Chapter 6

2.9K 200 8
                                    

Drrtt...Drttt

Ponsel Raquell bergetar, menandakan ada yang meneleponnya.

"Hall_"

"Ya ampun de lo dimana gue nyariin lo daritadi" Ucap Kevin memotong perkataan Raquell.

"Aduh bang Vin gue lagi kerja kelompok di rumah temen gue, bentar lagi gue pulang kok"

"Ya udah hati-hati lo" ucap Kevin sambil memutuskan telepon secara sepihak.

"Hmm..Al gue disuruh pulang sama abang gue" ucap nya sambil menarik narik lengan baju Alvian.

"Hmm" jawab Alvian datar.

"Ish kok cuma hmm doang sih?!" ucap Raquell sambil mengkerutkan keningnya.

"Terus?" sambil menegangkan sebelah alisnya.

"Ya anterin gue pulang lah gimana sih lo!" ucapnya sambil memutar bola matanya malas.

"Nggak" jawab Alvian dengan nada datar.

"Ish anterin kali"

"Nggak"

"Ya udah gue bisa balik sendiri" Ucap Raquell sambil mengerucutkan bibirnya lalu pergi meninggalkan Alvian.

Sedaritadi Alvian menahan tawanya melihat tingkat laku Raquell.

"Lucu" gumamnya dalam hati sambil tersenyum.

*********
Di perjalanan Raquell melihat kearah kanan dan kiri sambil ngedumel "Ish gak peka baget si Alvin masa gue pulang sendirian! Awas aja tuh cowok gue pites jadi kutu" ucapnya sambil mengucap sumpah serapah.

"Hey cantik sendirian aja"
Mendengar ucapan itu Raquell berhenti berjalan dan berbalik ke belakang.

Terdapat 3 orang preman mencegatnya.

"Sini biar kita temenin" ucap preman yang satunya.

"Mau ngapain lo!" ketus Raquell sambil memelototi mereka.
"Cantik-cantik kok galak sih neng" para preman itu mendekat ke arah Raquell lalu mencekal lengannya.

"Lepasin gue!" ucap Raquell sambil memberontak.

"Lepasin dia" ucap seseorang dengan nada beratnya dan dingin siapa lagi kalau bukan Alvian.

"Oh lo mau jadi pahlawan kesiangan?" ucap salah satu preman itu.

"Dasar banci. Cih" ucap Alvian dengan ketus.

"Lo bocah banyak omong mending langsung hadepin kita" ucap preman itu lalu menghampiri Alvian dan akan menonjoknya, tetapi kalah cepat tangan preman itu di tahan oleh Alvian.

Bukk!!

Pukulan Alvian mengenai pipi preman itu.

"Pergi!" ucap Alvian dengan nada ketusnya.

Preman itu pun berlari pergi meninggalkan mereka berdua.

Raquell menangis lalu langsung memeluk Alvian dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Alvian "gue takut" ucapnya lirih.

"Lo aman" ucap Alvian sambil mengelus rambut Raquell.

"Gue anter lo" ucapnya sambil menarik tangan Raquell masuk kedalam mobil.

Di dalam mobil tidak ada percakapan hanya suara mobil yang melaju.

Hening

"Maaf" ucap Alvian.

"Buat?" tanya Raquell bingung.

"Tadi" jawab Alvian datar.

"Gapapa kok"

"Rumah lo?" tanya Alvian sambil fokus  menatap jalan.

"Tinggal lurus terus belok kiri"

Mereka pun tiba di rumah megah berwarna putih dan pagar berwarna hitam.
Mereka pun turun dari mobil dan berjalan ke depan pintu coklat itu.

"Hmm..makasih udah mau anterin gue" ucap Raquell sambil menunduk.

Alvian hanya mengangguk "Gue pulang" ucap Alvian sambil memegang pundak Raquell.

Raquell pun terkejut lalu mengangguk "hati hati,sekali lagi makasih ya"

Alvian mengangguk lalu masuk ke dalam mobil dan berjalan keluar dari pekarangan rumah itu.

"Astagaaa adik gue dari mana aja lo" ucap seseorang dari arah pintu membuat Raquell kaget.

"Dari rumah temen bang kan udah gue bilang tadi di telepon" ucap Raquell sambil memutar bola matanya.

"Eh iya gue lupa" jawab Kevin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Udah ah Raquell mau masuk capek selamat malam abang ku" ucap Raquell sambil mencubit pipi Kevin lalu masuk ke dalam rumah.

Hallohaa👋👋aku kembali hadir membawa chapter yang gak jelas lagi:v
Alviannya berubah ya??ada apa ini?jangan jangannnn:v
Btw tunggu chapter selanjutnya bakal lebih baper lagi
See you next chapter 😘 jangan lupa Vommentnya

Look At Me NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang