangan adiknya hingga Jeon ahjussi yang datang kerumahnya-.
Luhan menyandar pada Sehun, ia terkejut. Tentu saja.
Luhan dan Sehun sudah menjadi sahabat Baekhyun sejak pertama kali mereka menginjakkan kakinya di sekolah. Tapi Luhan malah tidak tau sesulit apa hidup yang Baekhyun jalani. Ia tak dapat membantu Baekhyun meringankan beban hidupnya.
Ia baru menyadari bahwa selama 2 tahun persahabatan mereka, ia tak pernah sekalipun melihat orang tua Baekhyun ada di rumahnya.
Satu satunya hal yang ia dan Sehun tau hanyalah eomma dan appa Baekhyun pemilik perusahaan besar.
Kini ia baru tau segalanya. Alih alih marah pada Baekhyun, Luhan malah merasa marah pada dirinya sendiri.
Luhan merasa ia sahabat yang tak berguna.
Lamunan Luhan buyar seketika saat Baekhyun mulai membuka mulutnya lagi setelah menenangkan dirinya sebentar.
"Dan kini, kini...eommaku terkena alzheimer. Deni tuhan, alzheimer. Aku...aku benar benar ingin melihatnya, tapi aku tak bisa. Aku selalu teringat saat saat dulu aku kecil. Hiks, ia bahkan tidak pernah menjengukku saat sakit. Padahal aku....aku hanya ingin...,"
Ucapan Baekhyun terhenti karena tiba tiba Chanyeol menariknya. Ia menyandarkan kepala Baekhyun pada dada bidangnya. "Ssh, sudahlah, tidak perlu kau lanjutkan. Aku seharusnya tidak bertanya seperti itu. Mianhae," tangisan Baekhyun semakin menjadi.
"Gwenchana, ada kami disini. Kami semua akan selalu menyayangimu, ne?" Chanyeol mengeratkan pelukannya pada Baekhyun yang -masih- menangis.
"Kita sudahi saja permainan ini, kajja kita pulang," ucap Sehun sambil membereskan snack snack yang bertebaran disana sini.
Satu bersatu mereka bangun dan mengambil tas serta barang barang mereka yang lain.
Berpamitan pada Luhan dan Sehun -Sehun masih ingin tinggal di rumah Luhan-, dan berjalan keluar dari gang rumah Luhan.
Baekhyun sudah tidak menangis lagi, ia hanya sedikit sesenggukan saja. Dan tentu saja, ia masih berada dalam rangkulan Chanyeol.
"Eoh, Yeol, kau bisa mengantar Baekhyun pulang sendiri, bukan?" tanya Kris tiba tiba.
"Wae?" bukannya menjawab, Chanyeol malah bertanya balik pada hyungnya itu.
"Aniya, aku hanya ingin jalan jalan sebentar bersama Tao," Kris mengalihkan pandangannya pada seorang namja di belakang Chanyeol dan Baekhyun yang sedang menatapnya terkejut. Kris tersenyum, "Kau mau kan? xióngmāo?" (panda)
KAMU SEDANG MEMBACA
[discontinued] Hyung | pcy x bbh
Fiksi PenggemarByun Baekhyun, seseorang yang kehilangan dongsaengnya. Serta Park Chanyeol, yang kehilangan ingatan tentang masa lalunya. Mereka pernah saling jatuh cinta, jauh sebelum sebuah fakta tentang suatu ikatan menhancurkan keduanya. °°° Warning : yaoi, boy...