Bagian 11 (REVISI)

6K 341 11
                                        

Setelah kejadian itu Ghea benar benar menepati ucapannya, ia benar benar meminta Leo untuk menjaga mereka layaknya tawanan. Ghea juga benar benar menepati ucapannya untuk menyuruh mereka tidak menemui Ghea.

"Sudah sebulan kita tidak bertemu dengan Ghea dan sudah sebulan juga Ghea tidak bisa di hubungi. Ia hilang bak ditelan bumi" ucap Lala mencoba menelfon Ghea.

"Ya juga sih sudah sebulan Ghea tidak menampakkan wajahnya di depan kita. Jujur gue masih merasa bersalah sama Ghea. Gue mau Ghea balik lagi. Gue mau Ghea balik seperti dulu. Ghea periang walau hanya sama kita. Ghea yang cerewet walau itu hanya sama kita dan berlebihan. Guemau Ghea lama gue balik" ucap Lian melihat kearah Leo.

"Hanya ada satu cara untuk kalian membuat Ghea kembali seperti dulu" ucap Leo membisikkan sesuatu di telinga Lala.

Lala langsung melompat girang dan membuat semua orang yang berada di ruang keluarga melongo melihat tingkah Lala yang jarang sekali di perlihatkan di hadapan semua orang.

"Okelah Leo, thanks ya sama ide lo walau kadang kadang otak lo gesrek melebihi Ghea tapi gue berterima kasih sama ide lo itu" ucap Lala tidak memperdulikan tatapan tatapan semua orang yang memandangnya geli.

"Ya ya ya bisa tidak lo turun dari sofa itu dan jangan membuat malu diri lo sendiri" ucap Leo yang membuat Lala segera duduk di sofa dan menetralkan senyumnya.

"Bisa tidak kalian tidak perlu berisik. Kalian membuatku tidak bisa tidur barang semenit saja dan kalian tahu apa akibatnya jika sudah berani mengganggu acara tidur siang gue" ucap seseorang di balik tembok yang ternyata adalah ruang santai seorang Ghea.

Mereka sebelas langsung berjalan kearah balik tembok itu dan mereka melihat disana sudah ada Ghea yang sedang tidur dengan posisi telungkupnya.

"Ghea aku kangen sama kamu" teriak Leon membahana di balik tembok itu sambil berjalan memeluk Ghea yang sedang tertidur.

Semua orang kaget melihat kelakuan Leon yang mendadak memeluk Ghea. Mereka hanya bisa berharap semoga Ghea tidak murka karna sudah di bangunkan dengan suara melengkingnya Leon dan tindakan Leon yang tiba tiba langsung memeluk Ghea.

"Aku kangen kamu sayang" bisik Leon di telinga Ghea. Ia memeluk Ghea yang tidak merespon sama sekali.

"Lepas" ucap Ghea yang sekarang sudah membalikkan badannya menjadi telentang membuat hidungnya menempel dengan hidung Leon.

Semua orang di sana meringis melihat keintiman Ghea dan Leon. Mereka segera meninggalkan kedua makhluk itu.

"OY LEON LEPASKAN GUE" teriak Ghea setelah melihat semua orang meninggalkannya dengan Leon dengan tingkatan kemesuman yang akut.

Cup....

Ciuman di berikan oleh Leon untuk Ghea. Ia melihat Ghea yang terdiam cukup lama dan itu membuatnya ingin mencium Ghea lagi dan lagi.

Seakan tersadar atas apa yamg dilakukan Leon, Ghea langsung mendorong Leon hingga Leon jatuh ke lantai.

"Itu akibatnya karna sudah berani kurang ajar sama gue. Dan ingat Leon permainan masih berlanjut. Gue hanya memberi lo dan yang lainnya kode untuk kalian pecahkan" ucap Ghea turun dari kasurnya dan duduk di perut Leon.

"Tiga kata tapi bermakna kematian. Jika menyusuri akan menemukan hasil. Dilempar ia melayang, tidak di lempar ia mati. Mudah untuk di temukan tapi susah untuk di hilangkan. Jika menemukannya akan mendatangkan malapetaka yang besar. Sekali di acungkan akan menembus sampai ke akarnya. Carilah maksudnya dan kasih tahu gue apa yang sudah kalian temukan dari deretan kalimat itu" ucap Ghea memandang Leon dengan senyum sinisnya.

"Inilah akibatnya jika kalian berani bermain main dengan seorang iblis. Permainan yang kalian ciptakan akan berakhir dengan permainan yang kalian ciptakan. See persiapkanlah mental kalian jika ingin berhadapan dengan gue" ucap Ghea beranjak dari perut Leon dan meninggalkan Leon yang mematung mendengar ucapan Ghea.

ROSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang