Anggi membereskan pakaian yang sudah ia pisahkan kedalam plastik berukuran besar untuk kemudian ia masukan kedalam tas ransel besar yang biasanya ia bawa saat bepergian
"Kamu berapa hari disana Gi?" Tanya Ibunya. Dea sedari tadi membantu anaknya membereskan bawaannya, "Tiga hari, dua malam Bu. Sebenernya takut gak bisa tidur sih" ujar Anggi
"Lagi musim panas Gi, bawa sunblock biar gak hitam" ujar Dea seraya memasukan Sunblock dan beberapa peralatan mandi, "Ibu gabungin kesini ya Gi" ujar Dea
Setelah semuanya selesai, Mereka sama sama menuju ruang makan untuk makan malam bersama, kegiatan rutin yang wajib mereka lakukan dan tidak boleh ditinggalkan
"Disana jangan makan sembarangan Gi. Usahain jangan makan sambel, kalo ada sambel dipinggirin aja. Ntar sakit perut susah loh" ujar Dea
Anggi mengangguk seraya tersenyum, "Iya ibuku sayang.. lagian Anggi gak terlalu suka pedes kok" ujar Anggi. Dea tersenyum mendengarnya, "Persis sama Ayah kamu Gi, dia juga gak suka pedes. Berbanding jauh sama Ibu" ujar Dea
Mereka tertawa bersama, "Ibu juga disini jaga kesehatan. Harus hati hati kalo ngelakuin apapun. Anggap ini latihan kalo nanti aku ninggalin Ibu untuk selamanya" ujar Anggi
Dea sontak tersedak, "Kamu ngomong apa sih Gi?" Ujar Dea memperingati
Anggi nyengir lebar, "Ya kan nanti kalo aku nikah, Kemungkinan Ibu bakal sendirian disini. Ya walaupun aku gak bakalan ninggalin ibu sih" ujar Anggi
Dea menghembuskan nafas lega, "Kamu nih.. bikin ibu bingung aja" ujar Dea, kemudian ia kembali masuk kedalam dapur untuk mengambil air putih
Anggi tersenyum miris, "Ibu harus siap.." ujarnya pelan, tanpa sadar setetes air mata jatuh mengalir di pipinya. Ia begitu mencintai kehidupannya, apa harus berakhir menyedihkan seperti ini?
Kemudian Anggi segera mengusap pipinya dengan cepat, Ia tidak akan mungkin mengecewakan orang lain. Ia akan membuat orang disekitarnya siap jika harus kehilangan dirinya.
***
Hari yang ditunggu tiba. Anggi benar benar menyesal karena keadaannya sekarang, harusnya ia tidak ikut dalam camping kali ini karena kesehatannya yang kembali terganggu beberapa hari terakhir
"Kamu gapapa kan? Kok pucet?" Tanya Angga. Anggi menggeleng seraya mengencangkan tali pada sweeternya
"Gapapa, cuma kelebihan pake bedak" ujar Anggi tersenyum. Angga menatapnya, nampak tidak percaya "Sejak kapan kamu pake bedak?" Tanyanya. Anggi menggedikkan bahunya, "Gak tau, suka aja sama bedak yang baru Ibu beli" ujar Anggi
Anggi tau bahwa Angga kini sedang menatapnya. Mungkin nampak mencari kebohongan darinya, Anggi dengan cepat meyakinkan Angga dengan menyelipkan tangannya pada tangan Cowo itu
"Aku gapapa, gak usah lebai deh" ujar Anggi. Kemudian ia merasa Angga merangkul pundaknya dengan erat, "Kalo ada apa apa, bilang sama aku ya" Ujarnya, Anggi mengangguk sembari tersenyum
***
Maaf ya Aku belum Edit. TYPO BERTEBARAN
WkwkwkwkJangan lupa like yaa ~

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Or Relationship (FOR)
Novela JuvenilHanya Pahit dan Manisnya kisah cinta remaja.