[11] Percaya [ToneHina]

1.4K 92 4
                                    

Warning : Typo bertebaran, OOC, Gaje, de el el.

Note:

-'......' : dalam hati.
- Italic / tulisan miring : mimpi/masa lalu

Selamat membaca :v

-

-

-

-

"Nande (Kenapa)?" gumamku.

TES!

Setetes air mata turun.

"Nande?"
'kata-kata ini adalah kata yang hanya bisa kuucapkan.'

"NANDE?!"

'aku tidak tahan dengan ini semua.'

'Darah.'

'Kenapa banyak darah di kedua tanganku?'

'Kenapa aku menangis?'

'Kenapa aku ada disini?'

'Kenapa aku berteriak?'

'Kenapa aku lemah?'

'Kenapa badanku bergetar?'

'Kenapa ada banyak mayat disini?'

'Kenapa?'

'Kenapa?'

Aku menutup kedua telingaku dengan kedua tanganku yang penuh darah. Tubuhku mulai bergetar. Setetes air mata lolos disusul yang lainnya. Meringkuk di bawah pohon yang rindang.

Lingkungan sekitar yang sepi, banyak darah berceceran, mayat yang mati mengenaskan, dan aku yang duduk sendirian disini di hadapan seseorang yang berlumuran darah.

'Apa yang terjadi?'

'Apa..

Yang...

Terjadi....?'

'Aku tidak tau apa yang terjadi?'

'Apa yang kulakukan disini?'

Aku memandang kosong ke lingkungan sekitar. Pikiranku mulai berkeliyaran kemana-mana. Aku berusaha mengingat sesuatu.

'Ah iya, aku ingat sesuatu....'

"HINATA, PERGI DARI SINI."

'Suara siapa itu?'

"HINATA, AKU BILANG PER-"

JLEB!

Suara itu terpotong karena ada benda tajam yang menusuk tubuhnya.

'Ya.. Suara itu..'

'Suara.. Seseorang.. Yang.. Selalu.. Didekatku..'

Darah pemilik suara itu mengalir disusul tubuhnya yang jatuh ke tanah. Sebelum ia menutup matanya, ia berbisik dengan mulutnya yang penuh darah. Berbisik tanpa suara.

'Tetaplah...hidup...Hinata.'disusul senyum terakhirnya.

Mataku membulat dan air mata jatuh lagi.

'Aku ingat.. Suara itu..'

'Suara..























The Famous GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang