Bagian 7 (REVISI)

6.7K 364 4
                                    

"Leon, gue menemukan dimana keberadaan markas ROSES" lapor Reza dengan membangunkan Leon yang sedang tidur.

Leon yang mendengar kata ROSES langsung membuka matanya lebar-lebar dan langsung menegakkan badannya hingga membuatnya pusing secara tiba-tiba karna kurang keseimbangan.

"Dimana" tanya Leon yang masih setengah sadar walaupun matanya sudah terbuka lebar.

"Di......."

"Oke kita berlima akan segera kesana. Kasih tahu yang lainnya. Kalian harus berhati-hati mungkin di sana akan ada jebakan yang menunggu kita" ucap Leon menasehati keempat sahabatnya.

"Beres dan kami akan berhati-hati" jawab Reza dengan mantapnya.

"Oke ROSES kalian tidak akan bisa mengelak lagi. Kalian akan segera kami tangkap dan kami pastikan setelah ini kalian tidak akan pernah bisa lolos dari kami" ucap Leon dengan senyum miringnya.

********

"Ketua mereka sudah menemukan markas kita" lapor salah satu anak buahnya.

Orang yang di panggil ketua itu tersenyum misterius. Ia hanya menampilkan senyumannya tanpa berniat menanggapi ucapan anak buahnya.

"Ikuti kata-kata saya. Jangan ada yang berani keluar dari markas dan kalian berdua segera ke tempat yang sudah di siapkan. Kalian tahu apa yang harus kalian lakukan" tanya orang itu memandang monitor di depannya bersemangat.

"Yes ketua kami tahu apa yang harus kami lakukan dan kami siap melakukannya sesuai dengan perintah anda" lapor kedua orang tersebut.

"Bagus lakukanlah dengan cara profesional. Buatlah mereka masuk ke dalam jebakan kalian" ucap orang itu dengan seringainya yang menakutkan.

"Baiklah" ucap mereka serentak.

Setelah semua anak buah meninggalkan ruangan ketua mereka tinggalah orang itu dengan kedua orang yang berada di sampingnya.

"Let's go. Permainan di mulai. Kalian yang membuat kami melakukan ini dan kalian sendiri yang akan menerima akibatnya" ucap orang itu dengan senyuman khasnya dan di ikuti oleh kedua orang di sampingnya.

"Tapi apakah mereka berdua akan berhasil" tanya Tosca khawatir. Soalnya lawan yang mereka hadapi adalah The Blue. Bukan masalah pengaruh atau tidak berpengaruh tapi permasalahannya ada ketua The Blue adalah teman mereka disekolah walaupun bisa dikatakan bukan teman.

"Kalian percayakan saja dengan mereka berdua. Mereka adalah dua sejoli yang pintar memanipulasi semuanya. Kalau terjadi apa-apa dengan mereka di sana sudah banyak anak buah yang menjaga dan kita juga akan membantu di sini sebagai penunjuk jalan keluar" ucap orang itu dengan santainya.

"Baiklah kalau begitu. Semoga mereka berhasil" ucap Tosca dengan harapan yang sangat besar.

"Daripada kalian berdua bengong melihat monitor ada baiknya kalian membantu teman kalian dengan keahlian yang kalian miliki selain yang sudah kalian dapatkan" ucap orang itu masih dengan memperhatikan monitor. Orang itu terus mengawasi segerombolan orang yang sedang ingin mereka jebak.

Seakan mengerti arti dari ucapan ketua, mereka segera berpencar dan menyiapkan alat yang bisa membantu kedua teman mereka.

**********

"TOLONGGGG"

"TOLONGGGG"

"TOLONGGGG"

Kelima orang yang baru saja sampai di TKP langsung mendengar suara orang yang meminta tolong. Mereka berlima segera mencari asal suara orang yang meminta tolong tersebut. Mereka menemukan rumah yang sudah tidak terpakai lagi di dalam hutan.

ROSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang