Chapter 7

3.1K 188 13
                                    

"Whatt?lo seriusan ke rumah Alvian?" Rellena bertanya sambil membulatkan matanya tidak percaya.

"Seriusan lah ya kali seorang gue bohong,gue mah da nggak pernah bohong atuh,paling kalau kepepet sih" Raquell membalasnya sambil nyengir kuda.

"Terus..terus?" Rellena bertanya sambil memakan snack miliknya.

Raquell pun menceritakan kisah semalam saat ia bersama Alvian sampai dia memeluk Alvian karena takut dengan preman yang menggodanya.

"Dia baik" gumam Raquell membuat Rellena yang mendengarnya tersedak

"Uhukk..uhuk..."

"Ehh..lo minum dulu" rawar Raquell sambil memberinya minuman.

"Lo ngomong apa barusan?jangan-jangan lo mulai suka lagi sama tuh cowok es" Rellena tertawa jahil ke arah Raquell sambil mencolek dagu Raquell.

Raquell memutar bola matanya malas "ish ya kali gue suka sama si cowok kutub,lagian dia juga cuma temen sebangku. TEMEN SEBANGKU" sambil menekan kata terakhirnya.

"Hati-hati lo kemakan omongan lo sendiri,inget mulut lo bilang gak suka tapi hati lo?mana ada yang tahu"

Raquell sedari tadi mencerna kata kata Rellena.
Apa benar ia menyukai Alvian tapi Alvian itu hanya teman sebangkunya dan Alvian itu dingin sedingin tembok kutub selatan mana mungkin seorang Raquell yang cerewet suka pada cowok seperti dia.

Pertanyaan-pertanyaan terus memutar di dalam otak Raquell tanpa ia sadari Alvian memperhatikannya sedaritadi.

"Kenapa lo?" Alvian bertanya dengan nada datarnya.

"Gapapa" Raquell menjawabnya dengan singkat.Alvian hanya mengedikkan bahunya.

Tidak biasa nya Raquell menjadi pendiam dan aneh seperti ini biasa dia tidak bisa diam bahkan hanya sebentar pun tapi dia menjadi berubah 180° saat Rellena mengatakan sesuatu yang sangat konyol baginya.

Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi sejak 10 menit lalu dikelas tinggal menyisakan beberapa orang di kelasnya.

"Ra,gue pulang duluan ya" ucap Nisa.
"Oh..oke" sambil menyelesaikan tugasnya yang belum selesai.

"Hai Ra" seseorang duduk di depan bangku Raquell.

"Eh lo ada apa,za?"

"Gue boleh minta nomor lo gak Ra?" ucap Reza dengan malu-malu.

"Hmm buat?" Raquell bertanya dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Buat di simpen,siapa tau butuh"

"Oh oke, mana hp lo?"
Reza memberikan ponselnya pada Raquell dan gadis itu pun mengetikkan nomornya.

"Ini asli kan?" dengan menatap Raquell polos.

"Ya asli lah, gimana sih lo?" Raquell pun tertawa sambil membereskan buku nya yang berada di meja.

"Kalau gitu gue balik duluan ya Ra,
Lo mau bareng gak?" tawarnya pada Raquell.

"Hmm, lo duluan aja bentar lagi gue di jemput sama abang gue kok"

"Ya udah gue duluan ya..see you" sambil berjalan ke luar.

"Oke see you too" Raquell menjawab sambil melambaikan tangannya.

*******
Selesai Mandi Raquell merebahkan dirinya di kasur dan melihat ke langit-langit kamarnya dan mendapati bayangan Alvian saat ia memeluknya.Dan melamunkan kata kata Rellena di sekolah tadi pagi.

Drrtt..drttt
Lamunanya terbuyar saat ponselnya tiba-tiba berdering.Raquell mengerutkan dahinya saat mendapati telepon dari nomor yang tak dikenal.
"Dari siapa ya?"

"Hallo?"

"Ra,ini gue Reza"

"Oh elo, ada apa za?"

"Btw besok lo ada acara nggak? Gue mau ngajakin lo jalan sekalian temenin gue ke toko buku"

Raquell mengingat-ngingat sambil memukul dagunya dengan jari.

"Nggak ada kayaknya,oh boleh kok"

"Oke gue jemput lo jam 10 ya. Good Night princess" Reza pun menutup teleponnya secara sepihak.

"Dasar aneh" Raquell bergumam sambil menggelengkan kepalanya.

Hallohaaa 👋👋 Wahh-wahh ada apa dengan perasaan Raquell bingung gak?kalau aku mah nggak da:v
Btw itu di mulmed Reza
Jangan lupa Vommentnya yaaa
See you next chapter😘❤

Look At Me NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang