first and last

14.5K 1.3K 370
                                    

"Selamat nona."

"Apa?"

"Anda sebentar lagi akan menjadi seorang ibu, usia kandungan anda sudah hampir tiga minggu. Saya hanya berharap anda lebih berhati-hati untuk melakukan apapun dan tolong jangan berpikir terlalu keras, usia seperti itu masih terlalu muda."

"Tak apa jika aku tidak pergi sampai bandara?"

"Jangan memaksakan diri."

"Bukan aku yang memaksakan diri, kau saja yang berlebihan."

"Ada beberapa hal buruk yang bisa aku cegah sebelum semuanya terjadi."

"Ha!?"

Wonwoo mengacak-acak rambutmu gemas.

"Ingat. Jungkook akan menjagamu selagi aku pergi. Ada Bibi Yoon, eommonim, dan juga Hari."

Wonwoo berjongkok, kepalanya sejajar dengan perutmu yang sedikit buncit.

"Hey, ingatkan ibumu untuk tidak menangis malam-malam saat ayah tidak ada. Oke?"

Pria dihadapanmu itu kembali berdiri tegap. Ia kemudian tersenyum manis dan menarik pinggangmu.

Kamu berusaha untuk tidak menangis apapun yang terjadi. Tanganmu menangkup wajahnya, anggap saja itu untuk 9 bulan yang akan datang.

"Wonwoo."

"Ya sayang."

"Boleh aku memelukmu?"

Dia terkekeh menanggapi permintaanmu yang menurutnya begitu mengada-ada. Hei, itu benar sekali.

"Kenapa denganmu? Tidak perlu memintanya karena aku ini milikmu dan akan selamanya begitu, dan tentu saja kau boleh melakukannya."

Tanpa aba-aba, kamu memeluk leher Wonwoo dan menaruh dagumu pada bahu lebarnya. Sementara itu, kamu merasa lebih tenang ketika Wonwoo mengusap pelan rambutmu.

"Aku berjanji akan kembali, jadi tolong menunggu-lah untukku."

•••

((5 bulan))

"Hai, wanita hamil!" teriak Hari yang sudah nyelenong masuk ke dalam rumahmu.

Dia menaruh 2 buah kantong plastik dengan ukuran yang bisa dibilang besar, barang didalamnya saja hampir keluar.

Entahlah, karena kamu berbicara tentang apa saja yang ingin kamu makan hari ini, Hari datang membawa apa yang kamu mau, dan kamu tidak memintanya.

Oh, bersyukurlah.

"Dan kenapa kau diam saja? Lakukan sesuatu seperti mencoba bersemedi di teras belakang. Sendiri di ruang tengah begitu membosankan, bukan begitu?"

Kamu mendengar Hari yang asyik mengoceh ria.

"Nuna, kau tidak melihatku ya?"

"Apa yang kau lakukan di kursi besar yang hampir menelanmu itu?!"

"Diamlah! Datang-datang kemari kau cerewet sekali."

Hari menggelengkan kepalanya melihatmu yang menatap lurus ke arah Jungkook.

"Oh kau mungkin tidak tahu apa yang sedang terjadi akhir-akhir ini."

stayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang