23. Rahasia terbongkar

3.5K 191 6
                                    

Vote dulu yuk
.
.
.
.
.

Jen POV

Aduh mak tolong gue disenyumin daffa:" ni orang bener bener dag dig dug kan gue

"Kenapa?" tanya gue ke daffa

"Eh,ehm gapapa" katanya

"Lo..disini.. ngapain?" Tanya gue

Daffa terlihat bingung sejenak lalu kembali ke penampilan coolnya "Nungguin lo" jawabnya jujur

Gue bingung, ya iyalah bingung. Seorang daffa nungguin gue coba

"Ada perlu apa sama gue?" Tanya gue

Daffa terdiam sejenak menatap mata gue

"Gue kangen" katanya pelan

Mata gue membelalak lebar. Apa tadi yang dia bilang? Kangen? What the heck?!

"Ha? Eh kenapa?" Tanya gue pura pura ga denger

"Gue kangen" katanya lagi

"Kangen? Sama siapa?" Gue menggaruk garuk kepala gue yang tidak gatal ini

"Sama lo."' Jawabnya, aduh kenapa setiap kata yang keluar dari mulutnya buat gue deg deg-an terus sih!

"Lo.. sakit?" Kata gue karena ga percaya dengan omongan dia

Daffa tersenyum geli

"Gue kangen sama lo, jen." Katanya dengan jelas

"Ah? Kangen? Eh? Apa? Kok?..." ucap gue mulai ga jelas karena gugup. Oh come on! Sejak kapan jen jadi suka salting gini!

Tiba tiba tangan daffa terarah kepipi jen, lalu mencubitnya

"Aduh!" Kata gue mengaduh

"Lo lucu" katanya lagi sambil tersenyum. Ni orang gila ya?

"Lo kenapa sih? Udah mulai gila?" Tanya gue benar benar bingung

"Engga kok, yaudah gue duluan ya" katanya lalu berbalik badan meninggalkan gue

Emang gitu ya cowo. Abis baperin langsung ninggalin.. ingin berkata kasar:")))

•••

Seminggu kemudian benarlah terjadi rapat seperti yang udah gue bilang sebelumnya. Kemungkinan besar jabatan pak handoko akan di cabut. Dan untuk arsha? Entahlah.

Pagi ini gue berangkat sekolah kayak biasa. Gue berjalan beriringan sama stevany. Dan oh iya 1 minggu lagi gue bakal balik jakarta. Hm kayaknya udah gaada urusan lagi di bandun. Olimpiade? Guess what gue dapet juara ke 2 olimpiade matematika gaiz. Sungguh kebanggaan seorang jen bisa memenangkan olimpiade matematika wkwk. Dan selama olimpiade yang gue lakuin 2 hari yang lalu tidak ada tanda tanda kedatangan daffa disitu. Hanya ada the joke yang teriak teriak heboh dikursi penonton setiap gue bisa menjawab satu pertanyaan. Mereka emang malu maluin sih.

Bokap nyokap yang mendengar kabar ini katanya kaget setengah mampus. Wkwk mereka gatau aja otak gue kek otak albert einstein. Percayalah kalo gue minta di beliin mobil baru sama ayah pasti ayah dengan senang hati membelikannya.

Dan..
Urusan gue sama daffa? Kayaknya udah selesai. Akhir akhir ini dia sering bareng sama mantannya. Agak pedih sih ya:" tapi yaudahlah. Emang berharap itu ga enak.

Saat berjalan tiba tiba ada yang menghadang gue

"Apa?" Tanya gue males

True love? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang