Bagian 4 (REVISI)

7.3K 384 6
                                    

"Kalian melakukannya dengan sangat baik tapi jangan di ulangi lagi kesalahan kalian yang hampir ketahuan" ucap seseorang menatap kelima anak buahnya.

"Baik ketua. Ada seorang laki-laki yang berperawakan tinggi yang sedari tadi memperhatikan kami ketua sewaktu kami melakukan penyerangan" lapor salah satu anak buahnya.

"Kita akan membereskan laki-laki itu nanti. Sekarang kalian bisa keluar dan istirahat terlebih dahulu" ucap seseorang yang di panggil ketua.

Semua anaknya buahnya keluar dari ruang bosnya saat mendengar perintah. Pintu tertutup dan tinggalah ketuanya itu di ruangan seorang diri.

"Sampai kapanpun kalian tidak akan pernah bisa mendapatkan kami. Kalian hanya orang-orang yang serakah, yang menginginkan kekuasaan. Janganlah pernah bermimpi untuk bisa menemukan kami karna itu semuanya hanya sia-sia" ucap ketua itu dengan senyum liciknya sambil memperhatikan gerak gerik orang yang mengejar anak buahnya tadi.

********

"Aarrrgghhhh" teriak Leon kesal. Ia membanting apa saja yang bisa dijangkaunya. Ia melampiaskan kekesalannya dengan membanting semua barang yang berada di dekatnya.

"Lo kenapa" tanya Xiever yang bingung dengan tingkah sahabatnya ini.

"Kita gagal lagi untuk mendapatkan ROSES. Padahal tadi mereka sudah di depan mata kita, tapi kita tidak berhasil mendapatkan mereka. Kenapa mereka harus seperti belut sih susah sekali untuk di tangkap padahal itu adalah kesempatan emas buat kita tapi gue salah, mau itu di depan mata atau tidak tetap saja kita tidak akan bisa menangkap mereka. Mereka begitu lihai dalam melakukan manipulasi" ucap Leon dengan menjambak rambutnya frustasi.

"Lo benar banget Leon. Gue curiga mereka di bantu oleh seseorang untuk melakukan manipulasi tersebut dan gue yakin kalau yang membantu mereka adalah ketua mereka. Kita tidak boleh menyerah. Kita akan menaklukkan ROSES" ucap James yang juga tersulut emosinya.

"Kita akan melakukan trik yang sudah lama kita buat" ucap Leon memandang mereka berempat dengan senyum misterius.

"Ketua saya menemukan ini di depan markas kita ketua" lapor anak buah Leon tiba-tiba sambil menyerahkan barang tersebut ke Leon.

"MAWAR EMAS"

Mereka terkejut saat mereka mendapatkan mawar emas yang sudah terbaring rapi di depan markas mereka.

"Tidak akan semudah itu untuk kalian bisa menemukan kami. Tidak akan semudah itu untuk kalian menaklukkan kami. Dan tidak akan semudah itu untuk kalian menangkap kami. Kalian mencari kami itu adalah sebuah kesalahan fatal buat kalian. Ini baru peringkatan buat kalian. Jangan sekali-sekali memancing kemarahan kami karna itu akan berdampak pada kematian buat kalian"

Leon membaca surat itu dengan perasaan yang bercampur aduk. Ingin rasanya ia menculik ketua ROSES itu. ROSES mengetahui markas mereka tapi itu dari mana mereka mengetahuinya.

"Mawar emas. Jangan bilang kalau kita yang akan menjadi target ketua ROSES selanjutnya" ucap Reza menerka-nerka.

"Itu tidak akan pernah terjadi selama masih ada gue. Kalian tetap aman berada di bawah pengawasan gue" ucap Leon menenangkan keempat sahabatnya yang terlihat gelisah setelah mendapatkan mawar emas dan surat peringatan itu.

"Kita memang tidak pernah takut dengan semua musuh yang selama ini selalu membuat kita tersulut emosi tapi ini lain. Ini adalah ROSES si Iblis gangster yang selama ini ditakuti oleh semua gangster. Kalian ingat bukan siapapun yang menjadi target mereka ataupun target si ketua mereka maka itu adalah kehilangan nyawa tanpa diketahui jejaknya dan kita mendapatkan peringatan itu langsung dari ketua gangster itu sendiri" ucap Xavier yang mulai tampak gelisah.

ROSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang