Media : Zayn ft Taylor Swift - I don't wanna live forever
Malam ini terasa begitu panas, hingga akhirnya Alea memutuskan untuk turun ke dapur untuk mengambil minum. Namun, langkahnya terhenti ketika mendengarkan namannya disebut oleh seseorang dalam pembicaraannya.
Rupanya saat ini kedua orang tuanya sedang berkumpul di ruang keluarga, tanpa Lano tentunya. Entah kemana dia, yang pasti dari pulang sekolah Alea tidak melihat batang hidungnya.
'Bicara baik-baik mas, mungkin Alea akan mengerti'
'Dia baru masuk sekolah bun, gimana kalo nanti saja. Ketika dia sudah kelas 11?'
'Apa tidak terlalu lama? Kasian mamah, di sana enggak ada yang jagain.'
Ucap orang tuanya yang berhasil di dengar Alea.
Ketika ia ingin berbelok ke arah dapur, tiba-tiba Rosalina-- bundanya memanggil.
"Le, sini sayang."
Alea berjalan mendekat dan duduk di sofa yang berbeda dengan orang tuanya.
Alea seperti gadis polos yang tidak tahu apa-apa. Kembali Rosalina menatap Anton-- suaminnya.
"Kondisi opa kamu sudah semakin memburuk, ditambah lagi dengan oma yang tetap bersikeras tidak ingin balik ke indonesia jika tanpa opa." Ucap Anton hati-hati.
"Jadi ayah berniat, menyuruh kamu dengan Kak Lano untuk tinggal di sana dan melanjutkan study di sana. Sembari menemani opa-oma, mereka tidak memiliki anak cucu di sana. Karna ayah gak mungkin tinggal di sana, kerjaan ayah di sini. Bunda juga tidak tenang jika hanya kamu yang di sana mangkanya Kak Lano ikut." Jelasnya.
Alea masih terdiam, ia masih memikirkan sesuatu yang terus mengklebat di otaknya.
Gilang. Ia teringat sosok lelaki yang ia cintai, bagaimana nantinya hubungan mereka? Alea tersenyum perih.
"Jadi gimana? Jika kamu bersedia, besok akan ayah langsung urus sekolah barumu. Fikirkan secepatnya le, ayah yakin kamu sudah dewasa. Oma dan Opa itu memang mempunyai cucu selain kalian berdua, tapi apa mereka perduli?" Ucap Anton yang terus meyakinkan putrinya.
Memang, Alea memiliki Paman dan mempunyai dua anak. Tapi mereka tidak perduli lagi dengan orang tua mereka, padahal sejak kecil bisa dibilang, Anton-- ayah Alea selalu di abaikan. Tetapi, sekarang Anton sudah sukses meskipun tanpa bantuan dari mereka, sebagai anak Anton tetap tidak mau durhaka kepada orang tuanya.
Bahkan, sebulan sekali Anton dan Rosalina menjenguk mereka hanya untuk memastikan keadaannya dan semua hidupnya ditanggung oleh Anton.
Itulah penyebabnya, mengapa sekarang Oma dan Opa Alea tinggal jauh dari Anton. Karna ia merasa bersalah dan menyesal telah gagal menjadi orang tua.
"Alea butuh waktu bun, yah. Nanti Alea bicara lagi Alea masuk kamar yah?" Ucapan singkat Alea itu dibalas anggukan dari mereka.
Mereka tahu betul, jika putrinya itu belum siap jika harus tinggal di Los Angles.
Apalagi Rosalina, ia tahu bahwa Alea sudah memiliki kekasih. Ia juga pernah muda dan mengerti apa yang dirasakan putrinya.
---
Alea membanting dirinya ke atas kasur miliknya, entah dia harus meminta bantuan kepada siapa. Hatinya kali ini benar-benar dilema.
Ia ingin menelpon Lano, tetapi nomornya sedang tidak aktif. Tanpa fikir panjang, ia banting ponselnya ke sembarang arah, air mata yang ia tahan sudah tidak bisa dibendung lagi.
Tes.
Dan kini air matanya sudah mengalir deras di pipinya.
Ia tidak ingin berpisah dengan Gilang. Seseorang yang mampu melupakan dia dengan masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Been You
Teen FictionKadang, rasa suka yang berlebihan akan menimbulkan kekecewaan yang hebat.