XIV

1.9K 187 8
                                    

Author's POV

Tao terdiam, ia tak mampu menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkan Kris.

"Ah, Tao, aku yang membawanya kesini. Ia sedang menunggu bus sendirian di halte depan sekolah, jadi karena kasihan aku mengajaknya kemari. Kau tidak keberatan kan, Kris?" tanya Baekhyun.

Kris memutar bola matanya, "Cih, terserahlah," ucapnya dingin kemudian berlalu ke seberang rumahnya untuk membuang kantong sampah.

Baekhyun dan Tao masih berdiri di depan rumah -tentu saja, Kris belum mempersilahkan mereka masuk- tepat saat sesosok pemilik rumah yang lain muncul.

"Hei, seonsangnim ku sudah datang. Dan, kau datang juga? Wah. Hai, Tao,"

Chanyeol berlari menuju gerbang dengan oversized hoodienya, memeluk Baekhyun dengan senyum lebarnya.

"Kajja, kita masuk ke dalam," ucap Chanyeol.

Tao dan Baekhyun masuk ke dalam rumah Chanyeol. Ruang tamunya telah ditata sedemikian rupa sehingga di tengah-tengahnya terdapat sebuah meja dan karpet, serta beberapa cemilan disampingnya.

"Percayalah Park Chan, dalam satu jam kedepan tempat ini akan menjadi neraka untukmu," gumam Chanyeol.

Baekhyun hanya tersenyum mendengar Chanyeol yang bergumam pada dirinya sendiri.

"Aku akan mengambil buku diatas, Baekhyun, kau tunggu disini. Tao, kau bisa melakukan apa saja. Anggaplah ini rumahmu sendiri, toh lama kelamaan kita akan jadi teman baik, bukan?" ucapnya sambik tertawa kecil.

Tao tersenyum, lalu mendaratkan bokongnya di lantai yang beralaskan karpet itu, diikuti Baekhyun.

Tepat saat Chanyeol menghilang dari penglihatan Tao, Kris datang dan langsung duduk di sofa. Ia mengambil sesuatu yang diduga Tao adalah koran, lalu membacanya seolah-olah tidak ada Baekhyun dan Tao di ruangan itu.

Baekhyun menatap Tao, tatapan matanya berkata "apa kau pernah melakukan kesalahan padanya? ia bersikap sangat dingin padamu, Tao,"

Tao hanya mengendikan bahunya, tanda ia -pura pura- tak tau.

Dari lantai atas, Chanyeol datang dengan derap langkah kakinya yang ribut. Ia membawa cukup banyak buku di tangannya.

"Apa aku membuat kalian menunggu lama? Kalau begitu kajja, kita mulai belajar sekarang, Baek,"

Baekhyun mengangguk, menyeret tubuhnya untuk duduk di depan meja yang telah disiapkan Chanyeol, lalu mengeluarkan bukunya serta alat tulis.

Baru lima menit berlalu, tapi Tao sudah benar-benar tak tahan dengan suasana sunyi yang ada.

Baekhyun sedang menjelaskan sesuatu tentang Perang Dunia, sementara Chanyeol mendengarkannya dengan sangat serius. Kris berada di sofa yang tidak jauh dengan tempat Tao duduk, masih membaca koran dengan wajah datarnya.

"Aish, aku bisa gila jika berada lama-lama disini," batinnya.

Tao memalingkan pandangannya ke penjuru rumah ini. Tidak terlalu mewah memang -karena rumah Tao jauh lebih mewah-, tapi sangat nyaman untuk ditinggali oleh dua orang.

Di depan ada gerbang kecil berwarna coklat dengan bel di sampingnya. Saat kau membukanya, kau akan melihat bangunan bernuansa coklat dengan 2 tingkat menghadap ke arah utara.

Begitu kau masuk rumah, kau akan melihat sebuah dapur, dengan tangga menuju lantai dua disampingnya. Tentu saja Tao tak tau apa yang ada di lantai 2, tapi ia yakin kamar Chanyeol dan Kris ada di sana.

Berjalan sedikit ke selatan dapur, kau akan melihat sebuah ruang tamu kecil dengan dinding kaca di bagian timurnya, menghadap ke arah halaman luar yang sangat indah, dengan taman kecil, serta sebuah ayunan di bawah pohon yang rindang. Ayunan itu sebenarnya tak terlalu terlihat, karena posisinya ditutupi oleh pohon yang cukup besar.

Ah benar, ayunan.

Tao tersenyum, sepertinya ia tau dimana ia harus menghabiskan waktunya sembari menunggu Baekhyun.

"Um..Chanyeol," panggil Tao.

"Hn?" Chanyeol menoleh kearah Tao -begitupula Baekhyun-

"Bolehkah aku ke taman diluar? Aku akan menunggu Baekhyun selesai mengajar les padamu di ayunan itu," ucap Tao sembari menunjuk ayunan yang jadi tujuannya.

Chanyeol tersenyum, "Tentu, bukankah sudah kubilang, anggap saja sebagai rumahmu sendiri,"

Tao beranjak dari duduknya, hendak menuju ke luar andai saja Chanyeol tidak memanggilnya,

"Tao, apa kau ingin mengganti seragammu dulu? Aku bisa meminjamkanmu beberapa pakaianku. Kau tau kan? Seragam sekolah itu tak nyaman,"

Tao melirik sebentar ke seragam sekolah yang masih dikenakannya, "aish, aku bahkan lupa kalau aku masih memakai seragam sialan ini,"

"Ani, gwenchana, terimakasih Chanyeol," (tidak, aku baik baik saja)

"Baiklah, tapi nanti jika kau merasa tak nyaman. Kau bisa menggantinya dengan bajuku," ucap Chanyeol.

Tao lalu berjalan keluar dari ruang tamu, menghirup udara segar yang masuk ke indra penciumannya.

Ia mendaratkan bokongnya di ayunan itu. Hawa dingin langsung menyambutnya. "ah, ayunan ini nampaknya jarang dipakai," ucapnya dalam hati.

Tao tersenyum kecut, ia merebahkan badannya guna menyender. Matanya ia tutup perlahan, kakinya memberi dorongan agar ayunan itu tetap berayun.

Dan tanpa ia sadari, otaknya secara otomatis mengulang kembali kenangannya beberapa tahun lalu.

Tepat di sebuah ayunan kecil, di bawah sebuah pohon rindang.

Bedanya, saat itu ia tak duduk sendiri. Saat itu, Kris menemaninya.

Tanpa Tao sadari, sebuah air matapun turun dari mata indahnya, yang kemudian diikuti oleh air mata-air mata yang lain.

✖✖✖

Yehet, dabel apdet nih :v. Lagi pengen nulis aja, dan kebetulan lagi nggak stuck.

Disini gue bakal fokus ke masa lalunya Kris ama Tao dulu, jadi buat para ChanBaek shipper yang nunggu momen chanbaek, sabar bentar ya😂😂

With lot of love,
ara
22.01.17

[discontinued] Hyung | pcy x bbhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang