DUA PULUH ENAM

90 2 0
                                    

Warning (TYPO BERTEBARAN).


Kemudian mereka sama sama memasuki bus yang mereka naiki, Kebetulan keduanya masuk di Bus yang sama. Selama perjalanan, Angga dan Anggi tidak habis habisnya bercanda gurau, bahkan tak jarang Angga menggoda Anggi yang dibalas cubitan keras di perutnya

"Hari kedua kayanya aku ijin Pulang deh. Kamu ikut ya" ujar Angga

Anggi menatap kaget kearahnya, "Kenapa?" Tanyanya. "Aku ada jadwal Photoshoot lagi. Tapi kali ini genting, gak bisa nunda" ujar Angga

Anggi mengangguk mencoba mengerti, "Yaudah, aku disini aja" ujar Anggi. Angga yang kini menatapnya, nampak tidak setuju, "Gak mau, Kamu ikut aku aja" ujar Angga. Mau tidak mau Anggi berdecak pelan

"Denger ya, aku baik baik aja.. sehat sehat aja kok. Kan cuma satu hari, Its okay Ga" ujar Anggi menenangkan

Angga menghela nafas pelan. Benar benar tidak setuju dengan apa yang dibicarakan oleh Anggi. Bahkan ia benar benar tidak bisa membayangkan melepas Perempuan ini di Hutan hanya sendiri

Memang disini banyak siswa siswi yang ada. Tapi ia sangat yakin tidak akan ada yang mau menjaga Anggi. Ia tepatnya tidak rela kalau kekasihnya ini dijaga oleh Pria lain

"Ikut aku aja Gi" ujar Angga

Anggi menggeleng, "Jangan manja" ujar Anggi

Angga yang kini menggeleng pelan, "Aku sayang kamu. Makanya gak mau tanpa kamu Gi" ujar Angga

"Kamu gak mau tanpa aku atau kasian sama penyakit aku?" Tanya Anggi to the point. "Kamu takut aku kenapa napa kan? Karena penyakit ini?" Lanjut Anggi. Wajah gadis itu nampak memerah, sedikit menahan amarah

"Gi.. gak gitu. Aku cuma gak mau kamu kenapa napa" ujar Angga

"Ya karena penyakit ini kan? Kamu takut aku tiba tiba kambuh, terus kamu gak ada disamping aku. Inget satu hal Ga, apapun yang terjadi, penyakit ini emang bakal kambuh kan? Kita semua tau itu.." Ujar Anggi

"Ta..tapi kan.."

"Pleast.. biarin aku jalani hidup normal. Aku gak mau bebanin siapapun, termasuk kamu" ujar Anggi. Ia bahkan tidak mampu menahan air matanya.

Disaat kaya gini harusnya lo gak cengeng Anggi! Dengusnya dalam hati

Angga mengusap air matanya yang sedikit keluar, kemudian ia menarik Anggi dalam pelukannya, "Aku minta maaf kalo selama ini bikin kamu gak nyaman" ujar Angga

Baru saja Anggi ingin menjawab, tiba tiba suara Danil menyeruak seperti petasan "Yaelah, kita cuma mau Camping kale.. bukan perpisahan" ujar Danil dengan wajah dibuat sinis

Angga menatapnya dengan garang, yang dibalas dengan mengacungkan dua jari tanda perdamaian

"Iye.. iye.. gak ganggu deh gue, jagain koper aja dibagasi" ujar Danil kemudian kembali duduk dibangkunya dengan tenang

Tak terasa, mereka sudah sampai di Area Camping. Seperti biasa, daerah Cibubur akan menjadi tempat yang cocok untuk jadi tempat Camping. Dan itulah yang sedikit membuat Angga lega, karena Cibubur tidak terlalu jauh dari Jakarta maka itu ia berani menerima tawaran Photoshoot kembali

"Aku ke Kelompok aku ya" ujar Anggi begitu mereka turun dari Bus. Tugas pertama mereka tentunya membangun tenda untuk tidur mereka sendiri, Angga mengangkat tas Anggi di punggungnya sementara Cowo itu hanya membawa tas kecil yang biasa ia bawa saat olah raga. Ya, Pria itu tidak membawa banyak baju.

"Tasnya aku bawain sampe sana" ujar Angga. Baru saja Anggi ingin menolaknya, tetapi Angga sudah jalan mendahuluinya. Kebiasaan.

Setelah Angga mengantar Tasnya sampai tujuan, Pria itu menghilang. Mungkin bergabung bersama kelompoknya juga.

"Lo bisa pasang tenda Gi?" Tanya Sasha. Anggi memang mengerti walau hanya sedikit, "Cari di Google dulu Sa, gue lupa lupa inget" ujar Anggi sembari tertawa kecil

Dengan cepat, Anggi mencari bagaimana caranya memasang tenda dari Ponselnya. Setelah dirasa cukup, ia segera keluar dari Aplikasi Google, namun saat ia ingin mematikan kembali ponselnya. Ia sedikit mengerutkan keningnya melihat notifikasi Instagram milik Vera berada di Timelinenya

Nampaknya perempuan itu baru saja memposting foto. Entah kenapa itu menarik perhatiannya

@Veragin_18

Here we Are! Today Squad, Met Liburan Guys..  ❤

Anggi menatap foto postingan Vera di Akunnya. Disana nampak gengnya, atau istilahnya geng perempuan populer di angkatannya sedang berfoto bersama Geng Populer Pria di angkatannya

Disana ada Angga. Tidak bisa di pungkiri, mana mungkin Angga tidak ada disana.

Angga disana nampak tersenyum dengan tampan. Ala anak yang Populer, gayanya dibuat se-Cool mungkin yang membuat Anggi tanpa sengaja terkekeh kecil

"Gi, Gila ya lo?" Tanya Sasha heran

Anggi seketika salah tingkah dan menatap Sasha dengan cengiran lebar, "Hah? Emang tadi gue kenapa?" Tanyanya segera memasukan ponselnya kesaku sweeternya

Sasha berdecak pelan, "Barusan lo ketawa sendiri Anggi. Emang masang tenda ada yang lucu ya?" Sindir Sasha. Anggi sontak tertawa, "Ngak.. itu tadi gue abis liat tenda yang gambar binatang. Lucu banget" Balas Anggi seadanya

Sasha nampak tidak percaya namun segera tidak peduli. Kemudian ia membantu Anggi untuk menyusun Tenda dengan benar

Ya peduli atau tidak. Itu juga bukan urusannya kan?

Setelah memasang Tenda. Anggi nampak beristirahat ditendanya yang baru ia bangun. Ia mengusap peluhnya yang mengalir, namun baru saja ia ingin mengambil ponselnya tiba tiba ia merasa kepalanya kembali pening

Ia menghela nafas pelan

Lo harus biasa Gi! Gak usah lebai.

Dengan cepat ia mencari botol obat yang ia selipkan di tasnya. Ia mengeluarkan beberapa butir lalu meminumnya dan butuh beberapa menit untuk menunggu agar rasa sakit itu hilang perlahan.

Anggi memang menyadari bahwa apa yang ia lakukan adalah tindakan terbodoh yang pernah ada. Entah mengapa, yang terpenting adalah ia bisa mempertahankan hidupnya yang mungkin hampir mencapai batas limitnya

***

Tbc

Friendship Or Relationship (FOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang