"Kumohon Nyonya Kim," katamu sembari menahan ibu Mingyu yang terus saja menampar Wonwoo.
Hingga sudut bibir kanannya berdarah.
"Jika itu kemauan anakku, kau... kau seharusnya tidak setuju!" omel wanita paruh baya tersebut.
Sedari tadi, Wonwoo hanya terdiam dan tak ingin mengeluarkan suaranya sama sekali. Ia hanya sedang berpikir.
Kenapa dia bisa memiliki niat untuk membunuh Mingyu?
Sudah kukatakan sejak awal. Wonwoo tidak bisa mengendalikan emosinya, dia terlalu terburu-buru mengambil sebuah keputusan.
"Nyonya, anda harus istirahat. Kita baru saja pulang dari pemakaman Mingyu."
Kamu pergi sebentar menuju ruangan Nyonya Kim dan meninggalkan Wonwoo yang menjatuhkan tubuhnya di sofa. Kamu kembali sambil membawa kotak obat setelah menenangkan ibu Mingyu yang masih menangis, menyuruh pelayan lain untuk menjaganya.
"Mendekatlah, biar aku yang mengobati luka itu."
Tanganmu ingin meraih dagunya, namun tangan Wonwoo langsung menahan dan kemudian memalingkan kepala. Setelah semua yang dilakukan, dia tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti ini lagi.
"Jangan sombong, kemari!" perintahmu dengan meninggikan nada.
Sedikit kamu mulai mengobati bibir Wonwoo yang sama sekali tidak merasa kesakitan. Ia hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Wonwoo terus saja menatap perempuan didepannya yang masih sibuk.
"Maafkan aku," ucapnya yang membuat tanganmu berhenti.
"Terus saja kau berbicara. Jika seperti itu kapan ini akan selesai?" tanyamu tanpa menoleh sedikitpun kearah Wonwoo.
Ia menurut dan diam.
Setelah semuanya selesai, kamu pergi ke dapur untuk membereskan apa yang sedang ia lakukan tadi.
Tak lama setelah pergimu, beberapa orang polisi datang tanpa membunyikan sirine mobil. Mencegah agar kamu tidak mendengarnya.
"Sesuai atas laporan yang saya terima bahwa anda, Presdir Jeon Wonwoo kami tangkap karena tuduhan pembunuhan asisten anda sendiri, Kim Mingyu. Untuk selengkapnya mari kita bicarakan dikantor kepolisian saja. Silahkan."
Ibu Mingyu datang dan mengikuti kepala kepolisian tersebut dari belakang.
Sesuai apa yang Mingyu ucapkan sebelumnya, mungkin Wonwoo akan masuk ke dalam penjara karena yang pasti ibunya tidak akan tinggal diam untuk membiarkan majikannya tersebut hidup seperti biasa tanpa hukuman.
Kamu berhenti.
"Kau mau kemana?"
Wonwoo menghentikan langkahnya, menoleh kearahmu yang begitu terkejut melihat beberapa polisi yang tiba-tiba datang kesana.
"Aku mau pergi, tidak lama," dia kemudian tersenyum, hal yang paling tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
"Seokmin, Myungho." pengawal yang dipanggil mengangguk hormat, mereka sudah ada di kanan dan kirimu.
"Kau gila!? Apa aku harus sendirian ketika kau pergi!? Hei!"
Namun rombongan itu tidak mendengarkan ucapamu dan terus saja berjalan. Kamu ingin mengejar Wonwoo, akan tetapi Seokmin dan Myungho sudah menahan kedua tanganmu.
"Ya! Jeon Wonwoo! Katakan padaku apa yang terjadi!"
Kamu tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi, tapi kamu berharap Wonwoo akan berbalik dan mengatakan setidaknya sebuah kalimat perpisahan walaupun tidak lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
stay
Fanficㅡmenyakitimu adalah cara terbaik untuk menjagamu agar tetap disisinya. #1 - imagine; 181128 #1 - wonwoo; 190303 #2 - jeonwonwoo; 190622 2k17, pea-chu.