13. Meet

3.5K 211 1
                                    

Vote dulu yaaaa
.
.
.
.
.
.

Daffa melangkahkan kakinya menuju kelas setelah mengantar jen ke uks. Ia menerka nerka dalam otaknya. Kenapa thomas bisa kenal dengan jen? Kenapa juga nada suara thomas tadi seperti khawatir dengan jen. Mereka ada hubungan apa?

"Yo! Daffa!" Sapa seorang lelaki setelah ia sampai di tempat duduknya.

"Lah lo ngapain disini?" Daffa bingung

"Yaampun lo tega sama temen sendiri. Lo ga seneng kehadiran gue? Lo pengen gue pergi lagi? Ok kalo emang itu keputusan lo. Gue bakal pergi dari hidup kalian" lelaki itu mendramatisir keadaan

"Iya pergi aja pergi, gue seneng kok" celetuk lintang

"Kalian.. tega? Kita sahabatan udah 5 tahun dan kalian tega buang gue?"

'Pletak'

Vano menjitak kepala orang itu

"Lo pulang dari luar negeri malah makin bego nil" kata vano, niel hanya memutar bola matanya lalu fokus kepada daffa lagi

"Daffa! Come to papa" niel merentangkan tangannya bermaksud memeluk daffa tetapi lintang tiba tiba menggantikan posisinya

"Iya iya gue tau kok lo kangen gue nil" kata lintang di pelukannya. Niel yang tersadar langsung mendorong lintang

"Heh kodok jauh jauh lo dari gue" usir niel kepada lintang

"Kok lo udah balik nil?" Tanya daffa

"Ga betah gue lama lama disana. Gue paksa bokap gue percepat kepulangan gue deh" jelas niel.

"Gimana acaranya? Sukses?" Tanya vano. Acara yang dimaksud adalah acara grand opening hotel yang dimiliki keluarga niel serta beberapa perusahaan lain.

Niel menunjukan jempolnya "Pasti dong"

"Kalo ga salah si entar acaranya bakal diadain lagi di jakarta. Gue yakin bokap bokap kalian si pasti diundang" kata niel sedangkan yang lain hanya manggut manggut

"Oh iya tadi gimana si cewe itu?" Tanya vano

"Cewe? Wi cewe? siapa ni?" Kepo niel

"Jen. Anak 11 ipa 2. Anak baru.culun." Jelas lintang

"Tangannya melepuh" daffa menjawab pertanyaan vano tadi

"Loh? Kok?" Niel bingung

"Iya nil! Tadi yaa daffa nolongin si jen itu. Beh jarang jarang gitu ya daffa ikut campur urusan ginin" kata lintang antusias

"Loh?! Sejak kapan daffa mau berurusan sama cewe?!" Heboh niel

"Sejak ada jen sih" lintang mengusap usap dagunya

"Apaan sih, gaada hubungannya sama tu cewek" elak daffa

Setelah mendengar perkataan temannya daffa juga merasa bingung. Mengapa ia mau mencampuri urusan cewek itu? Kenapa melihat cewek itu diperlakukan kayak tadi bikin daffa jadi marah? Dan daffa juga yakin ia pernah melihat jen sebelumnya

•••

Selang seminggu dari kejadian itu jen terus menerus menerima komentar komentar pedas dari orang di sekolah ini. Jen selalu menutup kuping pura pura tidak mendengarnya walaupun faktanya semua perkataan mereka dapat terdengar jelas dan sedikit menyakitkan hati.

True love? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang