Aku kembali ke club dimana aku pernah menemukan y/n.
Tentu bersama Hari.
Aku mengenalnya dua minggu setelah aku membawa y/n ke rumahku. Dan itu waktu dimana aku sering bertindak kasar kepadanya.
Mingyu berkata bahwa aku perlu beristirahat. Tapi aku terus mengelaknya, melakukan hal yang seharusnya tidak aku lakukan kepada y/n, kemudian penyesalan berujung diakhir.
Aku bertemu dua kali dengan y/n setelah dia bisa melihat lagi.
Aku belum melihat bagaimana indah cahaya matanya yang baru.
Aku begitu merindukannya.
"Berhentilah! Kau sudah habis tiga botol," Hari berteriak sebelahku.
Dia berpikir aku mabuk, itu salah.
Aku menelungkupkan kepala disalah satu meja bartender, mencoba menutup mata untuk menyegarkan kepalaku yang sedikit pusing karena pekerjaan.
"Hei, kau terlambat. Dia baru saja habis lima botol. Satu hal, jangan kau ganggu dia terlebih dahulu. Wonwoo menjadi agresif ketika bangun."
"Pelacur rendahan."
Aku mendengar tamparan yang cukup keras dua kali.
Posisiku masih sama, berpura-pura tidur dan mendengar pertengkaran mereka.
"Ada yang salah dengan ucapanku tadi? Tidak, kan? Berhentilah menamparku seolah-olah kau yang menjadi korban disini. Aku mencoba untuk membawanya, tapi kau menahanku. Ketika aku buta, dia akan pergi denganmu, membantu semua keuanganmu hingga keterpurukan keluargamu. Tapi disini, aku sudah kembali menjadi diriku yang sebelumnya, aku ingin membawanya pulang. Dan aku sangat berterima kasih karena kau sudah menjaganya hingga sekarang saat aku tidak bisa menjaga dirinya."
Hari mulai menunjukkan sisi aslinya. Benar-benar.
"Dia menㅡ"
"Mencintaimu? Dia mencintaiku, aku mencintainya. Bagaimana denganmu? Omong kosong jika kau mencintainya. Kau mencintai uangnya bukan? Aku salah? Kau boleh menamparku sekarang juga jika itu tidak benar."
Dengan beraninya y/n datang kemari hanya untuk membawaku pulang, dasar.
Aku terbangun, menatap y/n yang juga menatapku. Kali ini tatapannya sungguh berbeda. Membuatku merasa sangat bersalah padanya.
"Antar saja dia pulang, sepertinya dia terlalu kaget melihatku disini," dia pergi setelah mengatakan itu.
Hari menoleh kearahku dengan senyum khasnya.
Palsu.
"Kau sudah bangun? Bagaimana keadaanmu? Aku-"
"Minggir!"
Dia masih saja berdiri di hadapanku.
"Kubilang minggir!" aku membentaknya.
Hari kembali menjadi sorotan para pengunjung, aku tidak peduli. Akhirnya dia memberikanku jalan untuk keluar.
Aku ingin menghampiri y/b yang tengah berbincang dengan Mingyu. Belum sempat aku memanggilnya, Mingyu langsung memeluknya. Membuat langkahku berhenti.
"Hatimu benar-benar baik," Mingyu menatapku dingin, tidak seperti biasanya.
Dia masih saja menatapku, sedikit aura kebencian tiba-tiba kurasakan. Mingyu mengangkat alis.
Mulutnya berbicara tanpa suara, "Apa?"
Aku memandanginya tak percaya.
•••
"Dimana y/n? Apa dia baik-baik saja?" tanyaku kepada Mingyu yang berada didepan pintu kamar milik y/n.
KAMU SEDANG MEMBACA
stay
Fanfictionㅡmenyakitimu adalah cara terbaik untuk menjagamu agar tetap disisinya. #1 - imagine; 181128 #1 - wonwoo; 190303 #2 - jeonwonwoo; 190622 2k17, pea-chu.