Chapter 15

719 56 3
                                    

Chapter 15

Jantung Jiyoung berdegup kencang ketika akhirnya melihat Suho tengah berdiri tepat di bawah pepohonon yang berada di pintu masuk taman bermain.Pria itu kelihatan menawan dengan kemeja kotak-kotak berwarna merah marun,lengannya digulung sampai sikunya.Dan ketika ia berjalan mendekati Jiyoung,semua terasa seperti adegan slow motion dengan guguran dedaunan dan bermandikan sinar matahari.

“Jieun ah,kenapa lama sekali?”tanya Suho sambil mengambil tangan kanan Jiyoung dan menggenggamnya erat.

Terbersit sedikit rasa kecewa dan cemburu disana,bagaimana Suho begitu naturalnya menggandeng tangan Jieun seakan itu bukan hal yang besar.Apalagi melihat senyum sumringah yang terpampang jelas di wajah pria itu,jauh berbeda dengan terakhir kalinya ia bertemu dengan Jiyoung.

“Aku…ketiduran.”putus Jiyoung,sama sekali tidak bisa memikirkan alasan lain.

“Pasti kau kelelahan terlalu banyak belajar.Istirahat yang cukup,bagaimana bisa aku meninggalkanmu dengan tenang kalau kau tidak bisa menjaga diri seperti itu?”kata Suho sambil mengusap rambut Jiyoung penuh kasih.

Jiyoung sedikit bingung dengan perasaannya sendiri.Hatinya berbunga-bunga setiap kali Suho memperlakukannya begitu manis tapi ada yang aneh ketika ia ingat kalau bukan karena dirinya Suho melakukan ini semua,tapi karena Jieun.

“Oppa…kau…benar-benar akan pergi?”tanya Jiyoung terbata-bata,berusaha untuk terdengar seperti Jieun.

Suho mengerutkan keningnya sebentar namun kembali tersenyum manis,”Kita kan sudah bicara tentang ini.Jangan khawatir,aku tidak akan melihat wanita manapun selain dirimu Jieun ah.”

Dengan usaha yang cukup keras Jiyoung menenangkan hatinya demi menyukseskan penyamarannya hari ini.Semua usahanya akan sia-sia kalau ia menunjukkan rasa cemburunya pada Jieun yang berarti cemburu pada dirinya sendiri saat ini.

“Ayo masuk oppa.”kata Jiyoung yang untuk beberapa alasan terlihat sangat tenang dan manis.

Keduanya masuk beriringan dengan tangan Suho melingkar di pinggang Jiyoung layaknya sepasang kekasih.Jiyoung tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau dia menyukai semua itu,menyukai segala bentuk perhatian yang diberikan oleh Suho.Ini sebuah pengalaman yang begitu menyenangkan sekaligus baru baginya.

Ia jatuh cinta karena Suho terus merangkulnya agar ia tidak bertabrakan dengan orang lain.Ia jatuh cinta karena Suho selalu menyentuh pipinya dengan gemas setiap kali Jiyoung melakukan kesalahan.Ia jatuh cinta karena Suho selalu menatapnya langsung di kedua matanya seakan ia tidak bisa melepaskan pandangannya dari mata itu.Ia jatuh cinta karena Suho membuatnya merasa seperti putri cantik yang paling berharga di dunia ini.

Kalau selama ini dirinya harus begitu aktif hanya untuk mendapat secercah perhatian Suho,kini ia hanya perlu duduk diam dan Suho akan mencurahkan seratus persen perhatiannya.Satu kesimpulan yang bisa Jiyoung dapatkan,ia iri setengah mati dengan saudaranya.

“Jieun ah,capek?”tanya Suho ketika keduanya sedang duduk di kursi taman setelah berjam-jam mencoba hampir seluruh wahana di taman bermain itu.

Jiyoung tersenyum simpul,”Sedikit.”

Suho menarik sisi kepala Jiyoung dan menaruhnya di pundaknya,dalam hati Jiyoung berharap kalau Suho tidak bisa mendnegar detakan jantungnya yang semakin menggila.

“Aku akan merindukanmu.”bisik Suho pelan.

Jiyoung menikmati setiap detik yang ia bisa dalam mendapat kehangatan Suho dan harumnya.Dan ketika ia mengangkat kepalanya ia bisa melihat senyuman malaikat Suho dan tatapan matanya yang begitu lembut.Dan dalam sekejap,Jiyoung tidak bisa menahan dirinya sendiri.

Misconception of Us (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang