Bagian 5

21 2 0
                                    

Bulan Maret tiba, di bulan ini biasanya di laksanakannya hari raya Nyepi, yaitu hari raya umat hindu ( khususnya di Bali) yang di rayakan dengan cara tidak berpergian, tidak menyalakan api, tidak bekerja, dan tidak bersenang senang. Dan sehari sebelumnya akan di gelar pawai ogoh ogoh ( semacam arak arakan yang membawa patung yang menggambarkan para Bhuta Kala ). Tidak lama lagi gadis itu akan mendapatkan libur selama dua hari, setidaknya begitu. Walau sekarang dia semakin sibuk menciptakan resep resep baru di dapur restoran yang di penuhi aroma makanan tiap hari. Pelanggan terus berdatangan ke tempat ini, membuat restoran tidak pernah sepi, dan membuat dapur semakin ribut. Semua kesibukan itu dijalaninya dengan senang hati, baginya libur dua hari itu akan membayar lunas semua ini. Dian sudah merencanakan hal apa saja yang akan dia lakukan selama liburan, dan salah satunya bertemu Tara.
" Dian, ada surat untukmu." Seorang wanita parubaya penjaga kasir itu berteriak lantang. Dian segera mengambil surat itu dengan semangat, sepertinya dia sudah mengetahui siapa pengirim surat itu.
" Apa kau memenangkan hadiah lotre hingga kau tersenyum begitu menerima suratnya?"
" Bibi, kau tidak mengerti," ujar Dian seraya mencubit kedua pipi wanita penjaga kasir itu.
" Oyah Dian, tadi pengantar surat itu bilang ada sesuatu yang bisa kau temukan di kotak surat depan rumahmu." Ujarnya lagi setelah berselang beberapa lama. " Iya bi," ujarnya seraya kembali ke dapur.

Denpasar, 10 Maret 2000
Denpasar akan sangat menyenagkan pada malan pawai ogoh ogoh nanti, aku tidak sabar menunggunya.
Dari temanmu, Tara.

Itu surat yang singkat, namun efeknya sama seperti surat undangan untuk pergi ke bulan tanpa di pungut biaya, yang mampu membuat gadis itu tersenyum selama bekerja bahkan sampai jam pulang.
" Berhenti tersenyum seperti itu, atau semua laki-laki disini akan jatuh cinta padamu." Seorang lelaki usia 70 tahun itu menyenggol pelab bahunya. Gadis itu menjadi kikuk, lihat saja wajahnya yang sudah menyerupai kepiting yang sedang dia rebus di panci mendidih.

DianTara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang