Chapter 7.5
Jiyoung dan Jieun sedang duduk berempat bersama kedua orang tua mereka di beranda rumah mereka.Di depan keluarga kecil itu terdapat baskom besar berisi adonan tepung beras yang berwarna putih dan beberapa baskom yang lebih kecil berisi kacang kedelai,wijen dan jujube.Keempat orang tersebut dengan cekatan membentuk adonan menjadi berbentuk bulan sabit dan mengisi kue itu dengan memasukkan bahan lain yang mereka inginkan.
“Memangnya keluarga mana lagi yang membuat kue songpyeon sendiri seperti kita ini sekarang?Mereka semua sudah membelinya di supermarket!”gerutu Jiyoung sambil mengelus tangannya yang penuh dengan adonan lengket.
Tidak perlu lama sebelum ibunya melayangkan pukulan ke belakang rambutnya dengan tenang namun penuh tenaga.Pukulan itu cukup membuat Jiyoung mengerang kesakitan dan mengelus-elus rambutnya yang penuh adonan dari tangan ibunya.”Eomma!Sakit!Lihat apa yang kau perbuat pada rambutku!”
“Dasar bandel!Ini sudah tradisi yang turun temurun dilakukan oleh keluarga kita,kalau orang lain tidak melakukannya bukan berarti kita akan mengikuti mereka!”sahut ibu Jiyoung jengkel.
Jiyoung mengerucutkan bibirnya sambil meneruskan gerutuannya dalam hati,tangannya pun tidak henti-hentinya membuat kue songpyeon yang makin lama makin tidak sesuai dengan bentuk bulan sabit.Songpyeon buatan Jiyoung lebih mirip seperti adonan tteokbokki yang lonjong.
“Aigo…Hancur sudah masa depanmu Jiyoung ah,kau akan mendapat jodoh yang jelek.”kata ibu Jiyoung sambil mengangkat salah satu kue buatan Jiyoung.
Jiyoung memutar bola matanya mendengar komentar sang ibu,memangnya masih ada orang yang percaya dengan mitos seperti itu?Mana mungkin jodoh seseorang bisa ditentukan dengan bagus tidaknya seorang perawan membuat kue songpyeon?Jiyoung mengenal tantenya yang sama sekali tidak pernah membuat kue songpyeon tetapi berhasil menikah dengan seorang pria yang mirip So Ji Sub.
Ibu Jiyoung memukul-mukul paha Jiyoung untuk mendapat perhatiannya,”Lihat ini lihat!” ketika berbalik Jiyoung melihat ibunya sedang mengangkat sebuah kue buatan Jieun dengan senyum lebar seakan baru saja memenangkan undian satu juta won,”Uri Jieunnie akan menikah dengan seorang pria yang sempurna.”
Dengan malu-malu Jieun tersenyum dan menyikut ibunya pelan,”Eomma…Jangan bicara yang tidak-tidak.”
“Ah,tapi itu benar!Kau pintar,cantik,menyenangkan dan baik,memangnya pria mana yang tidak tertarik padamu?”kata wanita itu pada Jieun lalu berbalik ke arah Jiyoung,”coba kalau kau bisa melakukan sesuatu setidaknya setengah dari apa yang eonni mu bisa,pasti masa depanmu juga akan cerah.”
Cukup sudah Jiyoung mendengar semua pujian yang ditujukan untuk Jieun seumur hidupnya.Apa perlu orang tuanya itu tetap mengucapkannya di malam menjelang Chuseok ini?Percuma Jiyoung merelakan waktu tidurnya untuk menghadiri acara keluarga kecilnya ini hanya untuk lagi-lagi dibandingkan dengan saudara kembarnya.
“Benarkah?Kalau begitu biar Jieun saja yang membuat kue ini,aku capek.”kata Jiyoung lalu berdiri dan berjalan masuk ke rumahnya tanpa mempedulikan larangan ibunya yang kesal bukan main.
“Sudah berapa kali kubilang panggil dia eonni!”
“Sudahlah,biarkan saja.”kata ayah Jiyoung menenangkan istrinya.
Akhirnya wanita itu mengangguk dan kembali fokus pada pekerjaannya membuat kue dan memandangi bulan purnama yang bersinar lembut untuk sedikit menenangkan hatinya.Di lain pihak Jieun sedang mengintip adik kembarnya yang kini tengah tidur di depan TV melalui pintu yang terbuka lebar.Ia merasa sangat bersalah atas semua perlakuan orang tuanya yang selalu membandingkan Jiyoung dengannya tetapi ia juga tidak bisa melawan orang tuanya begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misconception of Us (Completed)
Fanfiction"Bagiku yang penting aku berada disampingnya,karena dia pusat dari tata suryaku.Karena dia adalah alasan kenapa jantungku masih tetap berdetak.Setiap kali melihatnya,jantungku terasa seperti dipaksa untuk tetap bergerak." Kang Jiyoung dan Kang...