Di sebuah ruangan terdapat lima orang perempuan yang sedang melakukan kegiatan mereka masing-masing. Mereka terkenal cuek akan sekitarnya.
"Li, kapan kita mulai masuk ke sekolah yang baru?" tanya Lian setelah lama sibuk berkutat dengan komputernya.
Gadis yang di panggil Lili hanya menghendikkan bahunya tanda tidak tahu. Ia memang tidak mengetahui kapan mereka akan masuk ke sekolah baru mereka. Lili kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda akibat pertanyaan dari Lian, temannya
"Lah, bagaimana ceritanya kalau lo sendiri tidak tau. Bukannya lo yang daftarin kita di sekolah itu?" sembur Qira heran. Sedikit heran melihat hendikkan bahu Lili sedangkan Lili sendiri yang mendaftarkan mereka sekolah.
"Kalau kalian mau tau kapan pastinya, boleh langsung tanya sendiri ke Ghea, karna untuk pengurusan berkas dia yang melakukannya. Gue cuma bagian mendaftarkan doang" ucap Lili sambil menunjuk ke arah gadis yang bernama Ghea.
Gadis yang bernama Ghea hanya bisa menghela nafas kesal sesaat melihat sahabatnya Lian tanpa henti-henti nya bertanya kapan mereka akan bersekolah di sekolah baru. Sesaat setelah Ghea menyelesaikan pekerjaannya, ia menjawab pertanyaan keempat sahabatnya.
"Besok" jawab Ghea singkat padat dan jelas.
Seakan mengerti akan jawaban Ghea, mereka kembali melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda. Sunyi senyap mengisi suasana ruangan itu. Tak ada tanda-tanda obrolan yang keluar dari mulut mereka. Yang ada hanyalah suara kegiatan mereka.
Untuk kalian yang mengenal mereka berlima sebagai gadis berwajah datar dan irit bicara, maka kalian salah besar. Jika yang kalian kenal Lian dan Lala dengan ekspresi datar dan irit bicara mereka maka ada gadis cantik yang bernama Ghea Putriana Lucifer yang merupakan salah satu gadis yang lebih irit bicara dan jangan lupakan ekspresi datarnya. Jika Lian dan Lala bisa menjawab pertanyaan kalian dengan beberapa kalimat maka si Ghea bisa menjawab pertanyaan kalian dengan satu kalimat. Jadi sebisa mungkin kalian harus bisa memahami apa maksud dari jawaban singkat Ghea.
"Bagaimana kalau kita pergi belanja sekalian mencari perlengkapan untuk sekolah besok?" tanya Lili semangat, memecah suasana hening diantara mereka.
Mendengar ajakan Lili, ketiga gadis tersebut menganggukkan kepala mereka tetapi tidak dengan Ghea, gadis itu hanya diam sejenak memandang keempat sahabatnya sambil sesekali kembali sibuk berkutat dengan pekerjaannya.
"Ghe, lo mau ikut kami belanja kan?" tanya Qira dengan berhati-hati. Bukan berhati-hati dalam hal Ghea akan mengamuk melainkan berhati-hati kalau-kalau Ghea akan menolak ajakan mereka.
Qira tahu dengan mengajak temannya ini sama saja dengan mengajak dinding bisu. Tidak pernah mau jikalau diajak belanja kalau tidak ada yang mendesak. Jadi jangan heran kalau Wira menantikan jawaban Ghea dengan perasaan cemas.
"Kalau semisalkan gue jawab tidak? Apa gue akan dipaksa untuk ikut?tanya Ghea secara sarkas. Mereka yang mendengar pertanyaan Ghea hanya menarik senyum paksa mereka tetapi tidak dengan Lili yang terus membujuk Ghea.
"Gue akan paksa lo untuk ikut. Mau bagaimana pun caranya lo harus ikut kita berempat. Jadi, gue ngga menerima yang namanya penolakan" jawab Lili dengan senyum riangnya.
Ghea yang mendengar ucapan Lili hanya bisa tersenyum. Menolak pun percuma karna Lili adalah adik kecil bagi mereka berempat yang pastinya semua keinginannya adalah perintah untuk mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
ROSES
Aksi*REVISI DAN PEROMBAKAN CERITA* Menceritakan tentang kelima perempuan yang menjalani hidupnya dengan perubahan yang terjadi di diri mereka. Berpura-pura menjadi nerd hanya alasan untuk menuntaskan semuanya. Rasa sakit dan kecewa membuat sisi gelap me...