[11] - Little of change

17 4 0
                                    

Media : Justin timberlake - Mirrors.

Pagi - pagi sekali, Gilang sudah bangun dari tidurnya. Bahkan dia melaksanakan shalat subuh.

Adiknya, yang melihat pemandangan tidak biasa dari laki-laki berbadan tinggi segera menghampirinya.

"Abis ngapain ka?" Tanya Keyla ragu.

"Shalat, kamu udah shalat?" Bahkan Gilang berbalik tanya.

"Ini baru mau, sejak kapan kakak rajin shalat ? Eh tapi bagus deh, kan kalo nanti rajin shalat Allah bakal sayang sama kakak." Ucapan anak kecil memang selalu spontan, membuat hati Gilang senang.

"Kalo kamu aja ninggalin shalat yang statusnya kewajiban, apalagi aku yang cuma pacar kamu." Begitu kata Alea beberapa hari yang lalu, saat menunggu Alea pulang sekolah untuk shalat Ashar di mushola.

Dengan cepat, Gilang menghabiskan sarapannya dan mengambil kunci motornya untuk menjemput Alea.

Sejak malam tadi, Gilang tidak membalas pesan dari kekasihnya itu. Ia hanya tidak berhenti untuk tersenyum terus.

Ketika sampai di depan rumah Alea, Gilang mengucapkan salam dan berjalan ke arah pintu rumah besar itu.

"Assalamualaikum," ucapnya pelan.

Namun, bukan Alea yang keluar justru Lano-- kakak Alea lah yang lebih dulu membukakan pintu.

"Waalaikum salam, masuk lang" ucap Lano datar.

Tapi, tidak lama Alea keluar dengan wajah ceria. Lano yang melihatnya sangat kagum, ditengah kesedihannya dia masih mampu tersenyum seperti itu.

"Lo gak bilang mau jemput?" Tanya Alea yang masih sedikit kaget, karna sejujurnya ia tidak mengira bahwa Gilang sudah sampai dirumahnya sepagi ini.

"Emang harus bilang?" Jawab Gilang datar tanpa ekspresi.

Bukannya menjawab, Alea justru tertawa puas. "Gak juga sih lang, yaudah berangkat?" Tanyanya yang dibalas senyuman dari Gilang. Senyuman yang siapa saja yang melihatnnya akan merasakan damai.

Di sela -sela perjalanan Alea lebih banyak diam, tapi tidak membuat Gilang menyerah justru dia yang memulai percakapan.

"Tadi pagi gue shalat subuh," ucap Gilang pelan bahkan mungkin ia mengira Alea tidak akan dengar.

"Apa? Serius?" Jawab Alea setengah berteriak, entah dia harus dengan cara apa menekspresikan kebahagiannya.

Akhirnya setelah berkali-kali mengingatkan Gilang untuk shalat, dan itu berhasil.

"Lo tuh kaya gak percaya banget?" Terdengar seperti ada rasa kecewa di nada bicaranya.

"Enggak, enggak! Gue percaya banget sumpah. lanjutin ya" ucapan Alea begitu lembut, hingga mampu membuat Gilang seperti terbius.

Alea turun dari motor Gilang sembari melepaskan helm yang ia pakai, dengan dibantu oleh Gilang.

"Nanti istirahat, gue enggak ke kantin. Ada ulangan susulan soalnya kemarin gak masuk"

"Punya hutang cerita," sindir Gilang sarkastik.

"Hm,"

Mereka berjalan bersama, hingga akhirnya terpisah di tengah jalan yang berdeda.

___

Bel masuk pun berbunyi menandakan semua murid harus segera masuk ke dalam kelas. Tapi tidak dengan makhluk yang bernama Fero, dia malah masih santai -santai saja berdiri di tangga dekat kelas X Ipa 3.

Always Been YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang