Media : Taylor Swift - Bad Blood
Pagi ini Alea sudah berada dikelas bersama Diana untuk mengerjakan tugas Kimia yang belum sempat ia kerjakan.
Dikelas yang sudah ramai membuat suasana tidak terlalu kondusif, semua berjalan - jalan kesana kemari mencari contekan seperti kebanyakan murid yang lainnya.
Alea tidak mencontek tetapi ia mengerjakan di sekolah saja.
"Tumben le lo belum ngerjain?" Tanya Tania yang sudah tahu betul bahwa Alea termasuk murid yang rajin akan tugas dan anti nyontek.
"Iya gue lupa tan, kemarin gak enak badan," balas Alea yang tidak menoleh ke arah Tania melainkan sibuk mengerjakan tumpukan kertas.
"Woy, unsur Natrium nomer atomnya berapa?" Seru Haikal berteriak di pojok kelas.
"11," jawab Alea singkat.
"Yes! Selesai" Alea meregangkan jari - jarinya kedepan.
"Liat dong le," ucap Diana yang sudah memasang muka memelas.
"Mauan," Alea memutar bola matanya malas.
"Ih buruan le, jangan pelit - pelit tar jodohnya mampet" godanya sekali lagi.
"Pepatah dari mana itu?" Tanya Alea sambil memberikan buku kimia ke arah meja Diana yang tepat di belakangnya.
"Nenek gue" Diana mengejek sambil menjulurkan lidahnya.
"Mirip efek di snapchat tau gak sih lo," tukas Tania.
"Anjing dong gue?" Diana menatap Tania lekat.
"Gue gak bilang ya," jawab Tania mengejek.
"Sial," Diana mendengus sebal.
Bel masuk pun berbunyi bersamaan dengan datangnya seorang guru ke dalam kelas.
Semua murid duduk siap berdoa sebelum memulai pelajaran.
Kali ini kelas X IPA3 jadwal pelajarannya adalah Kimia.
Selain berkutat dengan rumus, hafalan dan membuat beberapa percobaan membuat kebanyakan murid dikelas menjadi lebih sedikit serius, namun masih ada aja yang bermalas - malasan seperti Haikal dia sering sekali mengecohkan konsentrasi guru kala sedang menjelaskan materi.
Dan kejadian itu membuat guru yang bersangkutan tidak segan - segan mengeluarkan dia dari kelas.
3jam pelajaran Kimia membuat cacing cacing di perut Diana meronta minta diisi.
Bel ganti pelajaran pun dibunyikan, surga dunia Bagi Diana dan yang lainnya karena Pak Heru selaku guru PKN hari ini tidak masuk.
Dan akhirnya mereka memutuskan pergi ke kantin untuk sarapan, Ralat! Tepatnya makan setengah siang.
"Kantin yu le, gue laper mumpung sepi tuh yang lain pada belajar.." ajak Diana.
"Males ah," Alea menolak.
"Dih najis, siapa tau dapet doi disana" Diana berucap seolah sedang memikirkan sesuatu dikepalanya dan gilanya lagi dia merasa bahwa dia seorang jomblo.
"Bobi mana bobi," Alea melotot ke arah Diana.
"Ribet elah, tinggal ikut aja ayo" Diana menarik tangan Alea keluar kelas menuju kantin sehingga Alea tidak bisa menolak ajakan tersebut.
Setibanya di kantin Alea melihat sosok Aldi sedang membeli sesuatu di koperasi sekolah yang tempatnya berdekatan dengan kantin.
Tetapi Alea pura - pura tidak melihat, dia lebih memilih mengotak-ngatik benda pipih yang ia keluarkan dari sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Been You
Teen FictionKadang, rasa suka yang berlebihan akan menimbulkan kekecewaan yang hebat.