Media : James Arthur - Say you won't let go.
"Tumben lo gak bareng Bobi, Di?" Tanya Yesi kepada Diana yang sedang membereskan buku pelajaran di depan pintu loker.
"Gue udah putus," ucap Diana santai.
"What! maksud-"
"Dia selingkuhin gue," Potong Diana menjelaskan.
"Kok bisa sih!? Bukannya elo yang suka ganjen ya.." kini Yesi berbalik badan setelah mengunci loker miliknya dan diikuti oleh Diana.
"Nanti deh ya, gue lagi males bahas itu anak. Btw, Alea kemana?" Tanya Diana mengalihkan pembicaraan.
Yesi mengangkat kedua bahunya, menoleh ke belakang mencari sosok Alea yang sepuluh menit yang lalu mengabari kalau ia sudah di jalan ke Sekolah.
"Gila! 10 menit lagi masuk," ucap Diana khawatir.
Tiba-tiba terdengar suara seperti orang berlari di samping kanan mereka.
Alea."Woy! Gue nyariin kalian taunya di sini."ucap Alea ngos-ngosan.
Namun jauh dari dugaannya, Diana tiba-tiba memarahi dirinya yang katanya terlalu berlebihan. "Biasa aja padahal mah ya, gausah lari-lari!"
"Lah itu anak kenapa? Pms? Garang amat." Ucap Alea sekenanya.
Yesi balik menatap Alea dan membiarkan Diana manatap Alea sinis. "Abis putus dia Le!" Lalu Yesi melanjutkan langkahnya menuju kelas dan diikuti yang lainnya.
"Lah, biarin aja entar juga balikan lagi." Alea berkata sesantai mungkin, karna memang ia sudah hafal bahwa Diana dan Bobi sering putus-ngambung. "Dulu juga gitu" Alea memutar bola matanya malas.
"Enggak!" Diana berteriak. "Gue gamau balikan sama cowo kegantengan, apalagi sekarang dia selingkuhin gue.." emosi Diana mulai naik.
"Gue pusing ngadepin orang yang lagi patah hati, soalnya gue gak ngerti" kata-kata yang dilontarkan Yesi memang benar adanya. Dia belum pernah pacaran. "Lo kasih saran kek Le," akhirnya ia mempasrahkan Diana kepada Alea.
"Abis istrirahat, gue traktir lo es krim, mau?" Tawaran Alea terdengar menggiurkan. "Nanti gue cariin bule buat gantiin Bobi, deh.." lanjutnya dengan mata yang berbinar.
"Bule dari hongkong! Di sekolah kita mana ada bule." Sewot Diana.
"Di sekolah kita emang enggak ada, tapi di sekolah baru gue nanti banyak." Tutur Alea.
"Maksudnya apaan sih? Sekolah kita kan sama." Tukas Yesi.
"Besok gue pindah ke LA, dan sekolah di sana.." ucapnya pelan.
"Whatttt!!!!" Yesi dan Diana kini menatap Alea kaget. "Bohong!" Seru Diana.
"Ya emang sih lo pernah cerita, kalo kakek-Nenek lo ada yang di sana. Tapi lo gak beneran kan?" Yesi meyakinkan Alea. Alea pernah cerita dulu, bahwa ia memiliki kakek-Nenek di sana. Waktu itu mereka bertiga sedang main ke rumah Alea, tapi di sana sepi hanya ada Kak Lano. Dan saat itu orang tua Alea sedang menjenguk Kakek-Nenek Alea.
Kini mereka sudah sampai di kelas, kemudian duduk di bangku masing-masing.
"Leeeeee, lo gak beneran kan?" Rengek Diana.
"Ini bukan kemauan gue sebenernya, tapi ya tapi, gue gak bisa nolak. Ini keputusan orang tua gue." Jawabnya pasrah.
Tania datang ke dalam kelas dengan selembar kertas di tangannya.
"Attention, please!" Teriakan Tania mampu membuat semua siswa memperhatikannya.
"Hari ini, guru kita ada rapat. Jadi kita pulang cepet hari ini, namun tetap di absen. Setelah pukul 10 semuanya boleh pulang" tuturnya yang membuat siswa di kelas itu bersorak kegirangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Been You
Teen FictionKadang, rasa suka yang berlebihan akan menimbulkan kekecewaan yang hebat.