12. Kenangan lama

3.4K 180 0
                                    

Vote dulu ayo!
.
.
.
.
.
.
.
.
Selama seminggu ini hidup jen berlangsung seperti biasa. Tidak ada lagi gangguan dari kaka kaka kelas yang melabraknya. Tetapi masih banyak orang yang mencibirnya jika jen sedang bersama daffa ditambah lagi gangguan dari daffa yang setiap hari menyuruh jen melakukan ini itu.

Ah! Pernah sekali jen mendapati surat di dalam lokernya yang berisi 'jauhin daffa, atau lo bakal nyesel' tapi jen tidak memperdulikan itu. Toh ia ga sedekat itu sama daffa eh tetapi akhir akhir ini memang jen sering bersama daffa dan keduanya pun menjadi sedikit akrab

"Yuhu jen" sapa stevany, jen hanya menjawab dengan senyuman

"Kenapa lo senyum senyum" tanya jen setelah melihat senyum yang tak biasa di bibir stevany

"Sini sini" stevany menarik tangan jen untuk duduk di kursinya, jen hanya memekik kaget

"Kenapa sih?"

"Jadi bener tentang berita itu?" Tanya stevany

"Berita apa?" Tanya jen sedikit panik, apakah stevany telah mengetahui identitasnya?

"Daffa! Lo dianter pulang sama daffa lagi kemaren???" Heboh stevany

"Ha? Tau darimana coba?!" Kaget jen, setau dia kemarin sekolah sudah sangat sepi

" jadi bener?!!"

"Ya iya bener, cuma ya gitu dia cuma nganter gue pulang kok" jen mencoba menjelaskan. Jen teringat kejadian kemarin. Ia malu kenapa ia bisa menangis seperti itu di depan daffa

Flashback

Hari ini jen kembali berlatih untuk olimpiade bersama daffa. Saat ada sedikit waktu luang daffa memasang lagu untuk mengisi keheningan yang ada. Lagu adele berjudul "one and only" mengalun di ruangan ini

Jen tersentak kaget mendengar lagu ini. Seketika kenangan kenangan lama yang sudah ia lupakan, yang sudah ia coba untuk kubur timbul kembali. Kenangan yang menjadi titik buruk dikehidupannya. Kejadian yang membuat jen takut untuk kembali merasakan jatuh cinta

I dare you to let me be your, your one and only
I promise I'm worthy
To hold in your arms
So come on and give me the chance
To prove I am the one who can walk that mile
Until the end starts

Perlahan lahan air mata turun dari mata jen saat mendengar sepenggal lirik ini.

Sedangkan daffa sekarang sedang memejamkan mata meresapi lagu yang sedang ia dengarkan ini. Ditengah tengah keheningan daffa mendengar suara sesenggukan. Daffa segera membuka matanya melihat ke arah jen.

"Lo nangis?" Tanya daffa kepada jen yang sekarang sedang menutupi wajahnya dengan lekukan tangannya

Jen hanya menggelengkan kepalanya didalam lipatan tangannya. Daffa merasakan sesuatu yang tidak beres. Ia langsung mematikan lagunya dan mendekat kearah jen

Daffa panik setelah mendengar tangis jen yang semakin keras "astaga, lo kenapaa" panik daffa
Setelah mendengar tangisnya tidak kunjung berhenti daffa segera mengambil tindakan. Ia perlahan mendekati jen. Lalu membawa jen kedalam pelukannya. Jen yang menyadari itu pun kaget

"Kata orang pelukan bisa nenangin. Lanjutin aja nangis lo. Kalo lo tahan bisa tambah sakit. Kalo punya masalah cerita aja sama gue" katanya ditengah pelukan itu. Mendengar perkataan daffa jen pun menangis kembali menumpahkan semua yang ia rasakan.

True love? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang