Chapter 4
Jiyoung berdiri di tengah-tengah lapangan sambil melakukan peregangan di kaki dan tangannya.Terlihat beberapa atlit lain juga melakukan hal yang sama di sekitar lapangan,bahkan ada yang sudah melakukan uji coba untuk membiasakan badan mereka berlari.Hari ini klub atletik memang akan melakukan seleksi pelari untuk mewakili sekolah mereka di perlombaan tingkat nasional,hampir semua anggota klub atletik mengikuti seleksi ini.
Dari kejauhan terlihat Sungjae sedang berlari kencang ke arah Jiyoung setelah satu kali memutari lapangan National Daegu High School.Wanita itu menahan tawanya ketika melihat rambut Sungjae yang biasanya menutupi setengah dahinya diikat keatas dan bergoyang-goyang seiring badan Sungjae terus mendekat ke arahnya.
“Sungjae-ya,”Jiyoung melepas ikatan rambut Sungjae,”ini apa-apaan…”
Dengan santai Sungjae merebut kembali ikat rambutnya dan mengikatnya seperti sediakala,”Ini supaya mataku tidak terhalang saat berlari nanti.”
“Kalau tidak mau terhalang ya potong rambutmu bodoh.”kata Jiyoung sambil melanjutkan peregangannya.
“Wanita sekarang suka pria yang rambutnya panjang dan mengikuti mode sepertiku.”kata Sungjae sambil ikut meregangkan badannya.
Jiyoung mencibir,”Tapi tidak ada satupun wanita yang mau menjadi kekasihmu.”
Sungjae mendelik kesal,”Kalau mau aku bisa punya kekasih berapapun.Sayangnya tidak satupun dari mereka yang memenuhi kriteria wanita idamanku.”
Jiyoung menatap Sungjae penuh celaan,”Memangnya wanita idamanmu seperti apa?”
“Baik,cantik,rambutnya halus dan panjang,pengertian,badannya seksi namun bisa ber aegyo lalu—”Sungjae terus menghitung dengan jarinya.
“Yayayaya,teruslah bermimpi.”potong Jiyoung sambil memutar bola matanya.
Pria itu tertawa keras ketika melihat wajah Jiyoung begitu kesal terhadapnya.Tawanya menghilang begitu saja ketika mendengar ringisan kecil Jiyoung yang sedang menunduk sambil mencoba menyentuh ujung kakinya.
“Kakimu masih sakit?”tanya Sungjae cemas,jauh berbeda dengan sedetik yang lalu.
“Tidak apa-apa,kakiku sudah sembuh kok.”kata Jiyoung.
Tiba-tiba Sungjae berlutut di depan Jiyoung dan memegang pergelangan kakinya yang langsung dibalas dengan teriakan kesakitan dari mulut wanita itu.Sungjae menghela nafas panjang ketika melihat kaki itu masih berwarna kecoklatan dan bengkak walaupun tidak separah dulu.
“Kau tidak bisa lari seperti ini Jiyoung ah,kau hanya akan mencelakai dirimu sendiri.”kata Sungjae.
PRITTTT
Terdengar suara peluit dari pelatih klub atletik yang berada di tengah-tengah lapangan bersama manager klub atletik yang siap menjadi juri seleksi.Seakan mendengar suara bel kematian,semua atlit langsung terlihat gugup ketika berkumpul di depan pelatih mereka itu.
“Aku tidak apa-apa,ayo kumpul.”ujar Jiyoung sambil berlari cepat meninggalkan Sungjae yang masih berusaha untuk menahannya.
Ketika semua atlit sudah berkumpul di depan Jung Woosung pelatih klub atletik mereka,pria itu berdeham,”Hari ini akan diseleksi pelari 2 siswa dan 2 siswi untuk mewakili National Daegu High School di kompetisi atletik nasional yang akan diselenggarakan di Seoul.Keputusan seleksi murni hanya dilihat dari kecepatan lari kalian mengitari lapangan ini satu kali.”
Semua atlit mulai dipanggil namanya satu per satu,hingga waktunya Sungjae harus bersaing dengan para pelari pria lainnya.Dan seperti yang selalu diduga Jiyoung,Sungjae memenangkan kompetisi kecil-kecilan itu dengan mudah.Pria itu bahkan tidak terlihat berusaha sekuat tenaganya,wajahnya masih bisa tersenyum dan menebar pesona pada para wanita yang juga terlihat mengagumi setiap gerakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misconception of Us (Completed)
Fanfiction"Bagiku yang penting aku berada disampingnya,karena dia pusat dari tata suryaku.Karena dia adalah alasan kenapa jantungku masih tetap berdetak.Setiap kali melihatnya,jantungku terasa seperti dipaksa untuk tetap bergerak." Kang Jiyoung dan Kang...