Disinilah Jimin berada Lee Modiste dan sekarang ia sedang fitting baju pengantinnya. Padahal ia sama sekali belum bertemu calon pasangannya, tapi eomma nya bilang dua hari lagi ia akan bertemu dengan calonnya dan pernikahannya akan diadakan tiga hari setelah acara pertunangan itu.
Maka dari itu, eommanya memaksa Jimin untuk segera memesan baju pengantin bahkan sang eomma sudah memesan gedung, catering dan undangan. Astaga sebenarnya siapa sih yang mau nikah? Jimin atau eommanya?
"Kau terlihat tampan dengan tuxedo ini Jim, sangat sempurna ditubuhmu sayang. Astaga rasanya seperti mimpi saja sebentar lagi aku akan mempunya menantu dan cucu tentunya." ucap Nyonya Park dengan gembira berbeda dengan Jimin, ia hanya membalas dengan senyum yang ia paksakan.
Hatinya sangat menolak perjodohan ini tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Ini demi kebahagiaan orangtuanya, sudah saatnya ia membalas jasa kedua orangtuanya walaupun ini tak seberapa tapi ia rela jika orangtuanya bahagia maka ia juga akan bahagia.
Setelah selesai dengan urusan baju pengantin Jimin memutuskan pergi ke kedai langganannya sedangkan sang eomma sudah pulang dengan supir. Ia membawa mobil sendiri karena tadi ia dari kantornya.
Ia pun memilih tempat duduk didekat jendela, tempat favoritnya bersama Yoongi dulu. Mereka berdua sering mengunjungi kedai ini jika sedang bosan dengan pekerjaan masing-masing atau jika pikiran mereka sedang kacau.
Seperti sekarang pikiran Jimin benar-benar kacau, hati dan pikirannya bertolak belakang bagaikan kutub utara dan selatan yang tidak akan pernah bersatu.
"Oi Jim... Ngalamun aja." itu Taehyung, ia datang dengan Namjoon. Jimin yang menghubungi mereka.
"Apasih Tae? Menyebalkan!"
"Lihatlah mukamu, kau tambah jelek seperti badak pantas saja Yoongi hyung pergi mening-PLAK aww kenapa kau memukulku? Ishhh." ucap Taehyung sambil menelus kepalanya yang terasa berdenyut akibat pukulan dari Jimin.
"Cih dasar cerewet.. Aku sedang pusing Tae jangan membuatku tambah pusing!" ucap Jimin dengan mata melototnya sedangkan Namjoon hanya terkekeh melihat tingkah kedua sahabat bocahnya itu.
"Kau kenapa sih Jim? Ada masalah?" tanya Namjoon
"Kau tau kan hyung aku dijodohkan oleh orangtua ku dan parahnya lagi aku akan bertemu dengan calonku dua hari lagi, lalu tiga hari setelahnya kita akan menikah. Dan yang lebih gilanya lagi eomma ku sudah memesan gedung, catering, undangan bahkan tadi aku baru saja fitting baju pengantin. Haaahh aku bisa gila." ucap Jimin frustasi
"Jadi benar orangtuamu menjodohkanmu? Lalu bagaimana dengan Yoongi? Apa dia tau?" Ucap Namjoon
"Tidak tau hyung, semenjak kejadian itu aku sudah tidak berhubungan dengannya lagi. Padahal aku sangat merindukannya, apa dia tidak merindukanku? Apa dia sudah mempunyai orang lain? Apa dia sudah tidak mencin-"
Perkataan Jimin terhenti saat ia menangkap bayangan sosok yang sangat ia rindukan, sosok yang sangat ia puja dan ia cintai. Sosok itu berdiri di sana, di depan kasir bersama seorang anak kecil yang berada di gendongan laki-laki lain.
TUNGGU! laki-laki lain? Siapa dia? Apa benar sosok itu sudah bahagia dengan orang lain? TIDAK! ini tidak boleh terjadi! Tapi lihatlah sosok itu tersenyum manis dengan laki-laki yang ada didekatnya.
Apa benar kau sudah bahagia? Apa kau tidak merindukanku? Apa kau sudah melupakanku? Dan apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?
"YOONGI HYUNG."
Tbc~
Yuhuuu ini pendek sangat pendek, sekali lagi makasih yang udah mampir😘💕💕 jangan bosan dengan ff ini yaaa. Bentar lagi bakal end uhhh~ tapi ngga tau juga kapan end nya, tergantung mood aku hehehe
Sampai bertemu di next chapter yeth....bye bye~Love,
-ParkJiyoon_
KAMU SEDANG MEMBACA
[ COMPLETED ] MOCHI MAMA || YoonMin
FanfictionMYG x PJM . . . WARNING!!! BL/YAOI "Hidup bersama laki-laki yang sudah mempunyai anak tidak pernah ada dalam benakku. Aku sangat bahagia dengan keluarga kecil ini." Published : 10 November, 2016 Love, ParkJiyoon_