[2] I Love You

3.4K 217 15
                                    

Setelah mengumpulkan buku kepada senpai dan mengobrol sedikit dengan sahabat lamanya-Hinata-, Kiba langsung kembali ke aula untuk bergabung dengan anggota kelompoknya. Kiba membuka pintu aula dan mendapati anggota kelompok lain menatapnya dengan tajam.

GLEK

Kiba menelan salivanya dengan susah payah. Mereka menatap Kiba dengan aura membunuh.
'A-ada apa de-dengan mereka? Kenapa menatapku dengan begitu menakutkan? A-apa salahku? ' ucap Kiba dalam hati.

"A-ano, a-ada apa dengan kalian? Kenapa menatapku begitu? " tanya Kiba untuk memecah keheningan yang mereka buat.

'Cih, apa dia buta? Jelas-jelas kita cemburu dengannya'

'Sok polos banget! '

'Shit! Kamvret! Sial! Kuso(sial*n)! Brengs*k! Urusai (berisik)!'

'Awas lo Kiba, gue tendang kalo lo macem-macem sama kita'

'Cih, bocah anjing sok polos, ke laut aja sana! '

'F*ck you! '

Dan itulah isi hati mereka.

"Tidak apa-apa! " ucap salah satu dari mereka

"Ya, dia benar. Kami tidak apa-apa"

"Oh begitu yya?! "

Tarik nafas, keluarkan. Mereka berulang kali mencobanya untuk meredakan amarahnya. Untunglah Kiba tidak menyadarinya karena dia sibuk memainkan ponselnya.

HENING

Tidak ada yang mengobrol dan basa basi, mereka sibuk sendiri-sendiri.

"A-ano, kita bukannya masih dalam acara MOS, dimana para senpai?" tanya salah satu dari mereka.

"Benar juga, dimana para senpai? "

"Mungkin pada boker kali"sahut Kiba asal

PLETAK

"Ittai (sakit)! Ngapain lo pukul pala gue?!"
Pekik Kiba

"Lo kalo ngomong asal asalan, jadi tangan gue gatel!" Jawab Sai

"Urusai" sahut Kiba

Mereka berdua bertengkar, dan anggota lainnya tidak melerai malah ikut-ikutan bertengkar.

"Eh? Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar?" suara lembut tapi terdapat unsur ketegasan bertanya

Para anggota langsung berhenti dan menoleh pada seseorang yang bertanya. Mereka diam, terpaku pada tempatnya. Mereka seperti melihat bidadari dari surga.

"Hei! "

Mereka langsung tersadar dan segera berdiri dari tempatnya.

"Ah itu, Hinata-chan eh maksudku Hinata-senpai! A-ano kami ingin bertanya, dimana Yamanaka-senpai? Bukankah dia yang seharusnya mendampingi kami?" Jelas Kiba

"Oh, Ino-chan sedang pergi ke kamar mandi, katanya ia tidak tahan." jawab Hinata.

Mereka semua cengo mendengar jawaban Hinata.

"Kalau begitu, saya permisi. Kalian berkeliling lah sebentar!"

"Ah, Hinata-senpai! Maukah anda yang menggantikan Yamanaka-senpai? " tanya Naruto sebelum Hinata pergi.

"Emm.. Baiklah, tapi saya tidak lama. Saya harus mengurusi yang lainnya! Ayo kita harus cepat" ajak Hinata

Mereka lalu mengikuti Hinata dengan perasaan senang, kapan lagi kalau melihat dan mendengar suaranya yang indah. Mereka hanya mendengarnya sisanya merek melihat betapa eloknya ciptaan Tuhan.

The Famous GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang