Prolog.

496 36 0
                                    

Angin bersiul dalam udara dingin.

Rembulan tenggelam dalam gelapnya malam.

Bintang berkelip berjauhan.

Malam ini masih sama seperti malam-malam kemarin. Ia masih belum menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam jiwa dan raga tubuhnya sampai detik ini. Awalnya, ia kira penantian penat selama beberapa tahun terakhir ini ia akan menemukan secercah harapan yang setiap hari ia impikan selama bertahun-tahun. Sedikit asap dari helaan nafasnya berlarian hingga akhirnya menghilang. Ia terlalu lelah hari ini, ia perlu penghangat ruangan dan teh hangat agar kondisi tubuhnya tetap terjaga dengan baik.

Tubuh tamping gadis ini membelah udara masuk ke dalam apartemen sederhana yang ia beli sejak semuanya masih dalam kondisi stabil dan aman. Jarinya mengambil gelas pelan sebelum bibirnya merasakan kehangatan teh hijau merasuki tubuhnya. Ia merasa baikan.

Tidak ingin malam ini terasa sangat lama, dirinya segera menuju kamar membungkus tubuhnya dengan selimut tebal lalu menaikkan suhu ruangan.

Kamarnya begitu sepi. Kegiatan yang biasa ia lakukan sebelum terlelap tidur. Menatap langit langit kamar yang dihiasi lampu tumblr serta beberapa foto polaroid dari masa ke masa yang sengaja ia tempel di antara lampu-lampu tumblr yang menggantung. Iris matanya kemudian terjatuh pada satu foto yang sengaja ia tempelkan tepat di tengah-tengah lampu kecil tersebut.

Saranghaneun Appa.
Saranghaneun Eomma.
Saranghaneun Oppa.

Matanya berkedip menghasilkan setetes air mata yang mendasar pada bantal bersarung peach miliknya.

Lalu ia kembali berakhir tertidur miring dengan bantal yang basah sembari memeluk bingkai foto keluarganya yang berpose formal menatap pada bidikan kamera sambil tersenyum.

+=+=+=

Untuk yang membaca cerita ini (kalau ada) mohon kerja samanya untuk mengoreksi kesalahan gue dalam berbagai hal mau itu tanda baca, kecocokan kalimat atau bahkan latar. Kalian bisa request karakter tokoh, request tokoh dan apa pun itu yang menurut kalian menarik.

Mungkin ini cerita emang rada gaje dan acak-acakan. Tapi dari sini gue belajar untuk menjadi seorang penulis, menjadi seseorang yang menemukan kesalahan untuk diperbaiki dan menemukan kesalahan berbahasa yang tujuannya tentu untuk memperbaikinya menjadi lebih baik.

So, enjoy with this story!
Gamsahamnida 🙇

Special GirlWhere stories live. Discover now