Chapter 17
1 year later…
Suasana bandara internasional Daegu hari itu terlihat lebih ramai daripada biasanya.Bandara yang hanya memuat penerbangan ke Seoul dan Beijing tiap harinya itu bahkan terkadang kosong melompong di jam-jam tertentu.Tapi hari ini berbeda,hampir sebagian warga kota Daegu memenuhi bandara itu,bahkan wartawan media cetak dan stasiun TV ikut memeriahkan siang hari di bandara kecil itu.
Diantara ratusan orang tersebut Jiyoung berdiri disana dengan banner besar di tangannya,jauh lebih besar dan mencolok daripada yang orang lain miliki.Bagaimanapun ia tidak mau kalah oleh siapapun dalam kerumunan orang itu,dialah orang yang paling harus diperhatikan oleh pria yang ditunggu-tunggu oleh warga Daegu tersebut.
“Lama sekali.Bukannya pesawat mereka sudah mendarat setengah jam yang lalu?”gerutu Minhyuk disebelahnya.
“Apa mungkin mereka lewat pintu keluar yang lain karena terlalu banyak orang disini?”sahut Yewon yang berada didalam pelukan Minhyuk.
Jiyoung memutar bola matanya,”Memangnya mereka grup idol?Lihat berapa banyak orang yang sudah datang kesini,bahkan ada wartawan dari stasiun TV!Sabarlah sedikit.”
Yewon mengerucutkan bibirnya,merasa tidak terima dimarahi oleh Jiyoung.Melihat itu Minhyuk langsung memeluk kekasihnya lebih erat lagi untuk menenangkan hatinya namun hal itu malah membuat Jiyoung gerah.Seharusnya dia datang sendiri tadi,baru beberapa jam ia menghabiskan waktu bersama sepasang kekasih itu dan ia hampir muntah setiap kali mereka menunjukkan afeksi mereka di depan umum—yang hampir terjadi setiap detik.
Untung saja pintu kedatangan yang tadinya tertutup rapat tiba-tiba terbuka lebar dan muncullah puluhan anak muda dengan memakai jas hitam rapi lengkap dengan dasi.Melihat kedatangan mereka bandara yang tadinya sunyi langsung dipenuhi oleh suara tepuk tangan dan teriakan selamat.Setelah anak-anak muda itu berbaris dengan rapi seluruh wartawan mulai mengambil foto mereka,cahaya blitz tak henti-hentinya menyala.Jika Jiyoung yang berada di posisi anak-anak itu mungkin matanya sudah tidak sanggup terbuka dan pandangannya akan berkunang-kunang.
Announcer dari stasiun TV yang tadinya hanya terdiam mulai bekerja dan menyodorkan microphone nya pada anak-anak muda disebelahnya,”Bagaimana perasaan kalian setelah memenangkan banyak medali di kejuaraan nasional tahun ini?”
“Semua ini terjadi juga berkat dukungan seluruh warga Daegu disini,maka sudah sepantasnya kami mempersembahkan kemenangan cemerlang ini pada kalian semua.Terima kasih banyak sudah mempercayai kami semua.”kata seorang pria yang terlihat paling tua diantara yang lainnya.
“Perwakilan Daegu tahun ini benar-benar luar biasa,bukan hanya menyumbangkan 5 medali emas,3 medali perak dan 4 medali perunggu tetapi kudengar ada seorang atlit yang berhasil memecahkan rekor nasional?”kata announcer tersebut.
“Ah…benar juga.Tidak hanya menyumbangkan 2 medali emas masing-masing untuk lari jarak jauh dan lari jarak pendek,tapi atlit kita Yook Sungjae juga memecahkan rekor nasional untuk lari jarak jauh tahun ini.”kata pria itu sambil menunjuk Sungjae yang berdiri disebelahnya.
Sungjae berusaha keras untuk menyembunyikan senyum bahagianya ketika gemuruh suara orang-orang mengelu-elukan namanya dalm bandara tersebut.Ia berusaha untuk tetap tenang namun Jiyoung bisa melihat dengan jelas jika pria itu sedang gugup.Mata pria itu berkedip berkali-kali dan tidak fokus pada orang yang sedang berbicara dengannya.
“Saya bisa melihat masa depan yang cerah bagi dunia olahraga Korea Selatan ketika melihat para pemuda disebelah saya ini.Sekian siaran langsung dari bandara Internasional Daegu,kembali pada anda di studio.”sahut announcer tersebut untuk menutup wawancara siaran langsungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misconception of Us (Completed)
Fanfiction"Bagiku yang penting aku berada disampingnya,karena dia pusat dari tata suryaku.Karena dia adalah alasan kenapa jantungku masih tetap berdetak.Setiap kali melihatnya,jantungku terasa seperti dipaksa untuk tetap bergerak." Kang Jiyoung dan Kang...