Chapter 11
Jiyoung tidak peduli kalau jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 lebih,apalagi tentang jalanan yang sudah sepi.Detik ketika ia mendengar kalau Suho sedang terbaring di rumah sakit,kaki wanita itu bergerak begitu saja.Walaupun kedua orangtuanya berteriak memintanya untuk bersabar dan berangkat bersama,telinga Jiyoung sudah tertutup rapat.Ia harus menemui Suho sekarang.
Ketika sampai di Emergency room rumah sakit hati Jiyoung mencelos melihat Suho berada di salah satu kasur disana.Ia hampir kehilangan kekuatannya untuk tetap berdiri ketika pria yang dicintainya itu dibalut perban disana sini dan luka memar di sekitar wajahnya.
“Demi Tuhan!Apa yang kau lakukan pada Suho oppa sampai dia menjadi seperti ini?!”teriak Jiyoung langsung di depan Jieun.
Alih-alih menjawab Jieun terdiam sambil menggigit kukunya,terlihat sangat ketakutan.Merasa tidak mendapat jawaban yang diinginkan Jiyoung menarik tangan Jieun keras hingga wanita itu tersentak dari kursinya.
“Jiyoung ah berhenti!”kata Suho keras.
Jiyoung sedikit terkejut mendengar teriakan itu,badannya langsung membeku di tempat masih memegang erat tangan Jieun.Saudara kembarnya itu meringis kesakitan karena kekuatan genggaman Jiyoung.
“Kau tidak mau melepaskannya?”kata Suho tajam.
Secara perlahan genggaman Jiyoung meregang,membiarkan Jieun kembali ke tempat duduknya.Wanita itu berusaha untuk terlihat tenang kembali sebelum berdiri di sisi kasur yang berlawanan dengan Jieun.
“Apa yang terjadi?”kata Jiyoung,dari suaranya ia masih terdengar sedikit bergetar.
“Suho dan Jieun dihadang oleh sekelompok preman,untung saja ada aku disitu.Kau tau,aku menghajar mereka sampai tidak berdaya sedangkan pria disebelahku ini….yah kau bisa lihatlah sekarang.”kata Eunkwang yang tiba-tiba saja berada disebelahnya.
“Memangnya kalian pergi kemana sampai dihadang oleh preman seperti itu?”
“Aku juga tidak tau.Bertahun-tahun aku lewat disitu tidak pernah ada masalah.”kata Suho sambil menggelengkan kepalanya.
“Jiyoung ah,kau tidak khawatir denganku?”kata Eunkwang sambil menaik turunkan alisnya.
Jiyoung mendelik kesal ke arah Eunkwang sebelum kembali fokus pada Suho,”Apa lukanya serius?Apa kau sudah menghubungi eommonim dan abeonim?”
“Kakiku patah sepertinya.Tadi Jieun sudah menelfon mereka.”kata Suho.
Jiyoung merengut kesal,”Sepertinya?”
Suho terkekeh pelan,”Jangan terlalu khawatir,aku tidak apa-apa.Kata dokter kakiku akan cepat sembuh,aku kan masih muda jadi tulangku cepat menyambung. Aku bersyukur Jieun tidak apa-apa.”
“Saat kondisimu seperti ini saja kau masih mengkhawatirkan Jieun.”gumam Jiyoung pelan hingga tidak terdengar siapapun kecuali dirinya sendiri.Mungkin juga karena perhatian Suho kini terfokus pada Jieun yang tengah menggigil ketakutan disebelahnya.
~~~
“Oppa aku membawa burger kesukaanmu!”
Ruangan yang tadinya sunyi senyap berubah ramai ketika Jiyoung masuk sambil membawa banyak kantong plastik di tangannya.Tidak mempedulikan Suho yang kelihatan berjengit di kasurnya karena terkejut,Jiyoung mulai mengeluarkan segala macam barang dari kantungan tersebut.
Suho menghela nafas panjang,”Jiyoung ah,kau tidak perlu datang setiap hari seperti ini.”
Seminggu berlalu sejak kejadian itu,Suho masih belum dibolehkan pulang oleh dokter karena ternyata luka di kakinya lebih serius daripada yang diperkirakan.Sejak saat itu juga Jiyoung selalu menyempatkan diri datang ke rumah sakit setelah pulang sekolah dan pulang ketika jarum jam sudah tepat menunjuk ke arah jam 10.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misconception of Us (Completed)
Fanfiction"Bagiku yang penting aku berada disampingnya,karena dia pusat dari tata suryaku.Karena dia adalah alasan kenapa jantungku masih tetap berdetak.Setiap kali melihatnya,jantungku terasa seperti dipaksa untuk tetap bergerak." Kang Jiyoung dan Kang...