(Typooo maafkan)
Ketika bercermin full body Raquell menghela napas kasar "Gue harus bisa jauhin rasa suka gue ke Alvian, gue gak mau hanya karena sikap Alvian yang baik gue malah jadi hanyut sama dia"
Raquell mengambil tas lalu turun menuju meja makan. Raquell menghampiri Kevin lalu mencium pipinya "Pagi bang Vin"
"Pagi juga, ayo sarapan dulu" tawar Kevin sambil mengoleskan selai pada rotinya.
"De nanti kakak mau pulang ke rumah dulu
mau ngambil dokumen yang ketinggalan disana""Hm..kak gue juga mau ikut dong boleh ya soalnya waktu gue pergi baju-baju gue gak ke bawa semua"
Raquell menghela napas kecil "seenggaknya gue bisa ketemu mama walau cuman bentar" gumamnya dalam hati.
Raquell pun menyantap rotinya. Hingga suara mesin motor terdengar dari luar.
"Eh kayaknya temen gue udah jemput deh bang gue pergi duluan ya bang" pamit Raquell pada Kevin sambil mencium pipinya.
Kevin mengangguk lalu mengelus kepala adiknya itu "hati-hati de"
"Okey boss"
Raquell pun keluar lalu tersenyum ke arah Reza.
"Ayo berangkat" Reza menyodorkan helm untuk Raquell.
Raquell tersenyum sambil memakainya lalu menaiki motor Reza.
"Udah?" tanya Reza.
"Iya udah"
Mereka pun meninggalkan pekarangan rumah bernuansa putih. Tanpa disadari Alvian pun berada di sana dengan menatap mereka datar.
Sesampainya disekolah mereka memasuki kelas berbarengan. Di jalan Reza selalu menceritakan hal-hal lucu sampai membuat Raquell tertawa terbahak-bahak.
Mereka pun sudah berada di kelas. Disana Raquell menelungkupkan wajahnya sambil mendengarkan lagu dari earphone nya.
Bel sudah berbunyi 15 menit lalu, tapi teman sebangkunya itu belum juga datang membuat Raquell khawatir.
"Ck! Si kutub selatan mana sih kok jam segini belum datang" celoteh Raquell.
Alvian pun datang dengan jalan yang santai menuju bangku nya. Raquel tersenyum manis pada Alvian. Yang di senyumi malah menatapnya datar lalu memainkan ponselnya.
Raquell menghela napas kecil "kenapa lagi ni cowok ampun dah gue" gumam Raquell sambil melirik Alvian dengan ekor matanya.
Bel istirahat pun berbunyi membuat para siswa dan siswi berhamburan menuju kantin.
"Ra, kantin yo gue laper" ajak Rellena.
Raquell yang masih sibuk mengerjakan tugas tidak menjawabnya.
Rellena berdecak sebal "Ish lo denger gue ngomong nggak sih? ayo kita ke kanti Raquelll" rengek Rellena.
"Lo sama Aksel aja ya gue lagi gak mood kemana-mana" tolak Raquell.
Rellena mengerutkan dahinya "Lo gapapa kan?"
Raquell menatap Alvian yang sedang membaca novel lalu kembali menatap Rellena "Gue gapapa"
Setelah Rellena pergi, Reza pun menghampiri Raquell ke bangkunya "Ra, ke kantin bareng gue yu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me Now
Teen FictionSeorang remaja wanita yang selalu ceria di depan banyak orang berubah menjadi lemah dan selalu menangis ketika penyakit menggenaskan yang berada dalam tubuhnya tak kunjung sembuh. Di tambah rahasia besar tentang dirinya yang selalu ditutupi oleh kak...