Bagian 2 (REVISI)

8.4K 429 10
                                    

Seakan asik dengan dunia mereka, hingga tiba-tiba suara ponsel diantara mereka berdering tanda ada telfon masuk. Ghea yang mendengar ponselnya berdering langsung mengangkatnya.

"Kenapa?" tanya Ghea sedikit menjauh dari keempat sahabatnya. Walaupun sesekali matanya terus mengawasi keempat sahabatnya yang masih asik dengan dunia percipratan air mereka.

"Berhati-hatilah ketua karna anda dan keempat sahabat anda sedang diawasi" jawab seseorang diseberang sana mengantisipasinya.

"Terimakasih infonya. Saya dan sahabat-sahabat saya akan berhati-hati. Kalian juga harus berhati-hati. Di luar sangat berbahaya. Dunia luar begitu kejam dan tidak ada manusia yang benar-benar baik. Jadi tetap berhati-hati" ucap Ghea masih dengan memandang keempat sahabatnya.

"Baik ketua. Kami akan berhati-hati" jawab anak buah Ghea yang sedang berjaga.

"Pesan saya untuk mereka. Biarkan mereka mengawasi kami. Jika sudah waktunya maka akan terjadi" ucap Ghea dengan senyum misteriusnya.

"Baiklah ketua. Saya hanya ingin menyampaikan apa yang saya lihat. Saya ijin untuk tutup sambungan telfon ini" ucap anak buah Ghea.

"Silahkan. Lakukan pekerjaan kalian dengan baik karna saya tidak suka yang namanya kegagalan. Tidak ada di dalam kamus saya yang namanya gagal. Jadi, kalian jangan mengecewakan saya" ucap Ghea dengan wajah tegasnya.

"Siap ketua" jawab anak buah Ghea sekali lagi.

Ghea langsung menutup teleponnya secara sepihak. Ia kembali memandang keempat sahabatnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Sesekali ia melirik kearah persembunyian 4 pasang mata yang sedari tadi mengawasi mereka, kali ini ia menampilkan senyum menakutkannya membuat keempat pasang mata terkejut melihat senyum itu. Mereka terkejut melihat Ghea yang mengetahui tempat persembunyian mereka tetapi tidak bertindak apa-apa.

Seakan puas melihat musuhnya ke gep olehnya, Ghea langsung menghampiri keempat sahabatnya yang sedang asik bermain air. Sesekali ia tersenyum melihat kelakuan keempat sahabatnya. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia menampilkan ekspresi lain setelah wajah datar dan irit bicara.

                       **********

"Ketua, ada yang ingin bertemu dengan anda" ucap salah satu anak buahnya.

Ketua yang sedang melakukan sesuatu pada senjatanya langsung meletakkkan senjatanya dan menatap anak buahnya.

"Siapa" tanya seseorang yang di panggil ketua yang memakai topeng.

"Mereka salah satu orang yang selama ini ketua minta untuk memata matai Tn. Jhonson dan Tn. Lucifer" ucap anak buah tadi dengan menatap wajah ketuanya.

"Suruh mereka masuk" perintah ketua itu dengan nada tegasnya.

Setelah anak buah itu keluar. Tidak lama kemudian masuklah keempat orang yang berbadan besar dengan tampang seramnya. Anak buah itu langsung menutup pintu ruangan ketuanya. Memberikan privasi untuk ketuanya melakukan diskusi.

"Jelaskan" ucap ketua itu singkat setelah pintu ruangannya kembali tertutup.

"Mereka baik-baik saja dan mereka masih dalam keadaan aman. Mereka masih aman di dalam lindungan kita. Saya melihat mereka hidup bahagia dengan keluarga mereka" lapor salah satu orang suruhan ketua itu.

Ketua yang mendengar kabar tersebut menampilkan senyum secara samar-samar dibalik topengnya.

"Bagus. Pantau terus mereka dan terus jaga mereka dari jarak jauh. Buat mereka nyaman. Kalau ada yang mencurigakan segera laporkan kepada saya" perintah ketua yang langsung di angguki oleh keempat anak buahnya.

ROSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang