Bagian 2

24 2 0
                                    

Pagi ini berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya di hidup Dian, gadis berusia 20 tahun itu, untuk pertama kalinya sejak tiga tahun yang lalu, ketika ketika orang tuanya bercerai dan gadis itu di tinggalkan dengan neneknya yang kemudian meninggal dua tahun kemudian. Itu adalah masa masa yang sangat sulit bagi Dian, di saat anak anak seusianya sibuk mencari tempat kuliah sedangkan dia hanya dapat menonton mereka dari balik kaca restoran tempat dia bekerja. Gadis itu sangat jarang terlihat tersenyum, hanya sesekali kepada pelanggan dan percayalah itu bukan senyum yang tulus. Dan pagi ini, gadis itu telihat seperti mendapat kebahagiaan yang tersesat di kepalanya yang secara otomatis membuatnya tersenyum.
Mentari bersinar dengan terik pagi ini, membangunkan kuncup bunga dan muntutnya untuk segera mekar. Juga sebagai biangkerok yang membuat para burung terbangun dan membuatnya ribut pagi ini. Sedangkan gadis itu sudah mengencangkan tali sepatunya dengan ransel kecil di punggungnya dan sebuah kamera di gantung di lehernya. Dia bersiap untuk pergi pagi ini, menghabiskan watu senggangnya sebelum kembali ke dapur restoran  esok hari.
Walau baru semalam berkenalan dan melakukan perbincangan singkat itu, hari ini laki laki itu mampu memperbaiki hidup Dian. Ya, setidaknya gadis itu tersenyum pagi ini.

DianTara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang